AL Rusia Resmi Operasikan Kapal Selam Nuklir Belgorod, Bawa Enam Torpedo Nuklir Poseidon
Setelah memulai pelayaran perdana dalam fase sea trial pada 25 Juni 2021, maka Angkatan Laut Rusia kini telah mengumumkan operasional penuh kapal selam bertenaga nuklir terbesar Belgorod. Operasionalnya Belgorod merupakan berita besar dalam jagad persenjataan strategis global, pasalnya Belgorod adalah pembawa torpedo/drone bertenaga nuklir Poseidon, yang keberadaanya menjadi misteri dan ketakutan tersendiri di kalangan Barat.
Dikutip dari TheDrive.com, K-329 Belgorod yang merupakan kapal selam terpanjang di dunia, diserahkan ke Angkatan Laut Rusia dalam sebuah upacara di galangan kapal Sevmash di Severodvisnk, hari Jumat lalu (8/7/2022). Belgorod disebut oleh Rusia sebagai kapal “penelitian” yang mampu melakukan ekspedisi ilmiah yang beragam dan operasi penyelamatan di daerah paling terpencil di seluruh samudra.
Belgorod, pada kenyataan adalah sistem senjata bawah laut yang dapat memberikan serangan yang menghancurkan aset strategis, dan melayani sebagai ‘kapal induk’ untuk sejumlah platform bawah laut. Belgorod punya panjang 178 meter dan disokong dua pembangkit listrik tenaga nuklir OK-650V yang masing-masing mampu menyediakan tenaga 190 megawatt. Menurut GlobalSecurity.org, bobot Belgorod saat di permukaan ditaksir mencapai 19.000 ton dan saat menyelam 24.000 ton.
Masih dari sumber yang sama, dikatakan Belgorod akan menjadi kapal pertama Rusia yang dipersenjatai dengan 2M39 Status-6 atau torpedo antarbenua “Poseidon” yang bertenaga nuklir. Poseidon mampu menyelam di laut dalam, plus kemampuan jelajah super jauh (10.000 km). Dalam hal ukuran, Poseidon punya dimensi sekitar 20 kali lebih besar dari torpedo normal.
Diperkirakan dalam sekali berlayar Belgorod dapat membawa enam unit Poseidon. Belgorod juga dirancang untuk membawa kapal selam khusus berukuran mini untuk penyelaman laut dalam, seperti “Losharik”, serta peralatan untuk pekerjaan militer rahasia di dasar laut, yang dipercaya oleh pengamat militer global sebagai kegiatan sabotase dan pengintaian, seperti upaya mengganggu jaringan kabel optik di laut lepas.

Baca juga: Torpedo Poseidon – Berhulu Ledak Nuklir dan Bisa Menjelajah Hingga 10.000 Kilometer!
Belgorod dipercaya akan digunakan guna mendukung dalam penggelaran Harmony, yaitu special robotized underwater modules yang dilepaskan dari kapal selam secara senyap, dan akan ‘berdiam’ di dasar lautan. Peran Harmony persisnya menjalankan powerful hydro acoustic stations yang ‘menguping’ segala bentuk pergerakan di atasnya. Tebaran modul Harmony ini nantinya akan mengirimkan informasi ke pusat kendali lewat media satelit yang menggunakan pelampung khusus yang melekat padanya. (Bayu Pamungkas)
@agato
Doa situ sadis bingits!!
@ayam
Keberadaan underwater sonobuoy dan coverage luas seperti US Punya sudah dipraktekkan dgn sukses di Orca Project. Tapi dgn coverage terbatas dari Rosikin sendiri operasionalnya Poseidon terasa tidak efektif bisa berpotensi membahayakan pelayaran sipil bahkan berbalik jadi senjata makan tuan
Buktinya Rosikin navy cuma bikin keberadaan Poseidon buat 1 SSBN saja
Poseidon lebih sebagai pressence & deterrence show buat memperlihatkan strongkisme Rosikin Navy
Yup
Orca Project US Navy
Seperti Poseidon dgn platform midget w/t nuclear warhead. Jika Poseidon ditujukan sebagai CBG killer maka Orca didesain sebagai SSN/SSBN killer
Ralat buat komen ane diatas. Yang benar pakai satuan nm (nautical mile) bukan mm.
Bismillah apakah PT.dirgantara Indonesia sudah memproduksi kapal patroli maritim sekelas… Boeing E-7A adalah yang terbesar dan bermesin jet. Pesawat dibekali radar Northrop Grumman MESA (multirole electronic scanned array) yang dipasang di punggung belakang pesawat.
Radar ini mampu melakukan pencarian udara dan laut secara simultan, kontrol tempur dan pencarian area dengan jangkauan maksimum lebih dari 600 km (look-up mode).
Saat beroperasi dalam mode look-down terhadap target jet tempur lawan, jarak maksimumnya lebih dari 370 km.
Ketika digunakan melawan target maritim, jarak maksimumnya lebih dari 240 km untuk target ukuran sebesar kapal fregat.
Hebatnya radar MESA ini mampu secara simultan melacak 180 target bersamaan dan melakukan 24 intersepsi sekaligus.
Pesawat E-7A sendiri terbilang laku, saat ini telah dioperasikan oleh AU Australia (RAAF), AU Turki (TAF), AU Korea Selatan (RoKAF) dan AU Inggris (RAF).
E-7A juga telah diminati oleh AU Italia (ItAF), AU Uni Emirat Arab (UAEAF) dan Qatar (QEAF).
Dengan kalimat bismillah kenapa tidak diusahakan diera jaman pak Jokowi selaku presiden Indonesia dan bapak Prabowo selaku menhan,mari kita kembangkan produk nasional bangsa Indonesia untuk masyarakat Indonesia,
Hohoho
@bambang
Khayalan ente terlalu tinggi
Amriki punya para herder. Pasifik Utara dijaga Kanada, Pasifik sebagian besar ada Jepang, Pasifik Selatan ada Aussie. Belum lagi di Atlantik Utara ada Norway, Atlantik sebagian besar ada Brit & Espana dibagian Atlantik selatan dijaga Brasil & Inggris. Pasifik & Atlantik sejak 1949 dibangun Underwater Sonobuoy Web yakni SOSUS yang terintegrasi dengan sistem anti gempa & tsunami. Operasional dibantu para herder diatas. Dari semuanya Jepang & Kanada buat ASuW paling brutal. Mereka berani obral depth charge & depth mine
Ruskies punya project Garmoniya & Harmony untuk menyaingi SOSUS. Jaringan seperti itu bisa difungsikan sebagai guidance support buat long range torpedo seperti Poseidon & Orca
Ttp yang sistem Ruskies punya cuma 50 mm karena baru dibangun 2019. Sama Cina & Jepang bahkan Inggris & Norway jauh tertinggal. Jomplang Mamamia!!
Poseidon punya range 6000 mm. Tanpa support correction dari Garmoniya & Harmony bisa saja atuh meleset mengarah ke negara lain macam negara kita
Amriki & Sino sudah duluan bahkan punya lebih banyak
Poseidon & Zircon lebih sebagai upaya Ruskies mempersempit kesenjangan kekuatan dgn trio world class navy efek dari shipyard bapuk