Taklukan Leopard 2A7NO, Korea Selatan Punya Tawaran yang Sulit Ditolak Norwegia dalam Program Pengadaan MBT
|
Bagi Krauss Maffei Wegmann (KMW) dari Jerman, dan Hyundai Rotem dari Korea Selatan, beberapa hari mendatang akan menjadi momen yang menentukan dalam program pengadaan Main Battle Tank (MBT) untuk Angkatan Darat Norwegia yang nilainya mencapai NOK 20 miliar (sekitar US$1,9 miliar).
Baca juga:ย Bakal Diadu dengan K2 Black Panther, MBT Leopard 2A7NO Tiba di Norwegia
Setelah MBT K2NO Black Panther dan MBT Leopard 2A7NO bertarung dalam uji coba di Tanah Skandinavia, maka ada kabar dari Forum Pertahanan Norwegia Forsvarets yang menyebutkan, bahwa dalam 30 hari ke depan pihak berwenang Norwegia akan mengumumkan keputusan mereka tentang Leopard atau K2 yang akan menang dalam tender.
Kedua manufaktur tentu harus menyusun strategi jitu, dikutip dari bulgarianmilitary.com (9/10/2022), disebutkan Hyundai Rotem punya penawaran unik, di mana manufakur Korea Selatan itu berjanji untuk mengirimkan 24 unit MBT K2 Black Panther untuk Norwegia pada tahun 2023, bukan pada tahun 2025 seperti yang diutarakan dalam proposal penawaran. Penawaran unik ini siap diwujudkan bila Hyundai Rotem diputuskan sebagai pemenang tender.
Dalam skenario, ke-24 unit K2 Black Panther yang ditawarkan ke Norwegia akan diambil dari batch K2 Black Panther yang saat ini sedang diproduksi untuk Angkatan Darat Korea Selatan. Pihak Seoul mengusulkan untuk memasok 24 MBT K2 Black Panther ke Oslo khusus dari batch produksi ini.
Dalam aspek bisnis, Korea Selatan rupanya tanggap terhadap kebutuhan sang calon pembeli, yakni situasi di Eropa yang memanas akibat konflik Rusia versus Ukraina, menjadikan sebagian besar negara Eropa harus bersiap untuk terlibat peperangan. Dan inilah kesempatan bagi Hyundai Rotem untuk mengajukan proposal di tengah kondisi panas di Eropa.
Pada bulan Januari lalu, kedua MBT beda benua itu melakukan serangkaian uji coba di tanah salju Norwegia dalam kondisi cuaca musim dingin yang ekstrem. Menurut rencana pemerintah dan perhitungan anggaran, MBT Norwegia generasi terbaru, unit perdananya akan tiba pada tahun 2025.
Untuk memenuhi permintaan Norwegia, KMW menawarkan MBT Leopard 2A7NO, yaitu versi modifikasi dari tank Leopard 2A7 yang disesuaikan dengan persyaratan khusus angkatan bersenjata Norwegia. Leopard 2A7 adalah versi modern dari Leopard 2A6 dan merupakan pengembangan lebih lanjut dari varian Leopard 2A5 yang dipersenjatai dengan meriam smoothbore Rheinmetall 120 mm L/55.
Sedangkan K2NO Black Panther mengusung meriam Hyundai WIA CN08 kaliber 120/55 mm smoothbore gun, dimana kapasitas pada kubah dapat dimuati 40 munisi. Modul senapan mesin berat mengadopsi K6 heavy machine gun dengan kapasitas 3.200 munisi (disematkan pada Kongsberg Protector RS4), kemudian ada senapan mesin coaxial kaliber 7,62 mm.
Baca juga:ย K2NO Black Panther, MBT Asal Negeri Ginseng yang Berani Tantang Leopard 2A7NO
K2 Black Panther sudah menggunakan teknologi autoloader, sehingga jumlah total awaknya hanya tiga orang โ commander, gunner dan driver. Black Panther punya bobot penuh 61 ton, tank kebanggaan Korea Selatan ini punya panjang 10,8 meter, lebar 3,6 meter dan tinggi 2,4 meter. (Gilang Perdana)
K2 black phanter tank generasi terbaru, jelas susah ditolak
Tank MBT K2 Black Panther harganya muahaaal..
Ngeri juga produk Korsel ini, setelah menang di Polandia sekarang punya kans menang di Norwegia. Saya sebetulnya orang yg kurang setuju dg konsep Autoloader karena bila terjadi failure pada sistem mekanisnya saat dalam kondisi kombat akan memberikan dampak yg sangat besar bagi kesiapan operasional. Alasan perampingan pasukan dan pengurangan bobot memang menjadi titik krusial dalam doktrin penggunaan Autoloader. Disisi lain, pertempuran yg sangat kompleks sedikit mengurangi penggunaan tank secara langsung dalam pertempuran seperti yg ada di Ukraina. Justru Drone, Artileri dan ATGM bermain penting dalam pertempuran nyata saat ini. Mungkin penggunaan Kendaraan armor macam IFV atau Medium Tank yg dilengkapi dg meriam kaliber 90-105 mm akan lebih bermain daripada MBT. Pengangkutan yg lebih fleksibel dg pesawat angkut medium-berat menjadikan poin plus daripada MBT yg beratnya diatas 40-50 Ton.
Bukannya lebih lemah sebuah MBT kalo pake auto loader, apalagi MBT Kpop ini kabarnya gak pake ruang penyimpanan amunisi yg terpisah, kok bisa jadi saingan berat?๐๐๐
jujur, kalo masalah pilih gw lebih suka leopard versi upgrade udah ga bisa dipungkiri dengan battle proven dan ketangguhannya, tapi kendala nya adalah model leo udah 40 tahunan lebih jika dibandingkan dengan K2 korea yang masih terbilang masih muda model MBT nya. Apalagi leo udah ada yang baru skrng dan kalo beli leo skrng rasanya tanggung bangt disaat model barunya keluar, dan ya segi teknologi atau apapun bakalan jauh bngt sm K2. Jadi aga bimbang sih walau leo harganya lebih mahal dari K2 yang ditawarin korea.
@Hendri
justru, tank sekarang pelan-pelan mulai adopsi autoloader untung mengurangi crew, masalah lemahnya tidaknya sebuah tank bukan cara muat amunisinya
@Hendri
justru, tank sekarang pelan-pelan mulai adopsi autoloader untung mengurangi crew, masalah lemahnya tidaknya sebuah tank bukan ditentukan dari cara muat amunisinya
@Agato, karena memang, autoloader di tank merupakan teknologi yang tergolong baru dilirik untuk dikembangkan belakangan ini, jadi adanya masalah sistem merupakan hal biasa, tapi konsep yang dominan sekarang adalah crew yang semakin dikurangi, jadi ya autoloader kedepannya akan terus berkembang di tingkatkan, untuk kegunaan MBT meskipun sering babak belur kalau di berita, tapi soal memberi perlindungan, bantuan psikologis, serta bantuan tembakan pada infantri, MBT memiliki efek terbesar dibandingkan tank medium atau lainnya, MBT akan tetap memiliki peran di pertempuran mendatang
Hohoho
Jadi ribut karena autoloader ni yeee
Pakai autoloader atau tidak kembali lagi ke operator. Abrams, Paladin, M1229 pas pengembangan & prototipe pake tapi oleh sang operator yakni US Army tetap jg dicopot. Abrams pakai autoloader ada lho milik Saudi Army
Begitupun dengan MBT lainnya. Lecrerc dipakai operator dari negara sang produsen tanpa autoloader tapi oleh Qatar & UAE pakai autoloader
@Periskop: teknologi Autoloader bukan Barung buat Barat Dhek, mereka sudah menelitinya sejak tahun 50an. Hal yg menjadi pandangan mengapa pabrikan Barat kemudian tetap mempertahankan sistem manual adalah karena kepraktisannya dalam pertempuran secara terus menerus. Awak 4 kru sistem manual yg terlatih akan memiliki kemampuan mengisi dan menembak yg hampir sama dg Autoloader. Sistem manual juga memberikan ruang yg lebih banyak untuk mengangkut peluru daripada sistem Autoloader yg akan lebih banyak mengambil space didalam tank. Maintenance jadi faktor lainnya dalam memilih sistem mengingat ada banyak parts yg harus diperhatikan didalam Autoloader apalagi dalam kondisi perang. Dan terakhir adalah kemampuan penargetan, sistem manual dg rate of fire 6 kali per menit tetap akan memberikan dampak yg luar biasa bila kemampuan penargetan serta sensor yg dimiliki bisa menghadapi berbagai rintangan yg ada termasuk kondisi penuh puing dan kondisi malam hari. Pada akhirnya kita akan melihat bagaimana Tank akan digunakan di masa depan mengingat pertempuran semakin kompleks dan fleksibilitas sangat dituntut dalam kondisi seperti itu.
iya sih mas @agato, tapi ya sistem ini kan seakan “dilupakan”, baru-baru ini aja dilirik lagi buat ndukung konsep minim crew, meskipun loader manusia sebenarnya lebih efektif, tapi ya endurance crew ngga terlalu besar, karena ransumnya harus dibagi ke 4 crew, kalau cuma 3 kan bisa dikurangi itu, untuk jumlah peluru kayaknya ngga pengaruh deh, buktinya jumlah munisi tank leopard, dengan t-90. t-72, maupun pt-91 yang kemarin juga dibahas itu jumlah amunisi maingunnya sama aja deh diangka 40 an, fire rate bisa tinggi di mode manual kalau crewnya sudah terlatih, dan di video yt tank rusia kayaknya bentar doang tuh reload cuma beberapa detik, contoh ini cuma 11 detik https://www.youtube.com/watch?v=qh_I71FBLE4 , memang sih minusnya autoloader di ngga bisa milih munisi + butuh perawatan juga, tapi bener sih situ bilang, kita liat aja gimana kedepannya
Mas Admin,
Apakah benar biaya akuisisi 24 tank K2 sebesar nok 20 miliar atau usd 1,9 miliar?
Kok mahal banget ya?
1,9 miliar = 1900 juta
1900 / 24 = 79 juta lebih untuk per unit ?
Benarkah usd 1,9 miliar itu hanya untuk 24 unit saja?
Usd 79 juta per unit kok kayak harga attack helicopter saja.
Tentu bukan, US$1,9 miliar itu budget program akuisisi proyek MBT masa depan Norwegia. Jumlah dapatnya berapa unit MBT belum ketahuan, masih menunggu negosiasi dengan para kontestan terkait
@periskop: 11 detik ya cuman dibawah 6 rounds per menit Dhek. Masih kalah dari kemampuan crew manual yg masih baru, mereka dituntut harus bisa 10 detik per rounds.
@Bung TN: 24 unit itu pengiriman dadakan Bung, diambilkan dari lini produksi jatah punya Korsel. Sama kayak Prancis yg ngasih jatah produksi Rafale mereka buat ekspor.