Tak Sabar Menanti Pengembangan Rudal Domestik, Jepang Berencana Beli Rudal Jelajah Tomahawk

Menghadapi ancaman nyata dari Cina dan Korea Utara, Jepang seperti halnya Korea Selatan, telah mengembangkan rudal jelajah jarak jauh untuk kemampuan menyerang balik secara efektif bila pecah perang terbuka. Namun, provokasi dari Korea Utara yang semakin sering dan nekad, termasuk peluncuran rudal balistik yang melintasi ruang udara Jepang, menjadikan Tokyo harus memikirkan opsi lain, lantaran pengembangan rudal jelajah di dalam negeri memerlukan waktu yang tidak singkat.

Baca juga: Hadapi Rudal Balistik Korea Utara, Dua Destroyer AL Jepang Sukses Uji Peluncuran Rudal Hipersonik SM-3 Block IIA

Dikutip dari Navalnews.com (27/11/2022), ada kabar bahwa Jepang seperti halnya Australia, yang berstatus sekutu “ring1” Amerika Serikat, akan membeli rudal jelajah jarak jauh Tomahawk. Menurut beberapa pemberitaan media setempat, pemerintah Jepang serius mempertimbangkan pengadaan rudal jelajah jarak jauh Tomahawk dari Amerika Serikat.

Alasan mengapa pemerintah Jepang mempertimbangkan pembelian Tomahawk adalah karena tidak sabar untuk mengerahkan rudal jelajah jarak jauh yang diproduksi di dalam negeri dalam menghadapi ancaman keamanan yang meningkat baru-baru ini.

Rudal Tomahawk

Kementerian Pertahanan Jepang saat ini sedang dalam proses memperluas jangkauan rudal jelajah anti kapal Type 12 dari 200 km saat ini menjadi 1.200 km . Namun, Type 12 dengan kemampuan yang ditingkatkan ini baru akan siap digunakan pada tahun 2026. Yang banyak kalangan di Jepang meyakini sudah terlambat untuk menanggapi ancaman dari Cina dan Korea Utara.

Rudal jelajah Type 12 nantinya dipersiapkan untuk diluncurkan multi platform. Menurut Yomiuri Shimbun, Type 12 selain diluncurkan dari kapal permukaan dan udara, rudal ini dapat juga diluncurkan dari kapal selam sebagai opsi.

Meski kepincut Tomahawk, tidak jelas varian Tomahawk mana yang akan dibeli Jepang. Bisa Tomahawk Block IV, yang saat ini dioperasikan oleh Angkatan Laut AS, atau Block V, yang baru dikirim pada tahun 2021.

Alasan utama pemerintah Jepang memiliki rudal jelajah jarak jauh adalah untuk melakukan serangan balik terhadap serangan rudal musuh. Tomahawk Block IV memiliki jangkauan yang lebih jauh dari pendahulunya (lebih dari 1.000 mil), dapat diarahkan ke target baru di tengah penerbangan, dan juga mampu memancarkan kembali gambar medan perang ke platform peluncurannya. Angkatan Laut Kerajaan Inggris (Royal Navy) adalah satu-satunya pengguna asing dari rudal tersebut hingga saat ini.

Saat ini, semua Tomahawk Block IV sedang ditingkatkan ke Blok V dengan jangkauan yang lebih jauh dan penargetan dinamis dengan kemampuan untuk menyerang kapal di laut (peran serangan maritim). Raytheon selaku manufaktur Tomahawk, melakukan sertifikasi ulang dan memodernisasi rudal, memperpanjang masa akif rudal hingga 15 tahun, dan menghasilkan seri Tomahawk Block V baru.

Baca juga: Gegara Tekanan Cina, Jepang Memulai Produksi Massal Rudal Anti Kapal Jarak Jauh ASM-3A

Tomahawk Block V terdiri dari tiga sub seri, yaitu Block V TACTOM – yang dimordenisasi dengan navigasi dan komunikasi yang ditingkatkan, Block Va – yang dapat menyerang target di laut, dan Block Vb – dengan joint multi-effects warhead yang dapat mengenai target darat yang lebih beragam. (Gilang Perdana)

One Comment