Sukhoi Su-75 Checkmate – Andalkan Kecerdasan Buatan dan Layar Sentuh Panorama
|Sebagai jet tempur yang baru saja diluncurkan, Sukhoi Su-75 “Checkmate” memang masih menanti sampai tahun 2023 untuk jadwal terbang perdananya. Namun, serba-serbi tentang pesawat tempur stealth single engine itu tentunya menarik untuk dicermati. Meski spesifikasi detailnya belum dirilis, namun Sukhoi Design Bureau telah memberikan kisi-kisi yang menarik tentang fitur jet tempur generasi kelima ini.
Baca juga: Ada Kemiripan, Antara Layar Sentuh di Kokpit KFX dan Gripen E
Mengutip dari situs Kantor Berita Rusia Tass – tass.ru (21/7/2021), dalam sebuah interview, Director of Sukhoi Design Bureau and Chief Designer of LTS (light tactical aircraft) Mikhail Strelette mengatakan, bahwa Sukhoi Checkmate dirancang dengan dasar teknis serta pengembangan dari Sukhoi Su-57 Felon.
Lain dari itu, Checkmate akan dihadirkan dengan teknologi kecerdasan (artificial intelligence) yang akan berperan ibarat kopilot, yang secara independen mendiagnosis sistem pesawat dan membantu pilot dalam situasi pertempuran yang dinamis dan serba cepat.
Yang tak kalah menarik, Mikhail Strelette juga mengungkapkan, bila dashboard pada kokpit Sukhoi Checkmate dirancang dengan mengadopsi layar sentuh jenis panorama unik yang tidak hanya mencerminkan status semua sistem, tetapi dapat memberikan informasi komprehensif tentang rute, target, dan ancaman.
Nah, terkait layar sentuh panorama pada Sukhoi Su-75 Checkmate, sekilas mengingatkan pada rancangan layar sentuh berukuran besar yang ada di kokpit jet tempur Gripen E/F, F-35 Lightning II dan KFX.
Desain layar sentuh model panorama digadang ‘dapat’ membagi frame untuk beberapa fungsi taktis, seperti visual area pantauan radar, informasi sistem senjata, informasi mesin dan bahan bakar, peta navigasi serta beragam keperluan yang dapat dikustomisasi sesuai misi yang dijalankan.
Lepas dari model layar sentuh panorama yang melengkapi Su-75 Checkmate, terungkap pula model konsol kendali yang digunakan, dimana Checkmate menggunakan model tongkat kemudi klasik, berbeda dengan F-35 yang menganut model side stick alias joystick seperti halnya pada F-16 Fighting Falcon. (Gilang Perdana)
Layar panorama
Sudah resolusi retina display?!
OLED atau LCD
Ai nich!!
Prosesor bikinan mana?!
Socionext, Ambarella, Fujitsu M3 atau Elbit Insights atau bisa jadi ZTE
Kan kubilang apa, f 35 itu google terbang, mau di saingin ya susah
tidak semua negara memiliki kemampuan untuk membeli F 35 dari segi harga ataupun politik dan ongkos perawatan F 35 juga lumayan mahal dan Jet Tempur ‘Checkmate’ LTS diperkirakan berharga $25-$30 juta per unit, kata kepala Rostec Sergei Chemezov.
Sebenarnya Su-75 punya potensi ekspor yg cukup menarik sebagai lawan dari JF-31 sebagai pespur generasi kelima yg “mungkin” akan tersedia di pasaran ekspor. Masalahnya belum ada dari kedua pespur ini yg akan combat ready sampai 2030, So mereka akan semakin terlambat dimana setelah tahun tsb pespur generasi keenam sudah siap dan pasar untuk F-35 akan semakin kuat. China dan Rusia boleh berbangga karena unggul dalam Rudal Hipersonik, nyatanya hanya pada rudal itulah mereka unggul lebih dulu sebelum nantinya dilewati oleh USA.
Bukanya malah terbalik bung, ketika USA menggunakan F-35 mereka belum mengadopsinya sebagai pespur yang bisa berfungsi seperti drone… justru Russia yang datang belakangan langsung mengaplikasikanya… termasuk kemapuan untuk mengendalikan drone wingman… dan ketika USA mengembangkan pespur gen 6 maka pada dasarnya Russia sudah masuk kesitu… dan rudal hipersonik, ada apasih dengan USA???
Kalo orientasinya mengubah pespur menjadi drone, USA udah lama sekali termasuk penggunaan QF-16 yg bahkan dipake untuk uji tempur dan teaming. So, mengubah F-35 (dan atau F-22) menjadi drone dan atau melakukan teaming baik dg pespur lain atau drone lain jelas bisa dilakukan.
Jangan lupa, USAF udah biasa teaming dg Predator/Avenger, Global Hawk dan sekarang dg Stingray utk air refueling. So, overall Rusia masih jauh tertinggal dari USA soal Drone. Beruntung Sentinel jatuh di Iran, kalo enggak bakal semakin ketinggian perkembangan drone Rusia.