Wuzhen 8 (DR-8) – Inilah Drone Intai Supersonik Lansiran Negeri Tirai Bambu

Saat ini, tingkat kemajuan pengembangan drone sudah sedemikian pesat, namun secara terapan, bukan perkara mudah untuk mewujudkan drone intai berkecepatan supersonik. Maklum yang jadi tantangan bukan sebatas mesin yang harus mumpuni untuk meladeni penerbangan wahana nirawak, melainkan sistem kendali yang harus match pada level kecepatan tinggi.

Baca juga: Di Parade Militer 1 Oktober, Cina Tampilkan Rudal Hipersonik DF-17

Namun, apa yang diperlihatkan Cina pada Parade Militer Hari Nasional Republik Rakyat Cina, 1 Oktober 2019 di Beijing, berhasil membetot perhatian dunia. Dalam defile militer besar-besaran, ditampilkan sosok drone yang diidentifikasi sebagai DR-8 atau Wuzhen 8 (WZ-8).

Seperti dikutip dari theaviationist.com, DR-8 oleh media televisi Cina disebut sebagai High Altitude and High Speed Reconnaissance Drone. Karena tergolong barang baru yang ditutupi kerahasiaam level tinggi, belum ada rilisan informasi reski tentang sosok DR-8. Namun dilihat dari desain, muncul dugaan DR-8 dirancang untuk diluncurkan dari pesawat pembom/intai strategis Xian H-6N yang salah satu tuposkinya untuk misi spionase udara.

Drone futuristik ini disebut-sebut ditenagai turbine based combined cycle engine (TBCC) yang menggunakan turbojet konvensional untuk penerbangan berkecepatan rendah dan transisi ke ramjet/scramjet untuk berakselerasi ke kecepatan maksimum. Namun bila dicermati, pada sosok DR-8 yang dipamerkan dalam parade, drone tersebut tidak dilengkapi air intake. Hal tersebut menyiratkan bahwa mesin tidak mengadopsi air breathing. Analis militer mencermati bahwa beberapa nozzles di drone itu mirip dengan yang ada pada roket berbahan bakar cair dan mesin roket hybrid.

Lantas berapa keceparan drone yang disebut supersonik ini? Masih dari rumor yang beredar di netizen Cina, DR-8 disebut punya kecepatan maksimum di rentang Mach 4 sampai Mach 5. Meski diliputi misteri, sebenarnya intelijen AS sudah mengendus keberadaan drone supersonik ini lewat citra satelit pada tahun 2015, bahkan ada laporan drone revolusiner ini sudah melakukan uji terbang perdana pada tahun lalu.

Drone yang diduga sebagai DR-8 dalam citra foto satelit.

Kalangan pengamat militer menyebut desain DR-8 mirip dengan Lockheed D-21. Lockheed D-21 sendiri merupakan drone supersonik yang diluncurkan dari pesawat intai supersonik legendaris SR-71 Blackbird dan pembom jarak jauh Boeing B-52.

Baca juga: Sukhoi S-70 Okhotnik, Drone Tempur Stealth Sukses Terbang Perdana dengan Mesin Turbofan ‘Milik” Su-27

Lockheed D-21.

Dikembangkan pada dekade 60-an, Lockheed D-21 berhasil mencapai kecepatan maksimum Mach 3.25. Meski kini tak digunakan lagi, setidaknya 38 unit D-21 berhasil dibuau untuk kebutuhan CIA (Central Intelligence Agency) dan AU AS. Terbang perdana pada 1964, dan masuk kedinasan pada 1969, program D-21 resmi ditutup pada 1971. (Gilang Perdana)

2 Comments