ZBD-04 – Ranpur IFV Amfibi Produksi Cina dengan Desain Mirip BMP-3

Ada yang unik saat Cina tak ada dalam daftar nama pengguna ranpur amfibi BMP-3 series, pasalnya BMP-3 termasuk IFV (Infantry Fighting Vehicle) terbaik di pasaran, dan dibuat oleh Rusia, yang notabene produk Rusia ‘rajin’ dibeli oleh Cina. Rupanya, Cina tak membeli BMP-3 dari Rusia bukan karena tak suka dengan desain dan kemampuannya, justru nyatanya Cina telah memproduksi ranpur ‘copy’-an BMP-3, yang meski mirip dari desain, tetapi ada beberapa penyesuaian pada bagian internal.

Baca juga: Eksklusif! Bedah Kecanggihan Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir TNI AL

Ranpur IFV yang dimaksud adalah ZBD-04 atau Type 04, malah dalam label produk industri dikenal sebagai WZ502. ZBD-04 memiliki beberapa kemiripan eksternal dengan BMP-3, terutama bila dilihat dari kubah dan persenjataan utamanya. Namun, sasis dan subsistem internal memiliki tata letak yang berbeda. Dirunut dari sejarahnya, ZBD-04 dirancang sebagai penerus Type 86 dan telah dioperasikan Angkatan Darat Cina sejak 2006, khususnya di unit lapis baja mekanis di wilayah militer Guangzhou dan Nanjing. Selain varian IFV, juga tersedia varian armored recovery vehicle (ARV) yang dikenal sebagai ZBD-04A.

ZBD-04 diawaki oleh tiga personel (komandan, pengemudi, dan penembak) dan mampu membawa tujuh pasukan. Komandan dan penembak duduk di kubah dua orang yang terletak di tengah, dan pengemudi dengan satu penumpang ditempatkan secara tandem di sebelah kiri kompartemen daya, yang terletak di kanan depan. Sementara enam pasukan infanteri ditempatkan di kompartemen pasukan di bagian belakang. Posisi pintu keluar masuk pasukan dirancang berbeda dengan BMP-3.

Terdapat port penembakan di kiri, kanan, dan pintu keluar yang memungkinkan prajurit infanteri menembakkan senapan serbu atau senapan mesin ringan dari dalam kendaraan, bahkan saat bergerak. ZBD-04 itu memiliki kemampuan amfibi, dirancang untuk berenang ke pantai dari kapal Landing Ship Tank (LST) dan Landing Ship Dock (LPD). Guna menunjang kemampuan amfibi, ranpur ini dilengkapi dua large water jet ports.

Persenjataan utama ZBD-04 adalah meriam kaliber 100 mm yang mampu menembakkan munisi HE-FRAG dan rudal anti tank 3UBK10. Jarak tembak efektif HE-FRAG mencapai 4.000 meter, dengan kecepatan tembak 10 munisi per menit. Kemudian ATGM 3UBK10 memiliki jangkauan maksimum 4.000 meter dan dapat menyerang helikopter yang terbang rendah. Kabarnya 3UBK10 dapat menembus lapisan baja 600 mm. Dalam sekali jalan, delapan rudal 3UBK10 dapat dibawa dalam kubah.

Mirip dengan konsep BMP-3, kubah ZBD-04A juga dilengkapi kanon 30 mm koaksial dengan 500 peluru. Kanon dapat menembakkan munisi armour piercing (AP) dan HE-FRAG. Kecepatan tembak adalah 300 peluru per menit dengan jangkauan 1.500 sampai 2.000 meter. ZBD-04 juga memiliki senapan mesin koaksial 7,62 mm yang terletak di sebelah kiri meriam utama. ZBD-04 juga dapat dilengkapi dengan empat rudal anti-tank berpemandu kabel HJ-8 di kedua sisi kubah.

Penembak dilengkapi day/night thermal scope dan emergency back-up day sight, termasuk sistem kendali tembakan dengan komputer balistik, penstabil senjata elektro-mekanis, dan pengintai laser. Palka pengemudi dibekali tiga periskop, dengan periskop pusat dapat diganti dengan periskop penglihatan malam untuk memperkuat visual.

Baca juga: BRM-3K Lynx – Dibekali Radar, Inilah Ranpur Intai Lapis Baja Amfibi dari Platform BMP-3

ZBD-04 diyakini telah dilengkapi dengan sistem perlindungan NBC kolektif, dengan filter udaranya terletak di belakang kubah sebelah kanan. Ada peluncur granat asap tiga laras yang dipasang di kedua sisi kubah. Kendaraan ini dilengkapi dengan laser warning and countermeasures system. Meskipun informasi perlindungan balistik tidak diketahui, kemungkinan ZBD-4 memiliki perlindungan menyeluruh terhadap terjangan proyektil kaliber 12,7 dan 14,5 mm. Khusus pada bagian depan, ranpur ini dapat menahan serangan proyektil kaliber 20 dan 25 mm.

ZBD-04 sampai saat ini telah diproduksi dalam berbagai varian, termasuk varian ekspor yang diberi label VN-12. Namun, sejauh ini belum ada pengguna ZBD-04 di luar Cina. (Bayu Pamungkas)