AH-64E Apache Kini Dipasangi Perangkat Proteksi Anti Rudal MANPADS Berbasis Laser
|Merespon dinamika pertempuran masa kini, Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) diwartakan melengkapi kemampuan baru pada helikopter serang AH-64E Apache. Kemampuan baru yang dimaksud bukan pada aspek persenjataan, melainkan bekal perangkat proteksi untuk menghalau serangan rudal hanud MANPADS dengan pemandu infrared.
Baca juga: Sukhoi Su-57 Felon, Satu-satunya Jet Tempur dengan DIRCM
Bisa melengkapi sekaligus menggantikan keberadaan flare, solusi yang dipasang pada AH-64E US Army adalah Common Infrared Countermeasures Self-protection System (CIRCM). Seperti halnya DIRCM (Directed Infrared Counter Measures) yang terpasang di jet tempur stealth Sukhoi Su-57 Felon, CIRCM memberikan helikopter lapisan pertahanan tambahan yang berharga terhadap sengatan rudal hanud pemburu panas.
Dikutip dari Thedrive.com, tidak jelas mulai kapan US Army memasang CIRCM pada helikoper serang AH-64E. Keterangan dari situs Defense Visual Information Distribution Service (DVIDS), hanya menyebut bahwa sekitar 100 unit pesawat yang tidak ditentukan jenisnya, telah dipasangi perangkat jamming berbasis laser ini.
Sistem defensif buatan Northrop Grumman ini, dikatakan memasuki produksi tingkat penuh untuk Angkatan Darat AS pada Mei 2021. Selain dipasang pada AH-64E Apache, CIRCM juga dipasang pada beberapa unit helikopter UH-60 Black Hawk dan akan digunakan pada helikopter angkut berat CH-47F Chinook.
Sistem CIRCM lengkap mencakup centralized control unit dan Pointer/Trackers, (pelacak). Pada AH-64E, pointer/pelacak dipasang pada spons yang terpasang pada ujung sayap dari stub wing.
Cara kerjanya, laser beam pada CIRCM akan bekerja secara cepat untuk mengarah pada sistem pemandu rudal, tujuannya adalah untuk membutakan seeker pada rudal infrared, baik itu rudal hanud maupun rudal udara ke udara jarak pendek.
Integrasi sistem jamming untuk membutakan rudal berpemandu infrared, merupakan pengembangan terbaru dalam upaya merespon tantangan operasi, khususnya oleh satuan pengawak AH-64E yang beroperasi di Timur Tengah. (Gilang Perdana)
AH-64E Puspenerbad dipasangi juga ngk?
Drone kamikaze nggak perlu karena kita nggak akan nyerang jauh-jauh. Untuk musuh yang ada di ZEE udah ada rudal anti kapal permukaan. jika ada kapal pendarat yang lolos dari rudal anti kapal maka tugas drone berkemampuan serang permukaan untuk menghajar LCVP dan kendaraan amfibi yang meluncur dari kapal yang lolos tadi.
Elang hitam hanya angan-angan saat ini. Terbang pun belum bisa.
CH-4 hanya sedikit. Itupun yang punya hanya AURI.
Justru bayraktar yang bakal banyak diakuisisi lengkap dengan mam-l untuk menghancurkan kendaraan amfibi dan lcvp musuh yang hendak mendarat di pantai. Mam-l digunakan untuk menghindari aa gun dan rudal shorad.
Indonesia tidak membutuhkan drone Bayraktar karena sudah diisi oleh Wing Loong atau Elang Hitam kalo Elang Hitam jadi dikembangkan lebih lanjut. Dengan wilayah 2/3 lautan, justru yg dibutuhkan oleh Indonesia adalah drone kamikaze sejenis Shaheed 136 atau drone intai Tu-141 yg dimodifikasi oleh Ukraina jadi drone Kamikaze. Jangkauan sampai 1000 km, bisa bawa hulu ledak besar sampai 300 kg. Walopun tidak bisa membuat kapal musuh tenggelam minimal bisa merusak struktur Mast dan Bridge kapal musuh sehingga kemampuan navigasi dan radar mereka menjadi lumpuh atau bahkan merusak struktur kapal China yg notabene pake alumunium campuran dg fiberglass.
Hohoho
@TN
Yang ribut itu bani ura-ura. Sudah dari medio 2010an ngarep Mi17 & Mi35 nambah belum lagi impian akan Mi26. Yang terjadi PHP
Semoga Indonesia TNI AD tambah populasi 5 helikopter tempur Mil-35 hind P dan 4 unit AH-64 E Apache guardian dan mendirikan skadron tempur helikopter tempur buat TNI AU sekelas AH-64 E Apache guardian 16 unit pake radar konde di atas baling baling
Sayang sekali belum terdengar berita apa kita mau nambah heli apache untuk kavaleri udara kita.
Malah yang terdengar untuk kavaleri udara adalah selentingan 3 matra dapat drone bayraktar. Saya tebak Penerbad dapat 18 unit, Penerbal 32 unit, dan AURI dapat 40 unit. Tebakan saya total 90 unit. Mungkin lebih. Mungkin juga kurang. Itu kalo jadi.
Pasti ada yang ngomel2 komentar nyolot habis ini.
Hihihihihi
min, ada artikel soal fregat merah putih tidak?
Wah, Indonesia wajib pasang itu.