Untuk Pertama Kali, Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik Tsirkon dari Frigat Admiral Gorshkov
|Untuk pertama kalinya, rudal jelajah anti kapal hipersonik Tsirkon diluncurkan dari frigat Admiral Gorshkov. Alutsista strategis andalan AL Rusia ini dilaporkan telah sukses ditembakan dari frigat berbobot 4.500 ton ini pada awal Januari 2020 di kawasan Laut Barents. Dalam uji coba pertama kalinya, rudal Tsirkon disasar untuk mengenai target di permukaan di Northern Urals yang jaraknya sekitar 500 km. Sukses diluncurkan dari frigat, selanjutnya Tsirkon dijadwalkan akan diuji luncurkan dari kapal selam serang bertenaga nuklir.
Baca juga: Ketar Ketir Akibat Tekanan Cina, Jepang Putuskan Ikut Bangun Rudal Hipersonik
Dikutip dari navalnews.com (27/2/2020), disebutkan bahwa jelang uji coba, frigat Admiral Gorshkov telah bersiap di Belomorsk naval base yang berlokasi Severodvinsk. Bagi NATO dan Amerika Serikat, Tsirkon adalah sebuah momok yang menakutkan, pasalnya rudal yang mampu melesat sampai Mach 8 (9.800 km per jam) ini sanggup menghajar sasaran di permukaan dan bawah permukaan laut.
Rudal hipersonik ini mulai dikembangkan sejak tahun 2011 dalam naungan proyek 3M22 Tsirkon (zirconium) atau kode NATOnya SS-N-33. Rudal ini dikabarkan telah diuji sejak tahun 2016. Pemerintah Rusia sendiri belum pernah menampilkan video atau bukti peluncuran rudal Tsirkon, namun sudah memamerkan mock up rudal tersebut. Dengan kecepatan yang fantanstis, akan sangat sulit bagi sistem pertahanan udara di permukaan dan kapal perang untuk menangkal datangnya rudal ini.
Tsirkon dirancang dan diproduksi oleh NPO Mashinostroyeniya, selain diluncurkan dari kapal perang permukaan dan kapal selam, Rusia menargetkan Tsirkon dapat diluncurkan dari pembom Tupolev Tu-160M2. Secara umum, Tsirkon punya panjang 8 – 10 meter, ditenagai mesin scramjet dengan propellant liquid.
Baca juga: Di Parade Militer 1 Oktober, Cina Tampilkan Rudal Hipersonik DF-17
Tsirkon memiliki desain siluman yang meminimalkan tangkapan radar, dengan moncong pipih laksana moncong ikan hiu, diyakini rudal ini bisa memotong aliran udara dengan efisien. (Gilang Perdana)
Mana link-nya janngan cuma hoax ..tanpa…link yang pasti
2x ? Ngga memuaskan dr sisi apa? Ya ambil BRAHMOS dr BAWANG BOMBAI aja. TNI AL harus nyari rudal2 supersonic strategis.
Sorry maksud ane mau nge ”REPLY” @SUSI malah nongol tempat lain.
Harusnya Indonesia seperti India kerjasama pengembangan rudal.
Kapal penjelajah tempur Type 005 Nanchang dan misil hipersonic DF-26 made in Imperium Tiongkok adalah perpaduan senjata yg sangat-sangat mengerikan dan tak tertandingi di muka bumi ini. Keduanya adalah jawaban utk negara manapun yg menginginkan kekuatan dan kesaktian (seperti Sasuke yg mengembara mencari kedigdayaan). Jika penjelajah tempur Type 005 Nanchang membawa DF-26 di sel-selnya dan mengarungi samudra luas, maka lautpun bergolak, negara musuh menjerit-jerit ketakutan. NKRI Harga Mati hrus pny 2 senjata ini !
Gorshkov sungguh dahsyaat, sayang ada catsa
Yaelah yang hebat itu rudalnya, beli kapalnya tp ga ada isinya sama aja boong
tanpa catsa pun rusia tak kan mau menjualnya, kecuali sediakan uang ratusan trilyun baru mereka mau, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku wik wik wik
FRIGAT rudalnya HYPERSONIC. Kapan kita yah?
Harusnya Marthadinata class di kasih YANKHONT. Van Spijk yg tua aja bisa di OPREK 2 pake SUPERSONIC MISSILE. BOSEN EXCOCET mulu.
Hasil 2x uji rudal ini tidak memuaskan, jauh berbeda dengan di iklannya, makanya tidak dilanjutkan/dipakai lagi
mumpung blom deal beli real fregat baru, ada baiknya gorshkov class masuk kandidat, asal paket super lengkap dg tsirkon.
Apalagi dg bberapa batrai s400….sekalian sistim pertahanan pantainya Bastion….wahhh…..tambah 1 skuadron aj su57..dan 3 aj kapal selam kilo klas dg rudal kalibernya…wehwehwehhh….
Coba Indonesia beli agak 5 biji aja kaprang ini dg paket full senjata…pasti mantap dan akan menggentarkan kawasan…setidaknya dalam 2 dekade ke depan
Ada model terbaru proyek 22350m yang memuat 120 sell peluncur Kelay destroyer aja tumbang kalah persenjataan…
kawasan tak akan bergetar karena dijamin Indonesia tak akan beli walau dikasih fasilitas kredit sama Rusia, Indonesia gengsinya terlalu besar negara besar lemah ini kalau saya boleh bicara (maaf) terlalu banyak gaya tapi letoy merasa hebat dan kuat dikawasan padahal diketawain orang, coba kalau tawaran Rusia dulu untuk 10 kapal selam kilo kita terima pasti langsung naik drastis peringkat kita, walau eks tapi kan bakalan diupgrade dulu sebelum dikirimkan, terlalu mewajibkan TOT sebenarnya tak baik juga karena tak semua negara mau, harusnya kita upayakan sendiri. Negara penjual senjata manapun setiap mereka jual senjata sudah yakin kalau produk mereka akan dipelajari dianalisa dan mungkin dicopy paste, dan ini satu hal yang tak pernah kita lakukan….bukan tidak bisa tetapi terlalu malas tak punya niat dan kemauan untuk mempelajari berusaha selalu menjadi anak manis supaya dapat pujian semu dari negara2 lain. Andai dulu kita ambil kesempatan 10 kasel Kilo kemudian kita kerjasama dengan Korea untuk kemandirian kasel sambil juga pelajari Kilo, dijamin sangat disegani negara kita
Ya begitu lah gan, indo mah cuma minat doang beli kaga.. minat beli su35 sampe sekarang belum dateng2 .. minat rafale 48 unit hanya angan2.. tetangga udah pesen f35, kita mah paling2 beli f16 viper yg pasti keok sama f35