Sukses Luncurkan Rudal LMM, Inilah “Jackal” – Drone Copter Rancangan Turki untuk Angkatan Udara Inggris
|Perang Ukraina telah membuat Angkatan Udara Inggris (RAF) berpikir serius dalam pengembangan drone bersenjata atau Unmmaned Combat Aerial Vehicle (UCAV). Selain drone saya tetap (fixed wing), debut drone copter tak bisa dipandang sebelah mata dalam peperangan yang serba dinamis. Dan kemudian muncul Jackal yang berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal Lightweight Multirole Missile (LMM) produksi Thales.
Baca juga: Terpukau Pada Reputasi Tempur, Inggris Kepincut Drone Turki Bayraktar TB2
Drone Jackal adalah platform Vertical Take Off and Landing (VTOL) dan dapat digunakan untuk Battlefield Air Interdiction, Close Air Support, melibatkan helikopter dalam penerbangan, dan berperan sebagai tank killer.
Jackal adalah sistem drone yang mampu melakukan berbagai jenis misi tempur di darat, laut, dan udara. Sistem ini dirancang untuk mengisi celah dalam operasi tempur modern. Inggris tidak sendiri dalam pengembangan Jackal, dalam hal ini turut melibatkan kemampuan dari perusahaan swasta Turki.
Sementara, uji coba ini penembakan rudal LMM disponsori oleh Rapid Capabilities Office (RCO) Royal Air Force dan melibatkan tim dari Flyby Technology dan perusahaan teknologi Thales, yang juga memproduksi LMM. Uji coba menunjukkan kemampuan drone hanya dalam waktu enam minggu, di mana Flyby dan Thales mampu membangun dua unit Jackal operasional dan menembakkan dua rudal LMM.
Menurut Flyby Technology, banyak negara tidak mampu membeli helikopter serang modern atau jet tempur modern. Dalam hal ini Jackal menawarkan solusi hemat biaya dengan risiko kecil. Kemampuan lepas landas dan pendaratan vertikal drone menghilangkan kebutuhan akan landasan pacu yang rentan dan memungkinkannya beroperasi dari lokasi tersembunyi seperti hutan dan daerah perkotaan.
Penembakan uji coba yang berhasil menandai langkah maju dalam potensi pertempuran udara tak berawak. Perusahaan diminta untuk memberi pengarahan kepada Rapid Capabilities Office (RCO) RAF tentang sistem drone baru mereka, terutama dalam operasi dukungan militer Inggris di Ukraina.
Turkish Fly BVLOS Technology awalnya memperkenalkan versi bersenjata dari Jackal UAV, yang dikembangkan seluruhnya dengan modal ekuitas di Turki dan diekspor ke Inggris pada 25 April 2022.
Jackal, yang melakukan uji tembak pertamanya dengan rudal LMM di Inggris pada Oktober 2022, menerima nilai penuh dari para insinyur Inggris, personel industri pertahanan, dan pakar militer yang berpartisipasi dalam uji tersebut.
Fly X Technology, yang merupakan bagian dari Fly BVLOS Technology, mengumumkan bahwa proses pengembangan dan pengujian versi UAV dan UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle) Jackal terus berlanjut sejalan dengan permintaan resmi Kementerian Pertahanan Inggris.
Setelah Jackal, yang desain dan semua hak paten dimiliki sepenuhnya oleh Fly BVLOSTechnology, diekspor ke Inggris, Kementerian Pertahanan Inggris mengajukan permintaan untuk mengonversi Jackal menjadi UCAV. Kementerian Pertahanan meminta dukungan dalam surat resmi dari Teknologi Fly BVLOS untuk mendukung transformasi UCAV tersebut.
Jackal dalam sekali mengudara dilengkapi dua peluncur rudal LMM. Rudal LMM punya 13 kg dengan panjang 1,3 meter dan jangkauan tembak 6 km, serta dapat mendeteksi jarak target dengan laser range finder.
R&D dan desain Jackal dimulai pada Januari 2022 di Dronepark yang berlokasi di Gebze Technical University Technopark. Jackal melakukan penerbangan demo pertamanya untuk Angkatan Bersenjata Turki di Ankara pada April 2022. Saat itu, Jackal berhasil membuat penonton terkesan ketika drone mengudara selama sekitar 40 menit pada penerbangan perdana.
Berhasil menarik perhatian banyak negara dalam waktu singkat, kontrak penjualan ditandatangani dalam lingkup ekspor 5 unit Jackal pertama ke Inggris pada upacara yang diadakan di Dronepark pada 25 April 2022. Pengembangan dan pengujian Jackal saat ini sedang berlangsung di UAV Test Center di Ankara/Kalecik.
Jackal yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal dengan 8 mesin, drone ini bisa mencapai kecepatan tinggi dengan 4 mesin EDF di atasnya. Dari spesifikasi, Jackal dapat membawa beban seberat 15 kg dan mencapai jarak tempuh 100 km. Versi baru Jackal terus dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas muatan dan jangkauan. (Gilang Perdana)
Sekelas Inggris pesan drone ke Turki, hebat produktif sekali ni negara walau SDA terbatas ekspor teknologinya bisa buat hidupin warga negaranya dan disegani pula dikawasan, mungkin kita harus pura2 musuhi dulu semua negara di sekitar kita secara politis biar berasa dalam bahaya besar hingga akhirnya berupaya dengan keras utk majukan negara disegala bidang supaya tak begitu tergantung negara luar, sepertinya demam menang perang adalah salah satu kunci utama kemandirian suatu negara…sepertinya lho
Gak salah itu Inggris ngebet banget sama alutsista Turkiye… Mantaappp
Keren.