TNI AD Uji Coba Instalaza Alcotan-100 (M2), Senjata Lawan Tank Disposable Kaliber 100mm
|
Instalaza, nama manufaktur persenjataan asal Spanyol ini sudah tak asing lagi di Indonesia, pasalnya beberapa seri produknya (Instalaza C90-CR) yang masuk kategori roket anti tank/senjata lawan tank (SLT) telah digunakan oleh infanteri di matra darat dan matra udara (Paskhas). Dan belum lama ini ada kabar, bahwa TNI AD kini tengah menguji varian terbaru dari C90 yang disebut Alcotan-100 (M2).
Baca juga: Instalaza C90 Reusable – Senjata Penghancur Perkubuan yang Dapat Diisi Ulang
Dikutip dari dislitbang-tniad.mil.id (9/7/2021), disebutkan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) pada 8 Juli 2021 menggelar kegiatan uji coba (sertifikasi) Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV Rifle Grenade dan Alhambra Hand Grenade buatan Instalaza SA di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Instalaza C90 Reusable termasuk varian keluaran baru, ciri khas dari roket anti tank ini, peluncurnya dapat diisi ulang, kebalikan dari C90-CR yang sifat peluncurnya sekali pakai (disposable). Tentang C90 Reusable sudah pernah kami kupas pada artikel terdahulu yang tautannya terdapat di bawah paragraf pertama.

Sementara tentang Alcotan-100 (M2) mengandalkan kaliber yang lebih besar dari C90 series (90 mm), maka Alcotan-100 menawarkan kaliber 100 mm. Dari situs resminya, disebutkan bahwa Alcotan-100 ditawarkan dalam tiga jenis amunisi, yaitu Alcotan-AT – mengedepankan kemampuan anti tank untuk menjebol ERA protection (penetrasi 700 mm), kemudian Alcotan-BIV – mengandalkan amunisi untuk anti armour (penetrasi 400 mm) dan fragmentasi, yang ketiga Alcotan-ABK -dipersipkan untuk anti bunker (penetrasi 350 mm).
Bobot setiap Alcotan untuk tiap jenis amunisinya berbeda, seperti Alcotan-AT (10,5 kg), Alcotan-BIV (10 kg) dan Alcotan-ABK (9,8 kg). Meski ada sedikit perbedaan, namun kesemuanya punya jarak tembak efektif yang relatif sama, yaitu 600 meter dan 1.000 meter untuk area target.

Baca juga: Korps Paskhas Tampilkan Instalaza C90-CR Sebagai Senjata Bantuan
Perlu dicatat, Alcotan-100 (M2) adalah roket anti tank (disposable) alias sekali buang. Namun alat bidiknya – firing control unit yang disebut Vosel (M2) sifatnya reusable, artinya khusus alat bidiknya dapat digunakan berulang-ulang pada tabung peluncur yang berbeda. Instalaza menyebut Alcotan-100 tidak menghasilkan efek tolak balik (no recoil), jadi kelak prajurit TNI dapat mengoperasikan seorang diri saja. (Gilang Perdana)
makin gado2 lagi aja. kapan bisa produksi sendiri kalo gitu terus. fokus napa ke 1 atau 2 merek yang penting mau kasih licensi agar bisa produksi di dalam negeri. Fokus biar bisa produksi sendiri ada kelemahan enggak masalah. Nanti tinggal dilakukan pengembangan bersama sesuai kebutuhan.
kalo kaya gini terus kesannya kaya ada sesuatu gitu. entah kosimi atau apa gitu
nih senjata kapan belinya ya?
Jangan jangan buat rpg 7 indonesia gak bisa buat, parah parah teroris timteng udah buat versi umkm hahah
Terlalu banyak varian jenis senjata spt ini, rudal ataupun roket jenis anti tank. sebenarnya kan bisa disederhanakan shgga order byk dn produksi lokal. aneh byk tawaran tak satupun bisa dibuat dalam negeri. Siapa sajakah yg berwenang pengambil kebijakan tsb??
Kebodohan emang 🤦🤦.
Banyak varian ,susah dalam perawatan.
2-3 varian sudah cukup untuk senjata anti-tank.
Anti tank TNI 5-7 varian ad kli ya OM
Sekalian pesan 1000 unit.
+ Di buat dalam negeri
Katengan Mulu OM wowo
Bahas FTV rifle grenade