Digadang Bawa Rudal Balistik, Kemunculan Pembom Xian H-6N Bikin Resah Pentagon
|Meski sesumbar tengah mengembangkan pembom strategis (Xian H-20) dengan kemampuan siluman (stealth), namun faktanya tak semudah itu Cina mewujudkan pembom yang digadang sebagai lawan tanding B-21 Reader dan B-2 Spirit. Alih-alih Beijing justru meluncurkan varian terbaru dari Xian H-6, pembom strategis jarak jauh yang mencomot desain Tupolev Tu-16. Varian terbaru tersebut adalah Xian H-6N dengan tupoksi sebagai wahana peluncur rudal balistik.
Dikutip dari Janes.com (10/9/2019), disebutkan sebuah foto telah muncul di media sosial Cina yang memperlihatkan sosok Xian H-6N yang sudah dilengkapi nomer seri. Yang sekilas mengonfirmasi keberadaan pembom ini telah masuk sebagai arsenal AU Cina – China’s People’s Liberation Army Air Force (PLAAF).
Nomer seri yang tertera pada pembom yang dikatakan sebagai Xian H-6N adalah ’55x3x’, yang menandakan unit pembom ini tergolong baru dan beroperasi di bawah Komando Teater Pusat (CTC). Lebih lanjut tidak ada rincian kapan dan dimana foto Xian H-6N diambil. Namun netizen di Cina meyakini kemunculan Xian H-6N terkait dengan partisipasinya memeriahkan parade militer yang diadakan 1 Oktober 2019, yakni untuk memperingati 70 Tahun berdirinya Republik Rakyat Cina.
Sebagai varian anyar dari keluarga Xian H-6, H-6N terbilang masih minim informasi. Situs Wikipedia.org menyebutnya sebagai air-launched ballistic missile (ALBM) carrier dengan jarak jelajah 5.954 km dan didukung kemampuan air refuelling.
Keberadaan Xian H-6N setidaknya mulai dicermati oleh intelijen AS pada awal 2016. Dikutip dari thediplomat.com (10/4/2018), pihak AS malah menyebut bahwa pembom terbaru Cina ini telah lima kali melakukan uji penembakan rudal, termasuk kuat dugaan yang diuji adalah rudal CH-AS-X-13.
Dalam beberapa tahun terakhir, para direktur di US Defense Intelligence Agency (DIA) telah membuat referensi bahwa ALBM milik Cina berkemampuan nuklir dan menjadi ancaman serius.
CH-AS-X-13 adalah jenis rudal balistik berbahan bakar padat two stage dengan jangkauan 3.000 kilometer. Para analis berpendapat besar kemungkinan rudal ini adalah dari rudal balistik jarak menengah (Dong Feng) DF-21 Stonefish.
Baca juga: Stonefish “Carrier Killer” – Ancaman Terbesar untuk Kapal Induk AS di Masa Depan
Dengan peluncuran dari udara, besar kemungkinan CH-AS-X-13 menggunakan material komposit berbobot yang lebih ringan untuk mengurangi bobot angkut yang diperlukan untuk dapat dibawa oleh bomber. Dengan konfigurasi tersebut, maka besar kemungkinan kombinasi Xian H-6N dan rudal CH-AS-X-13 adalah untuk untuk menarget armada kapal induk AS di kawasan Asia Pasifik.
Entah ada hubungannya atau tidak, belum lama ini AU AS telah mengumumkan program upgrade B-1B Lancer untuk mampu meluncurkan rudal udara ke permukaan berkecepatan hipersonik. (Gilang Perdana)
Hahaha… ada yang bilang hoax lagi.
Ini lho keterangannya :
Tadinya kohanudnas berada di bawah mabes tni, sekarang ditarik ke tni au.
Saat kohanudnas masih berada di bawah mabes tni, ini memungkinkan TNI AL dalam hal ini KRI kita bisa bawa radar yang gede seperti SMART-L. Fungsi smart-L antara lain mendeteksi ancaman rudal balistik di jarak 2000 km.
Tetapi ternyata sekarang Kohanudnas berada di bawah TNI AU. Artinya untuk akuisisi radar sangat strategis seperti smart-l itu wewenang TNI AU dan bukan lagi wewenang TNI AL. Jadi jika iver jadi kita beli, radarnya nggak mungkin ngalahin radar TNI AU yang sekarang masih GCI dan masih di kisaran jangkauan 400 km. Sehingga secara nalar, daya jangkau radar yang akan dipakai iver kita hanya akan terbatas pada kisaran 400 km dan nggak bisa untuk deteksi ancaman rudal balistik yang jaraknya 2000 km. Itulah sebabnya rudal arhanud pada iver kita nanti hanya akan terbatas pada essm-er saja.
Walaupun arhanud pada KRI kita bisa dikoordinasikan dengan Kohanudnas yang adalah di bawah TNI AU, baik radar maupun rudal TNI AL dalam segi jangkauan akan senantiasa berada di bawah dan tidak akan melampaui apa yang dapat dicapai oleh radar dan rudal TNI AU. Oleh sebab itu kalo ada yang ngotot untuk beli SMART-L maka jika jadi beli, yang beli adalah TNI AU dan tidak akan mungkin dipasang di kapal perang milik TNI AL. Jika jadi dibeli TNI AU, smart-L hanya akan dipasang di beberapa tempat strategis di darat. Nah, kalo SMART-L dibeli, maka secara masuk akal rudal arhanud yang bisa mencapai ketinggian lintasan rudal balistik akan dibeli juga. Kalo sistem rudalnya nggak dibeli maka Smart-L itu hanya akan jadi mubazir saja.
Tetapi sekarang yang diutamakan adalah pengadaan radar GCI dan bukan SMART-L. kalo radar GCI lengkap, barulah SMART-L dibeli.
Jadi fregat kita nanti hanya akan pakai radar yang lebih ringan daripada Smart-L, yaitu NS-200. NS-200 sudah AESA dan dapat mendeteksi langit hingga jarak 400 km. Rudal arhanud yang akan dipasang pada fregat kita nanti hanyalah essm-er dengan jangkauan rudal sejauh 40 nautical mile atau 74 km. Fungsi fregat AWD kita adalah untuk melindungi langit di atas wilayah lautan NKRI. Selain itu fregat AWD kita juga akan melindungi LPH 244 meter buatan PAL (jika jadi dibangun, desain udah ada).
Ingatlah kebutuhan dan bukan keinginan.
Alah Linknya aja ga ada gimana mau dibilang valid ? Semua juga tau pengadaan berdasar kebutuhan bukan keinginan makanya ada Renstra. Selama pernyataan situ belum ada Link resmi berarti hoax, mana Link website TNI atau Kemenhan atau Lembaga resmi lain yg nyebut2 SMART-L sama NS-200 ?
Buku, jurnal, majalah, link, adlh pengetahuan. Pengetahuan itu cuma data., ia mati. Pemahaman itu nalar, ia menghidupkan.
Teruslah bernalar bung TN. Gue respect. Bukan berarti gue setuju semua analisis, asumsi, prediksi, maupun sekedar “otak-atik-gatuk”.
Dapat info (dari orang dalam)….ternyata performa radar Weibel tidak cukup memuaskan sebagai Primary Surveillance Radar dan clue yg diberikan ttg radar impian adalah radar PSR berteknologi AESA berbasis GaN 🕵️🕵️🕵️
Hayoloh….beneran nih calon Ivernya ga jadi dipasangin radar Smart L, @ tukang ngitung, phd
Lha emang enggak dipasangi SMART-L.
buat nubruk rudal balistik itu ranahnya TNI AU dalam hal ini Kohanudnas. Jadi buat ngedeteksi rudal balistik yang lagi melayang juga ranahnya TNI AU. Oleh karena itu yang bakal mengoperasikan Smart-L versi basis darat adalah TNI AU yang sekaligus akan mengoperasikan rudal yang bisa menumbuk CH-AS-X-13 ini. Kalo Smart-L jadi dibeli maka pengadaan sistem rudal penubruk rudal balistik sudah dekat.
Dekat mana bro.? Dekat pasar atau dwkat supermarket.?
Situ tau darimana info2 kayak gituan, Iver gak pake SMART-L, Mr woof woof ga usah ngehoax lah mau jualan narasi apa lagi ? Udah dikick kan kabarnya dari JKTGRTR sama Defence.Pk
Gak baek ya dek @botha, memupus impian anak-anak….coba bayangkan, kalo anak-anak saja tidak boleh punya impian, lalu saat dia tumbuh dewasa dan tidak punya visi kedepan, lalu mau jadi apa bangsa kita nanti 🤷
Sudah sepakbola kalah melulu….sekarang audisi bulutangkis pun dihentikan….pilu hati ini dek 🤧🤧🤧
Jadi biarkan lah, bung @TN ini meneruskan impiannya, karena hanya dialah satu-satunya harapan kita yg tersisa saat ini 🙏
BOTHA@ iyain aja mas…. Palingan kalau perkiraan nya salah, ntar juga diam sendiri
Kasihan…..bung TN jadi terdzolimi dimana-mana 🤧