Aksi Nekad, Cina Kerahkan Empat Kapal Perang Melintasi ZEE Amerika Serikat di Kepulauan Aleutian
Beijing rupanya mulai gerah dengan serangkaian manuver kapal perang Amerika Serikat dan sekutunya di sekitaran Laut Cina Selatan dan Selat Taiwan. Alih-alih hanya meladeni psy war dan aksi saling intai, Angkatan Laut Cina belum lama ini melakukan aksi ‘balasan’ dengan langkah berani dan di luar dugaan, yakni melayarkan armada kapal perangnya ke wilayah Zona Ekononi Eksklusif (ZEE) Amerika Serikat di Kepulauan Aleutian, Alaska.
Dikutip dari thedrive.com (13/9/2021), disebutkan pada 29 dan 30 Agustus lalu, kapal patroli Penjaga Pantai Amerika Serikat USCGC Bertholf – Legend Cutter Class, telah membayangi manuver armada kapal perang Cina yang melintasi ZEE Amerika Serikat. Foto-foto telah dirilis melalui situs web Defense Visual Information Distribution Service (DVIDS) milik militer AS. Keterangan pada foto-foto itu, yang anehnya sekarang telah dihapus dari DVIDS, mengatakan bahwa foto-foto itu diambil “di perairan internasional di dalam Zona Ekonomi Eksklusif AS di lepas pantai Pulau Aleutian.”
Tidak jelas apakah ada kapal Cina yang masih berada di dalam ZEE AS di lepas pantai Alaska, yang membentang jauh ke Samudra Pasifik. Identitas pasti kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) yang berada di dalam ZEE AS itu juga tidak jelas. Namun, keterangan pada salah satu gambar mengatakan bahwa gugus tempur Angkatan Laut Cina terdiri dari kapal penjelajah, kapal perusak, kapal intai, dan kapal bantu/tanker/logistik.
Pihak berwenang Jepang telah melaporkan keberadaan empat kapal perang AL Cina yang transit dari timur ke barat melalui Selat Soya, yang akan mengarahkan mereka ke arah ZEE di lepas pantai Alaska pada 24 Agustus. Dari identifikasi pihak Jepang, diketahui kapal-kapal perang Cina yang berani ‘bermain’ ke wikayah AS termasuk kapal perusak Type 055 Class, yang oleh militer AS dikategorikan sebagai kapal penjelajah, kemudian ada kapal perusak Type 052D Class, kapal tanker Type 903A Class, dan kapal pengumpul intelijen dengan nomor lambung 799.
Baca juga: Type 903A – Sosok Kapal Tanker AL Cina dalam Bayangan F-16 TNI AU
Type 055 (Renhai Class cruiser) adalah kapal kombatan terbesar yang dioperasikan AL Cina. Type 055 menjadi kapal perang terbesar yang diproduksi di Asia Timur pasca Perang Dunia II, dan otomatis menjadi kapal perang terbesar yang pernah dibuat oleh Cina sampai saat ini. Karena merupakan kebanggaan bagi Cina, peresmian Type 055 pertama dilakukan pada April 2019 dalam acara 70 tahun berdirinya AL Cina.
Total ada delapan unit Type 055 yang akan dibangun Cina, dimana lima unit kini tengah dalam proses pembangunan. Dari segi rancangan, Type 55 mengadopsi conventional flared hull dengan keunggulan dapat ‘menyembunyikan’ titik tambatan, rantai jangkar, dan peralatan lainnya. Dengan bobot lebih dari 10.000 ton, Type 055 dapat membawa lebih banyak persenjataan dan peralatan perang dibandingkan kapal perusak Cina lainnya.
Persenjataan unggulan di kapal peurusak Tyoe 055 terdiri dari 112 peluncur VLS (Vertical Launch System), dimana 64 cell peluncur terdapat di bagian haluan dan 48 cell lainnya ditempatkan di bagian deck belakang. Peluncur-peluncur VLS tadi digadang untuk membawa rudal pertahanan udara HHQ-9. Sementara untuk menghadapi sasaran jarak dekat, masih tersedia peluncur rudal HHQ-10 dalam 24 cell.
Lain dari itu, kapal perusak dengan propolsi Combined gas turbine and gas turbine (COGAG) ini juga membawa rudal jelajah anti kapal YJ-18, rudal jelajah serangan darat CJ-10, dan torpedo anti kapal selam.
Sementara kapal perusak Type 052D (Luyang III-class destroyer). Kapal perusak ini punya panjang 157 meter, lebar 17 meter dan punya bobot penuh 7.500 ton. Kapal perusak ini dibangun oleh galangan Dalian Shipbuilding Industry Company. Kapal perusak ini dipersenjatai 1 x 130 mm gun, 1 × HQ-10 short-range SAM 24-cell launcher, 64 cell VLS, HHQ-9 SAM, YJ-18 SSM, CY-5 ASW, dan kanon CIWS Type 1130. (Gilang Perdana)
Mumpung AS santai2 saja, ini bukti bahwa apa yang dilakukan AS di LCS sah2 saja juga. Mumpung tidak ada protes, bagusnya jika yg sebaliknya terjadi juga jangan protes. Apalagi kalau lewatnya jauh dari ZEE yg diakui internasional.
Perilaku PLAN ini sebenarnya lebih menguatkan posisi AS dalam melakukan FONOPS di LCS.
Cukup menarik wilayah tersebut disebut perairan internasional.
Kok as ada zee? Dia aja g ratifikasi konvensi laut international bisa bisanya ngadopsi zee
hati hati itu cina tidak bakal perduli wilayah natuna milik Indonesia, tinggal satu kata dari cina. SIKAT !!
perlu dipertanyakan Indonesia apakah punya berapa rudal anti kapal, anti pesawat? harus buanyaak jumlah rudal untuk nghadapi mereka.karena faktor utama menghadapi jumlah besar kapal dan pswt adalah RUDAL.. bukan meningkatkan jumlah kapal atau pesawat saja. beli jumlah alat jamming, FLIR rudal, drone pembom dll
lawan jepun-korea saja belum tentu menang juga.
mo berani mo apa kek “bangsa kemarin sore” gak mental bro