Washington Bahas Kemungkinan ‘Putus’ Akses Navigasi GPS di Wilayah Rusia
|Meski belum ada dampaknya secara langsung, konflik antara Rusia dan Ukraina dikhawatirkan berdampak sampai luar angkasa, persisnya pada masa depan Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) yang ikut dipertaruhkan.
Baca juga: Selain Su-34, Sukhoi Su-25 Frogfoot Ternyata Gunakan Perangkat GPS Komersial Buatan AS
Stasiun luar angkasa modular yang terletak di orbit rendah bumi itu dilucurkan sejak tahun 1998, yang notabene merupakan hasil kongsi dari NASA (Amerika Serikat), Roscosmos (Rusia), JAXA (Jepang), CSA (Kanada) dan ESA (Uni Eropa). Belakangan muncul kecemasan dari Roscosmos tentang kelanjutan proyek ISS.
Dan masih terkait dengan isu “luar angkasa,” Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, seperti dikutip dari Topwar.ru (19/3/2022), mengungkapkan bahwa saat ini Amerika Serikat tengah memikirkan untuk ‘memutus’ akses navigasi GPS (Global Positioning System) ke Rusia.
Dmitry Rogozin menyebut bahwa tindakan tersebut kemungkinan akan dilakukan sebagai bentuk sanksi tambahan yang akan dikenakan Washington ke Moskow. Seperti halnya di belahan dunia lain, warga Rusia juga masif menggunakan jasa GPS untuk aktivitas keseharian dan komersial.
Tapi, menurut orang nomer satu di Roscosmos itu, tidak ada alasan untuk khawatir, karena sistem navigasi GLONASS (Global Navigation Satellite System) sudah berhasil beroperasi di Rusia. Setiap smartphone terhubung dengannya. Karena itu, setelah mematikan GPS di Rusia, semua perangkat warga Rusia akan terus bekerja di sistem GLONASS.
Dalam sebuah wawancara dengan wartawan dari agensi RBCAndrey Ionin, anggota Akademi Kosmonotika Rusia, mengklarifikasi bahwa Amerika Serikat tidak dapat sepenuhnya mematikan sistem navigasinya, tetapi dapat mengubah data, yang akan menyebabkan distorsi. Ia juga mengingatkan bahwa sistem ini bukan satu-satunya di dunia, lantaran Rusia, Cina, dan Uni Eropa juga memiliki analognya. Ketika AS menciptakan GPS, mereka segera menyatakan bahwa sistem tersebut dapat digunakan secara gratis, tetapi Amerika Serikat tidak bertanggung jawab untuk itu.
Satelit GPS pertama diluncurkan pada 22 Februari 1978, total ada 77 satelit GPS, 31 di antaranya saat ini berada di orbit. Sedangkan satelit GLONASS diluncurkan pertama pada 12 Oktober 1982, total ada 26 satelit GLONASS, 24 di antaranya saat ini berada di orbit. (Bayu Pamungkas)
min. bahas biaya pulangin astronot AS yang terpaksa di bolehin nebeng Soyuz.
pakai sapu apa pakai kapsul
Jiah gembor2 glonass malah ga keliatan idungnya.
Yg rugi yg jualan GpS utk sipil karena Au Russia juga pake
Kalau GPS diIndonesia dimatikan siap-siap didemo Gojek, GoCar, GiFood, Grab dkk xixixxi
Gak ngaruh dan gak ngefek. Sdh punya GLONASS.
URAAAA …. Bang Putin..😂😂
Rusia kurang ide, tangkap hidup2 bbrp tentara Ukr. Bikin tidur. Infeksi dg mahluk yg lagi dihadapi scr global saat ini. Lalu bikin seolah2 ada penyergapan. Tinggalkan para tentara Ukr yg lagi tidur tsb, bgtu bangun mereka akan berkeliaran dan kembali ke markasnya. Rusia tinggal duduk, ngopi nunggu hasil. Nggk perlu modal banyak2.
Iya, GLONASS yg dipake YANDEX bikin nyasar Ratusan Tank Rusia di Ukraina, Ampe masuk ke jebakan Javelin. Real-time GLONASS terburuk diantara satelit navigasi lainnya di dunia. Hhhhhhhhhh
Kalau disini mau dimatikan pun tak masalah GPS tetap berfungsi maksimal “Gunakan Penduduk Setempat” malah lebih akurat, tidak salah jalan dan tidak akan menjerumuskan…salam
Russia punya GLONASS (Globalnaya Navigazionnaya Sputnikovaya Sistema, or Global Navigation Satellite System)
China punya BeiDou Navigation Satellite System (BDS)
India punya Indian Regional Navigation Satellite System (IRNSS)