Takbir Glide Bomb – Bom Pintar Produksi Pakistan Khusus Diluncurkan dari JF-17 Thunder
|Diterpa beragam masalah, jet tempur JF-17 Thunder besutan Cina – Pakistan terbilang lesu di pasar ekspor. Di luar Pakistan, pemempur bermesin tunggal ini hanya digunakan Nigeria dan Myanmar. Namun pamor JF-17 mendadak naik saat berperan dalam operasi serangan udara Pakistan yang dilancarkan ke basis separatis Sunni Jaish al-Adl yang berada di wilayah Iran.
JF-17 Thunder berama jet tempur Chengdu J-10C Vigorous Dragon tidak melewati batas wilayah Iran, serangan dilakukan dengan menggunakan amunisi berpresisi dari wilayah Pakistan, sehingga tidak ada insiden penyerobotan jet tempur Pakistan ke ruang udara Iran.
Seperti kami ulas pada artikel terdahulu, jenis senjata yang dilepaskan oleh JF-17 Thunder adalah amunisi berpemandu presisi (PGM) GIDS B-REK (Boosted Range Extension Kit), senjata berpemandu presisi bom luncur yang didukung roket dengan jangkauan ratusan kilometer. Pada bulan Maret 2017, Pakistan mengintegrasikan JF-17 dengan Range Extension Kit (REK) stand-off range air-to-surface weapon yang diproduksi oleh manufaktur Pakistan, Global Industrial and Defense Solutions (GIDS).
Dan muncul dugaan bahwa amunisi berpemandu presisi yang digunakan JF-17 Thunder adalah bom “Takbir.” Takbir merupakan bom pintar produksi GIDS dengan winged glide bomb. Takbir mengandalkan panduan internal dan prototipe-nya pertama kali diumumkan ke publik pada International Defence Exhibition and Seminar di tahun 2014.
Sistem panduannya tidak diketahui persisi, tetapi telah digambarkan sebagai panduan inersia berbasis GPS dan mungkin memiliki beberapa bentuk panduan terminal optik. Pakistan sebelumnya telah menggunakan bom luncur LS-6 buatan Cina untuk JF-17 Thunder.
Takbir tampaknya merupakan pengembangan LS-6 yang diproduksi secara lokal, meskipun ekstensi bagian hidungnya terlihat sebagai fitur baru. Uji coba perdana Takbir dilakukan pada bulan Maret 2019 yang melibatkan JF-17.
Takbir memiliki jangkauan sekitar 80 hingga 100 km, dan dapat membawa 200 hingga 250 kg bahan peledak. Bom tersebut dapat dipandu melalui satelit dengan diluncurkan dari pesawat terbang. Seorang pilot pesawat tempur yang meluncurkan bom dapat menambah atau mengubah informasi tentang target.
Baca juga: Ngeri! Rusia Sulap ‘Dumb Bomb’ Seberat 1,5 Ton Jadi Bom Berpemandu di Perang Ukraina
Saat dilepaskan dari pesawat, maka sayap terlipat Taknir akan terbuka dan meluncur menuju sasarannya. Bom ini dapat menghindari rintangan yang menghalangi jalannya menuju sasaran. Dengan menggunakan bom ini seorang pilot dapat mencapai sasarannya tanpa memasuki wilayah musuh. Sejauh ini Takbir telah digunakan Pakistan dalam konflik Jammu dan Kashmir di tahun 2019. Sepintas, senjata berpresisi ini mirip dengan JDAM-ER buatan AS. (Gilang Perdana)
Just info, militer Pakistan menggunakan tehnologi pemetaan Beidu dan gps, jadi soal rudal berpemandu mereka anti embargo AS.
Dengan dana riset yg hanya 2T setahun Indonesia apa bisa ya?
Coba pt dahana bikin glide bomb seperti ini, jd bomb free fall yang murah itu, bisa jd lebih lethal dan presisi
Pakistan lo … ToT JF Sulfur bukan kaleng kaleng rombengan … selalu mendongak mengincar buah di atas alhasil emas yg di bawah gak kelihatan
gitu ada paslon yang mengatakan kita gak perlu beli alitsista…karena damai.
padahal dunia sdh tidak baik2 saja. perang telah merembet dimana mana.
Negara pengen damai harus siap untuk perang, apalagi negara kaya raya SDA nya