Update Drone KamikazeKlik di Atas

TNI AU Tampilkan Rocket Pod B-8, Peluncur Roket 80mm pada Jet Tempur Sukhoi Su-27/Su-30

(TNI AU)

Meski bukan senjata baru, mengintip arsenal persenjataan yang terpasang pada jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 TNI AU, selalu menarik untuk disimak. Seperti pada 28 Oktober kemarin, akun Twitter @_TNIAU memposting tahap instalasi dari peluncur roket (rocket pod launcher) B-8 di bawah sayap Sukhoi Su-30MK2.

Baca juga: S-8 Kom: Roket Penggempur Sasaran Darat Sukhoi Su-27/Su-30 dan Heli Tempur Mi-35P

Rocket pod B-8 tak lain adalah media peluncur dari roket S-8 kaliber 80 mm. Roket S-8 3,1 inchi kaliber 80 mm prinsip kerjanya serupa dengan roket FFAR (Folding Fin Aerial Rocket) 2,75 inchi kaliber 70 mm yang masif digunakan TNI AD dan TNI AU. Jenis roket ini memang dirancang awal untuk dilepaskan dari wahana udara, dan punya rancangan berupa sirip lipat yang akan mengembang saat ditembakkan.

Roket S-8 dirancang sejak era Uni Soviet, khususnya untuk memenuhi kebutuhan angkatan udara. Pengembangan awal dilakukan pada tahun 1970. Seperti halnya roket FFAR, di udara S-8 juga dirancang untuk dapat dilepaskan dari pesawat tempur dan helikopter. Di Indonesia, bukan TNI AU saja yang mengoperasikan roket S-8, persisnya Puspenerbad TNI AD juga mengandalkan roket ini, yaitu dipasang pada helikopter serang Mi-35P.

(TNI AU)

Dimensi roket S-8 bergantung pada penggunaan jenis hulu ledak dan pemicunya. Panjangnya ada di pilihan 1,5 meter dan 1,7 meter, sementara bobotnya ada di pilihan 11,3 kg dan 15,2 kg. Bagaimana dengan jangkauan tembaknya? S-8 disebut-sebut mampu melesat sejauh 2 – 4 km.

Nah, khusus tentang peluncurnya seperti yang diperlihatkan dalam foto di atas, mengusung B-8 varian B-8M1. Rocket pod dengan 20 peluncur ini punya berat kosong (tanpa roket) 160 kg. Panjang peluncur ini 2,76 meter dengan diameter 520 mm. Sementara roket pod untuk di helikopter Mi-35P mengusung varian B8V20-A, letak perbedaannya, yakni varian B-8M1 dirancang streamline, karena untuk penempatan di jet tempur.

Baca juga: Sarisa SRS-1A – Drone Quadcopter dengan Peluncur Roket Hydra

Dari sejarahnya, roket S-8 resmi mulai memasuki masa produksi pada tahun 1984 dengan berbagai tipe hulu ledak. Diantara hulu ledak yang ditawarkan mencakup jenis HEAT anti armor,high-explosive fragmentation, smoke, dan incendiary (pembakar). Bahkan S-8 juga dikembangkan hingga tipe hulu ledak penghancur landasan (S-8BM) dan hulu ledak thermobaric (S-8DM). Yang terakhir disebut menjadi momok menakutkan dalam Perang Afghanistan, pasalnya thermobaric akan semakin berkobar efek ledaknya saat terkena udara bebas. (Gilang Perdana)

9 Comments