Terganjal Izin Ekspor, Armada MBT M1A1 Abrams dari Australia Belum Bisa Dikirim ke Ukraina
|Pergantian pemerintahan di Amerika Serikat telah membawa dampak kurang menguntungkan bagi Ukraina, khususnya setelah Presiden AS Donald Trump punya pandangan dan kebijakan yang berbeda dengan pendahulunya (Joe Biden) atas konflik di Ukraina. Salah satu yang terkena dampak adalah rencana pengiriman Main Battle Tank (MBT) M1A1 Abrams dari Australia.
Baca juga: Australia dan Amerika Serikat Bahas Rencana Pengiriman 59 Unit MBT M1A1 Abrams ke Ukraina
Lebih dari enam bulan setelah pembahasan untuk pengiriman MBT M1A1 Abrams ke Ukraina, fatanya sampai saat ini, Australia belum mengirimkan MBT tersebut karena masih menunggu izin internasional.
Sumber pertahanan mengatakan kepada ABC News bahwa M1A1 Abrams yang akan dikapalkan ke Ukraina belum menerima persetujuan ekspor dari AS, negara asal ranpur tersebut.
Berdasarkan undang-undang ekspor senjata AS, setiap transfer sistem senjata buatan AS ke negara ketiga memerlukan otorisasi resmi dari Washington. Ini berarti bahwa meskipun Australia memiliki Abrams, Australia tidak dapat secara hukum mengirimkannya ke Ukraina tanpa persetujuan AS.
Australia Pensiunkan MBT M1A1 Abrams, Ada Potensi Dikirim untuk Ukraina
Penundaan tersebut juga bertepatan dengan pembekuan bantuan militer AS yang lebih luas ke Kyiv yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump pada awal 2025, menyusul ketegangan antara Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Meskipun mengalami kemunduran ini, seorang juru bicara Pentagon bersikeras bahwa Canberra “tetap pada target” untuk memenuhi pengiriman Abrams akhir tahun ini. “Departemen Pertahanan AS terus bekerja sama dengan pemerintah Ukraina sesuai dengan pengaturan yang disepakati untuk pemberian donasi, termasuk dalam hal pengiriman dan pemeliharaan,” kata juru bicara tersebut.
Pada bulan Oktober 2024, pemerintah Australia mengumumkan akan mengirimkan MBT M1A1 Abrams sebagai bagian dari bantuan militer terbarunya senilai 245 juta dolar Australia (US$157 juta). Australia memiliki armada 59 unit M1A1 Abrams yang dipensiunkan (dibeli pada tahun 2007), dengan 49 unit di antaranya dialokasikan untuk Ukraina.
Namun, sumber pertahanan menyuarakan kekhawatiran tentang kepraktisan transfer tersebut, mempertanyakan apakah Ukraina benar-benar menginginkan ranpur yang sudah ketinggalan zaman tersebut. “Atap tank adalah titik terlemah Abrams dan itu akan menjadi sasaran empuk bagi serangan drone kamikaze,” kata sumber tersebut.
Beberapa pejabat AS juga dilaporkan telah memperingatkan pemerintah Australia agar tidak menyumbangkan tank-tank tua tersebut, dengan alasan tantangan logistik dan biaya besar untuk memelihara kendaraan tersebut di Ukraina. (Gilang Perdana)