Ternyata, AIM-9X Sidewinder Mumpuni Sebagai Rudal Udara ke Permukaan
|Seiring modernisasi armada F-16 A/B Block15 OCU dan rencana pengadaan dua skadron F-16 Viper oleh TNI AU, maka kedatangan rudal udara ke udara jarak dekat mutakhir AIM-9X Sidewinder menjadi begitu dinantikan. Dari dokumen yang dirilis pada tahun 2015, setidaknya Indonesia akan menerima 30 unit rudal AIM-9X-2 Sidewinder Block II, 20 unit AIM-9X-2 captive air training missiles (CATM), 2 unit CATM-9X-2 Block II tactical missile guidance units, 4 unit CATM-9X-2 Block II guidance units, dan dua dummy air training missile. Namun, tahukah Anda, bahwa AIM-9X Sidewinder dapat di-setting sebagai rudal udara ke permukaan?
Baca juga: Sistem Hanud NASAMS Kini Bisa Luncurkan Rudal AIM-9X Sidewinder
Sebelumnya kebisaan AIM-9 Sidewinder dalam melakoni fungsinya di luar peran sebagai rudal udara ke udara sempat mencuat, yaitu rudal besutan Raytheon ini dapat pula dipasang pada plaform hanud NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System). Menjadikan sistem hanud NASAMS kini punya dua opsi rudal yang bisa digunakan, yaitu berbasis AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) dan AIM-9X Sidewinder. Dan seperti dikutip dari TheAviationGeek.com, disebut bahwa AIM-9X Sidewinder terbukti mampu pula digunakan untuk misi serangan udara ke permukaan.
Raytheon sejak tahun 2009 telah mengembangkan kemampuan AIM-9 untuk mengadaptasi sistem pencari panas pada rudal tersebut untuk bisa menguber sasaran di permukaan. Pada 23 September 2009, AIM-9X Sidewinder yang dilepaskan dari jet tempur F-15C Eagle berhasil melepaskan Sidewinder pada sasaran yang bergerak di permukaan air. Yang diuji menjadi sasaran adalah “cigar boat,” yaitu jenis kapal boat yang biasa digunakan oleh penyelundup narkotika. Dan hasil uji tembak ternyata berlangsung sukses dan memuaskan.
Dalam proyek adaptasi AIM-9X sebagai rudal udara ke permukaan, dikatakan hanya memerlukan pengaturan baru pada sisi software, sementara perangkat infrared seeker, proximity fuze and blast dan fragmentation warhead tidak ada yang diganti.
Pengujian kemudian berlanjut pada Maret 2007, kali ini yang digunakan adalah jet tempur F-16 pada sasaran yang serupa pada uji di tahun 2009. Dan lagi-lagi pengujian berlangsung dengan baik. Dalam proposalnya, AU AS (USAF) memang telah meminta kepada Raytheon untuk mengembangkan kemampuan AIM-9X Sidewinder untuk menjadi rudal multirole. Dalam simulasi, F/A-18 Hornet AL AS juga dapat memanfaatkan rudal ini, terutama pasca melakukan bombing dan kehabisan amunisi, maka dapat menggunakan Sidewinder untuk serangan ke permukaan bila kepepet.
Peningkatan kapabilitas telah dilakukan Raytheon pada AIM-9X Block I di tahun 2003, dan berlanjut pada peningkatan fuze dan ignition safety pada AIM-9X Block II. AIM-9X mampu menghancurkan target di jarak 20 Km. Rudal dengan pemandu berupa infrared homing ini dapat melesat hingga Mach 2.5 dengan pendorong berupa solid fuel rocket.
Baca juga: Pengadaan AIM-9X Sidewinder Block II Untuk Indonesia Akhirnya Mendapat Titik Terang
Sebagai jawara pertempuran udara, AIM-9X Sidewinder punya kemampuan first shot dan first kill yang lebih responsif. Rudal ini dilengkapi thrust vectoring yang terhubung ke guidance fins, artinya rudal dapat menguber target yang berbelok sekalipun. Radius putar AIM-9X mencapai 120 meter, dengan kemampuan ini, saat penembakan pesawat peluncur tidak lagi harus melakukan manuver untuk menyesuaikan dengan target. Cukup lepas AM-9X, selanjutnya rudal akan menguber target sendiri. (Haryo Adjie)
Kita harus belajar dr pemberontak HOOTIE yg merubah AAM rusia jadI SAM. Khususnya TNI AU harus belajar. Beli NASAM SISTEM lagi buat pertahanan lanud2.
Untuk AREA SAM, TNI harus beli sekelas S350
Hulu ledak beda sama AGM daya tembus juga. Paling ancurin sekelas APC komodo jg ragu apa lg kl MBT T14
Tolong admin buat tulisan khusus agar kemandirian Indonesia di bidang rudal jarak jauh dan radar militer segera terpenuhi dengan waktu singkat. Cukup 2 tahun atau maksimal 3 tahun kita sdh mandiri. Apakah dg membeli tenaga ahlinya dr Ukraina, Korut atau Iran yg penting kita mandiri. Trims
Tak ada niat dan dana, banyak ilmuwan kita yang lari ke luar negeri, karena mereka sangat dihargai disana.
Salah satu Pakar Kimia dan Roket di Thiokol Corporation, USA adalah Orang Indonesia, Bahan dan pendorong inilah yang dipakai rudal AIM-9X Sidewinder
Gimana mau dimuat lha memang tak ada datanya, misal Badan ini atau Konsorsium itu atau PT ex sedang giat buat dan kembangkan senjata apa kek target sekian tahun, sayangnya ndak ada bang, kalaupun terjadi perang pemangku kepentingan pertahanan yakin seyakin yakinnya kalau rakyat tak akan tinggal diam manakala pertahanan negara ini kalah, kan sudah ada tertulis di UUD wajib siap dimobilisasi rakyat utk berangkat perang seperti sekitar thn 60 an rakyat dimobilisasi saat angkatan bersenjata kita terdesak, kesimpulannya adalah pertahan semesta makanya pengadaan senjata hebat di negeri ini cuma sebatas obrolan pengunjung di warung indomiliter lha negara saja santai koq kan lebih pinter dan lebih paham negara dibanding kita
Terlalu mahal untuk udara ke permukaan.
Seharus Indo bisa memproduksi sendiri rudal begini. Masa kalah sama Turki, China , , , India, Iran . . dlll 😭😏
Bener mas. Thn 1989 AIM 9 P-4 pernah di pakai menembak eks kapal perang TNI -AL.. Tp penembakan dilakukan setelah terlebih dulu di tembak torpedo dr KS- Cakra 401.Penerbangnya lettu Agung Sasongko jati.
Dulu di latgab ABRI era orde baru kan pernah demonstrasi penembakan AIM-9L/P dari F-5 (kalo ga salah) utk menembak target kapal perang …..sebelum dituntaskan dg AShM/torpedo
Bukan menembak target kapal perang, yang benar saat itu menembak target simulasi TDU-11 yang dilepaskan dari sayap sebelah kiri dari pesawat (F-5) tersebut.
Oooooo…..gitu ya min🙏🏻🙏🏻🙏🏻.
Soale dulu dimajalah Matra, beritane gitu 😂😂😂
Ada sasaran yg dihajar sidewinder di permukaan laut juga kok min. Bisa kena karena sasaran tersebut sudah terbakar, jadinya gampang dikenali heat seakernya sidewinder.
Berarti……………..@dul dan @kuda liar, sebaya aku 🙊🙊🙊