Update Drone KamikazeKlik di Atas

AAV7A1 RAM/RS, Inilah Keunggulan Varian Upgrade Ranpur Amfibi “LVTP-7” Korps Marinir Thailand

Selain Indonesia dan Filipina, negara lain di Asia Tenggara yang menjadi pengguna ranpur APC amfibi LVTP-7 series adalah Korps Marinir AL Thailand. Bahkan bisa dikata, Negeri Gajah Putih itu adalah operator pertama dan terbesar LVTP-7 di Asia Tenggara, pasalnya Thailand setidaknya punya 36 unit LVTP-7 (AAV/Assault Amphibious Vehicle-7A1) yang terdiri dari varian AAVP-7A1, AAVC-7A1 dan AAVR-7A1.

Baca juga: IDEF 2019 – FNSS Tampilkan Prototipe APC Amfibi ZAHA, Punya Karakter Mirip LVTP-7 Korps Marinir

Karena termasuk pengguna ‘senior’ LVTP-7 series, Kementerian Pertahanan Thailand dalam beberapa bulan lalu telah menginisiasi program upgrade pada ranpur sejenis yang digunakan Korps Marinir TNI AL ini. Dukutip dari shephardmedia.com (11/10/2019), disebutkan tiga unit AAV7A1 yang telah dimodifikasi oleh Chaiseri Metal & Rubber Co. Ltd telah diserahkan dan sukses melewati serangkaian uji coba yang disyaratkan oleh Korps Marinir Thailand.

Lantas apa saja upgrade yang dilakukan pada ranpur dengan bobot 30 ton ini? Dari penampakan luar, terlihat AAV7A1 punya tongkrongan yang lebih tinggi, menjadikan plat dasar ranpur seolah menjadi lebih tinggi dibanding sebelumnya. Kemudian pada sekeliling bodi ranpur telah dipasangi EAAK (Enhanced Applique Armor Kit) guna meningkatkan daya perlindungan pada hantaman proyektil kaliber 12,7 mm, pecahan artileri kaliber 155 mm, dan efek ledakan IED.

EAAK merupakan produksi RAFAEL Armament Development Authority, Israel. Sistem proteksi EAAK mengusung konsep modular, artinya dapat dilepas pasang sesuai kebutuhan. Tingkat proteksi yang ditawarkan EAAK mencakup standar STANAG level 4/5 dan 6. Pada ranpur AAV7A1, total bobot EAAK mencapai 750 kg dan bersifat maintainance free.

Itu baru sisi proteksi, paket modernisasi juga mencakup desain kubah baru yang dipersenjatai peluncur granat otomatis MK19 kaliber 40×53 mm dan senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7×99 mm. Pada kubah baru telah dibekali fire control system and night vision camera untuk menghadapi pertempuran di malam hari.

Upgrade juga menyentuh driver station, dimana konsol dashboard pada pengemudi kini sudah dibekali digital meter display. Tidak itu saja, dapur pacu juga mendapat sentuhan baru dengan peningkatan kemampuan pada mesin diesel Cummins VTA903-T525 yang mampu menghasilkan tenaga 525 hp. Menggunakan transmisi twin disk HS 255, ranpur ini punya empat gigi maju dan dua gigi mundur.

Untuk melakukan modernisasi pada tiga unit ranpur AAV7A1, pihak AL kabarnya telah mengeluarkan kocek 300 juta baht (US$9,8 juta). Setelah tiga ranpur yang berhasil dimodernisasi, akan menyusul 12 AAV7A1 yanga akan ‘disulap’ menjadi AAV7A1 RAM/RS. Senagai informasi, pihak Korps Marinir Thailand memberikan label varian hasil modernisasi ini sebagai AAV7A1 RAM/RS (Reliability, Availability and Maintainability/Rebuild to Standard).

Baca juga: Dalam Operasi Amfibi, LVTP-7A1 “Jodohnya” Bersama Landing Platform Dock

Bagaimana dengan LVTP-7 Korps Marinir TNI AL? Besar harapan juga akan ada upaya untuk dilakukan modernisasi agar punya kemampuan setara dengan milik Thailand. (Gilang Perdana)

11 Comments