AL Rusia Lanjutkan Uji Coba Harpsichord-2R-PM, Drone Bawah Laut Terbaru dengan Sensor Lebih Lengkap
Meski telah mempunyai torpedo jelajah alias drone bawah laut jarak jauh berhulu ledak nuklir Poseidon, Angkatan Laut Rusia rupanya masih terus mengembangkan teknologi drone bawah laut. Belum lama ini diwartakan Kementerian Pertahanan Rusia telah menyetujui rencana pengujian lanjutan pada drone bawah laut terbaru yang diberi label “Harpsichord (Klavesin)-2R-PM.”
Baca juga: Torpedo Poseidon – Berhulu Ledak Nuklir dan Bisa Menjelajah Hingga 10.000 Kilometer!
Dikutip dari iz.ru (7/9/2021), wahana tanpa awak ini akan diuji di wilayah Timur Jauh Rusia, tim penguji ditugaskan untuk mengetahui kinerja drone di kedalaman dangkal dalam kondisi jarak pandang dan manuver terbatas. Sebagai pembawanya adalah kapal hidrografi “Marshal Gelovani” dari Armada Pasifik. Sebelumnya, Harpsichord-2R-PM telah diuji di Krimea. Dari hasil uji di Krimeda, desain perangkat pendukung pada drone bawah laut ini telah selesai, termasuk penambahan peralatan khusus di drone, yang salah satunya adaah sonar.
Dalam pengujian di Timur Jauh, kabarnya peralatan onboard akan diperbarui. Harpsichord-2R-PM adalah generasi kedua dari keluarga drone bawah laut (Unmanned Underwater Vehicle/UUV) buatan Rusia.
Drone ini lebih besar dari pendahulunya – “Harpsichord-1R”. Jika yang terakhir terlihat seperti torpedo dalam penampilan dan dimensi, maka pengembangan baru pada Harpsichord-2R-PM, desainnya terlihat seperti kapal selam mini dengan panjang sekitar tujuh meter dan diameter satu meter dengan superstruktur kecil di atasnya.
Berat Harpsichord-2R-PM sekitar 4 ton. Drone bawah laut ini dapat menyelam hingga kedalaman 6.000 meter. Setelah diluncurkan dari pengangkut, drone ini dapat mulai bekerja sesuai dengan program, tetapi jika perlu, operator dapat memberinya ‘tugas’ baru. Versi prototipe drone ini baru dapat menjelajah sejauh 50 km. Harpsichord-2 dapat membawa satu set besar peralatan yang terdiri dari sonar, termasuk side sonar, sensor elektromagnetik dan kamera video. Yang memungkinkannya untuk mencari dan memetakan dasar laut dengan sangat detail.
Merujuk informasi dari nationalinterest.org (25/11/2017), dibakarkan drone bawah laut jenis Harpsichord telah digelar Rusia dalam penyebaran kekuatan laut di sekitar Kutub Utara. Sebagai wahana pembawa atau peluncur drone adalah kapal selam Project 09852 Belgorod. Kapal selam ini sedang dimodifikasi untuk menyelesaikan berbagai misi khusus rahasia dengan spekulasi untuk membawa UUV Harpsichord-2R-PM baru. Sebagai catatan, senjata utama yang dibawa kapal selam Belgorod, tak lain adalah enam unit torpedo maut Poseidon.
Seri UUV Harpsichord sejatinya bukan desain baru, Harpsichord-1R yang lebih tua berhasil digunakan dalam uji coba angkatan laut pada tahun 2007 dari kapal pemecah es Rossiya. Ini sedikit lebih kecil dari Harpsichord-2R-PM, dengan diameter hanya 0,9 meter dan panjang 5,8 meter, dan memiliki rangkaian sensor serupa.
Drone ini juga juga digunakan di Laut Jepang dan di parit laut dalam Kamchatka. Harpsichord-1R juga dikabarkan akan dikerahkan pada kapal selam “misi khusus” Project 09787 Podmoskovye (BS-64). Penempatan UUV pada kapal selam misi khusus ini tampaknya mendukung tugas mereka yang lebih besar yaitu pemantauan dan penyebaran jaring sensor di Kutub Utara, yang dikenal dengan kode Harmony.
Baca juga: Rusia Mulai Gelar “Harmony,” Modul Mata-mata di Dasar Lautan
Selain akan diluncurkan dari kapal selam Belgorod, kabarnya Harpsichord-2R-PM juga dirancang untuk mampu diluncurkan dari Kapal Selam nuklir Oscar-III (Proyek 949AM) dan BS-64 Podmoskovye, yang merupakan kapal selam rudal balistik kelas Delta-IV yang diperbesar. (Gilang Perdana)
Nyelem 6000 meter torpedo ngejar bisa balik kandang itu..
berisi 2 torpedo, dg ai yg mumpuni dan jangkauan di tingkatkan..
Andai punya 3000 biji aja bisa tenggelam smua armada nato, hhhhhh
Perlombaan senjata hipersonik dan drone masih panjang..
Di ramal china akan unggul di perdronen sampai waktu yg lama krn perkembangan AI lbh cepat dr grub nato…