[Video] Korvet Ivanovets – Tarantul Class Armada Laut Hitam Rusia Karam Diserang Kawanan USV Kamikaze Ukraina
|Serangan drone laut (Unmanned Surface Vehicle/USV) kamikaze Ukraina kembali memakan korban, kali ini serangan kawanan USV kamikaze Ukraina berhasil menyerang secara telak salah satu korvet Ivanovets – Tarantul class milik Armada Laut Hitam Rusia pada 1 Februari 2024. Bukan sekedar rusak berat, serangan telak USV kamikaze Ukraina disebut telah mengkaramkan korvet Tarantul class, setelah sebelumnya mengalami ledakan hebat.
Baca juga: USV Kamikaze Ukraina Serang LST Ropucha Class Armada Laut Hitam di Sevastopol
Seperti dilansir BBC.com, militer Ukraina mengatakan mereka telah menghancurkan kapal rudal Rusia dari Armada Laut Hitam dalam operasi khusus di lepas pantai Krimea yang diduduki Rusia. Ivanovets menerima “hantaman langsung ke lambung kapal” dalam semalam, setelah itu tenggelam, kata intelijen militer Ukraina.
Untuk meyakinkan klaimnya, pihak Ukraina telah merilis rekaman video yang dimaksudkan untuk menunjukkan momen tumbukan, yang diikuti dengan ledakan besar. Sejauh ini nelum ada kabar mengenai insiden ini dari pihak berwenang Rusia. Ivanovets – Tarantu class umumnya diawaki oleh 40 personel.
#BREAKING Ukraine destroyed Russian Project 1241 Molniya class “Ivanovets” corvette on Lake Donuzlav in Crimea with kamikaze USV.
Ivanovets received several direct hits, including in the area where the P-270 Moskit anti-ship missiles were located, which led to their detonation… pic.twitter.com/itx8LVmBKY
— Clash Report (@clashreport) February 1, 2024
Namun, blogger militer Rusia “Voenkor Kotenok” menulis di Telegram bahwa kapal tersebut tenggelam setelah dihantam tiga kali oleh USV kamikaze. Ledakan besar terjadi setelah salah satu USV kamikaze berhasil menghatam posisi rudal anti kapal P-270 Moskit yanga ada di bagian tengah lambung.
Beberapa detail yang terlihat di kapal dalam video Ukraina cocok dengan Tarantul class atau Project 12411, kelas kapal rudal yang dioperasikan oleh angkatan laut Rusia di Laut Hitam. Identifikasi Tarantul class dapat dicirikan dari tata letak tiang dan sensor di atas bangunan atas utama serta kubah radar besar di atas anjungan.
Korvet Tarantul class merupakan kelas kapal perang yang dikembangkan oleh Uni Soviet dan digunakan oleh Angkatan Laut Uni Soviet dan beberapa negara lainnya, termasuk Ukraina. Korvet Tarantul dirancang pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an oleh biro desain Zelenodolsk Design Bureau di Uni Soviet. Mereka dirancang untuk operasi di perairan dangkal dan sebagai kapal cepat dengan kemampuan anti-kapal permukaan.
Korvet Tarantul class memiliki panjang 56 meter dan lebar 10,5 meter, dengan daya jelajah yang baik dan kemampuan operasi di perairan dangkal. Beberapa korvet Tarantul class dilengkapi dengan rudal anti-kapal permukaan P-15 Termit atau versi modern P-270 Moskit. Senjata meriam utama biasanya adalah meriam otomatis kaliber 76 mm AK-176 atau AK-176M.
Baca juga: Inilah MAGURA V5 USV, Drone Laut Kamikaze Ukraina yang Bikin Repot Rusia di Laut Hitam
Korvet Tarantul class dikenal memiliki sistem propulsi yang canggih yang memberikan kecepatan tinggi dan kemampuan manuver yang baik. Biasanya dilengkapi dengan turbin gas yang memberikan daya pada sistem propulsi kapal. Kecepatan kapal kelas Tarantul dapat bervariasi antara 30 hingga 35 knot (sekitar 56 hingga 65 km/jam).
Total ada 80 unit Tarantul class yang telah diproduksi, korvet ini telah mengalami pemodernan dan peningkatan performa, termasuk penggantian atau peningkatan mesin, untuk mempertahankan kinerja yang optimal. Di Asia Tenggara, Tarantul class juga dioperasikan oleh Vietnam dan Myanmar. (Bayu Pamungkas)
Terungkap! Inilah USV “Kamikaze” yang Menyerang Basis Armada Laut Hitam Rusia
Dengan harga USD 250 ribu atau 4 miliar rupiah per unit seharusnya kita mampu bikin banyak usv drone semacam ini, kalo perlu bikin saja 1000 unit untuk melindungi garis pantai kita. 1000 unit usv kamikaze drone semacam ini hanya 4 triliun rupiah saja. Lebih hemat biaya daripada beli sistem rudal pertahanan pantai. Lebih jauh jangkauannya juga drone ini (400 km) daripada yakhont (300 km).
@jibril
Untuk mendeteksi drone bundir dg siluet yg rendah memang tidak mudah kalo hanya mengandalkan pada fungsi radar saja…apalagi saat drone tsb imbul tenggelam diantara gelombang air laut shg selain sulit dideteksi dia juga menimbulkan keraguan bagi operator radar utk mendeclare nya sebgai ancaman
Kombinasi antara radar X /Ka-Ku Band, IRST dan FLIR-TV paling ideal dalam situasi spt ini karena akan saling menutup kelemahan masing-masing sensor yg bekerja.
Drone bundir walopun siluetnya sangat rendah tapi ketika meluncur dg kecepatan tinggi akan menimbulkan friksi dg udara disekelilingnya shg terjadi “deviasi temperatur” yg kontras dan dinamis…..disaat inilah ketika radar kesulitan menangkap jejak drone yg timbul tenggelam dipermukaan laut akan dikompensasi oleh pendeteksian oleh IRST dan pada tingkat kepastian yg lebih tinggi, informasi sasaran dioper ke FLIR utk memastikan keberadaan tagret scr visual.
Keberhasilan pelumpuhan target menggunakan berbgai jenis senjata counter-defensive ditentukan sejak tahap awal proses diatas.
Dan untuk perlindungan di pelabuhan boleh juga ditambahan barikad terapung utk menghalangi model serangan drone bundir
jelas sudah betapa bobroknya kemampuan pertahanan pasukan putin,berkali kali kapal perangnya dikaramkan,seperti tidak belajar dari pengalaman…,yang begini mau lawan nato apalagi amerika,bisa2 nuklirnya meledak sendiri dilangit rusia
Itu kan ada meriam d haluan trus ciws trus ada radar jg tp kok gk bekerja optimal kok kyk gk ada prlawanan sm skli, ini kru kapalnya lgi mabuk vodka apa gmn