Ada Bendera “Merah Putih” di Prototipe Perdana KF-21 Boramae (KFX)
|Dengan bendera merah putih tertera di samping kokpit, prototipe perdana jet tempur KFX (KF-21 Boramae) resmi diluncurkan secara khidmat pada 9 April 2021 di fasilitas produksi Korea Aerospace Industries di Sacheon. Peluncuran KFX dilakukan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan dihadiri oleh beberapa tamu penting, seperti Menteri Pertahahan RI Prabowo Subianto, sementara Presiden Joko Widodo ikut memberikan sambutan secara online.
Baca juga: Jet Tempur KFX Nantinya Akan Punya Nama Baru, “KF-21 Boramae”
Presiden Moon Jae-in menekankan, bahwa KF-21 merupakan prestasi besar bagi Korea Selatan, pasalnya ini merupakan jet tempur supersonic pertama yang dibuat oleh Negeri Ginseng. Dalan pidatonya, Moon Jae-in mengatakan, setelah pengujian di darat dan di udara diselesaikan, maka KF-21 akan memasuki produksi massal bersakala penuh pada tahun 2028. “Kami berencana memproduksi setidaknya 120 unit jet tempur ini. Keberhasilan pengembangan teknologi tinggi di Korea Selatan seringkali membawa dampak yang luar biasa, tidak hanya untuk memperkuat pertahanan negara, tetapi juga secara ekonomi ” tegasnya.
Pada saat produksi massal, diproyeksi akan tercipta 100 ribu lapangan kerja baru dengan nilai tambah mencapai 5,9 triliun won. Dikutip dari breaknews.com, Presiden Moon Jae-in juga menyinggung tentang Indonesia dalam program KFX/IFX,
“Saya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah mempercayai potensi Korea dan menjadi mitra untuk pembangunan bersama. Terkait dengan mitra pembangunan bersama Indonesia, masalah pendanaan memang menjadi keprihatinan, namun kami akan bersama-sama sampai memasuki tiga pasar,” ujar Moon Jae-in.
Bagi Korea Selatan, KFX adalah program nasional, yang dengan atau tanpa Indonesia pada akhirnya program jet tempur pengganti F-5 E/F Tiger dan F-4 Phantom ini akan dilanjutkan. KFX akan dipesan dalam jumlah ratusan (120 unit) oleh AU Korea Selatan, rencananya KAI akan mematangkan desain dan performa jet tempur twin engine ini hingga pembuatan enam prototipe. Pun setelah mulai diserahkan kepada AU Korea Selatan pada pertengahan 2026, KFX akan dihadirkan dalam beberapa block varian pengembangan.
Dalam porsi Indonesia, bila rencana berjalan mulus, TNI AU kelak akan mendapatkan 48 – 50 unit IFX. Lantas berapa biaya per unit jet tempur twin engine ini? Mengutip dari tealgroup.com, harga satu unit KFX ditaksir mencapai US$100 juta, namun itu taksiran harga tertinggi, ada sumber lain yang menyebut harga jual per unit jet tempur ini bakal ada di kisaran US$70 juta. (Gilang Perdana)
Ditempel bendera indonesia karena korea berharap indonesia jadi market produk mereka, strategi pemasaran, biar ga kehilangan konsumen.
Gak juga, dijual ke Indonesia juga masih dapet komisi 20% kok. Plus buat dan ngerahin di Indonesia jadi lebih murah lagi.
mbh terawangannya gimana jadi ikut apa gak ?
Jadi ikut Dhek, nikmatin aja prosesnya.
Di Instagram banyak kaum overproud cuma liat stiker bendera di indonesia. Itu mah cuma pengalihan isu. Harusnya posisi paling penting di tiang bendera juga ikut dipajang tapi cuma ada bendera korsel dan kai hahaha
Gak ngaruh bendera dipasang di bodi atau di tiang, yg penting perjanjiannya Adil.
Tetap lancar karena di dorong dg pabrik mobil listrik dan baterai coba di hitung hitung pasti ke situ arahnya
Korsel juga berpotensi besar terkuat menggantikan rosikin buat investasi pabrik baja dan shelter di Kalimantan
Klo Indonesia trs ikut, akan lbh menguntungkan krn ngga hrs kehilangan uang. Jalur produksi di PT. DI akan semakin menggeliat, ada potensi ekonomi tambahan. Paling tidak akan menyerap tenaga kerja tambahan, krn pasti sebagian kompononen yg akan di buat buat Korea pun pasti akan di buat oleh PT. DI.
Cerdas sekali anda ini bung @dul…….trus modal kerjanya, sdm dan fasilitas produksinya apakah sudah tersedia 🤔
Lantas bagaimana dg potensi R-80 atau N-245 yang pasarnya sudah jelas…..mau diapakan mereka atau kita cukup puas, pasar tsb diambil “orang lain” demi memuaskan impian punya IFX🤷
lebih baik kehilangan ayam daripada nanti kehilangan sapi
sudah jelas mereka tidak mau disain mereka diakui Indonesia
hak cipta milik korsel kita tak boleh merubah apa pun tanpa seijin mereka
lebih baik cara Brazil dengan mengakuisisi Gripen
jauh lebih menguntungkan
harus di regoniasasi perjanjian lama yang jelas sangat mrugukan kita
Dibaca komentar diatas bung melon fansboy swodikin. Gripen sudah ditolak kalah sama viper pula buat tender program backbone fighter. PT. DI tak punya production line buat produksi pesawat jet makanya lebih realistis memilih tawaran offset Lockheed Martin. Rafale yang kini menggantikan viper juga memakai ToT berupa MRO dan offset bukan joint production seperti gripen brasil
Dulu bendera merah putihnya kemana bang korsel
masak diancam mau keluar baru bendera Merah Putih dipasang
Makanya jangan sok sok an main tipu tipu segala
emangnya kita ini orang bodoh apa ?
emang iya….wkwkwkwk
Dr program ini dimulai smp nanti benar2 resmi diluncurkan bth waktu 15 th lbh.
Kira2 kl Indo bikin sendiri gak punya partner butuh waktu berapa tahun ya?
Kl ada partner plg dekat ya Tiongkok yg mau bg teknologi spt esemka, bisa memangkas waktu brp tahun ya?
Makanya indo ambil Rafale spya ada beberapa tehnologi Prancis yg bsa d sematkan k IFX….soalna 9 tehno kunci KFX dr Om Sam ga boleh buat indo…
Tunggakan 6,2 Triliun kok belum dibayar-bayar .
Buat IBU KOTA BARU banyak duit, ini yg lebih sedikit kok kagak bisa bayar
“Biar pinter sikit lu yon……silperiyon 😂😂😂
#jangan ga disensor ya min 🙏”
🐞Koplit 10/04/2021
Klo proyek sukses Beye bisa klaim ini proyek dia, klo gagal bisa tinggal bilang karena presiden setelah dia ga becus ngurusin padahal dia penyebabnya main asal tanda tangan cuma melibatkan PT DI, perusahaan elektronik seperti PT LEN dkk. untuk jeroan tidak dilibatkan wkwkwk
Ya meski begitu, dia selama ini diam saja karena sadar diri klo buka mulut sekarang bakal dibongkar penyebabnya Indonesia kurang untung di proyek ini akibat dia.🕸
Alhamdulillah ada sedikit harapan
Yang di tiang bendera kok gak ada bendera kita ?