Sudah Order H225M Caracal, Irak Kini Jadi Pembeli Ekspor Pertama Helikopter Multirole KUH-1 Surion

Meski Irak telah bergabung dalam klub negara pengguna helikopter angkut sedang H225M Caracal, yakni dengan pemesanan 12 unit H225M dari Airbus Helicopters. Namun, ada kabar bahwa Irak juga memesan KUH-1 Surion, jenis helikopter yang spesifikasinya mirip dengan H225M. Dalam hal ini, Irak menjadi pembeli ekspor perdana helikopter buatan Korea Selatan tersebut.

Baca juga: Irak Bergabung dengan ‘Klub’ Negara Pengguna Caracal, Potensi Akuisisi 12 Unit Helikopter Airbus H225M

Pada 23 Desember 2024, Korea Aerospace Industries (KAI) selaku manufaktur, menandatangani kontrak ekspor pertama dengan Irak untuk pengadaan dua unit helikopter KUH-1 Surion, yang menandai penjualan perdananya di pasar internasional. Pengiriman dua helikopter paling lambat Maret 2029.

Kontrak ini bernilai sekitar 135,7 miliar won (US$92,3 juta) dan mewakili 3,6% dari penjualan KAI tahun 2023. Kesepakatan ini juga mencakup pelatihan pilot dan perawatan, serta kustomisasi untuk misi pemadam kebakaran.

KUH-1 Surion adalah helikopter utilitas berukuran sedang pertama yang dikembangkan di dalam negeri oleh Korea Selatan, yang dimulai di bawah Korean Helicopter Program (KHP) bekerja sama dengan Eurocopter, yang sekarang menjadi bagian dari Airbus.

Pengembangan dimulai pada tahun 2006 untuk menggantikan platform lama seperti helikopter UH-1H dan 500MD. Surion melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2010 dan mulai diproduksi pada tahun 2012, dengan pengerahan resminya dimulai pada tahun 2013.

Kementerian Dalam Negeri Irak mengonfirmasi kontrak tersebut melalui media sosial, dengan menyatakan bahwa helikopter tersebut ditujukan untuk misi pemadaman kebakaran khusus dan akan mencakup pelatihan pilot dan perawatan.

Kontrak tersebut menyusul kunjungan Letnan Jenderal Samir Zaki Hussein al-Maliki, Komandan Komando Penerbangan Angkatan Darat Irak, ke Korea Selatan pada Maret 2024, tempat ia secara pribadi menguji Surion.

Irak baru-baru ini memperluas pengadaan pertahanannya dari Korea Selatan, termasuk kontrak senilai $2,8 miliar pada September 2024 dengan LIG Nex1 untuk sistem rudal permukaan-ke-udara jarak menengah Cheongung-II (KM-SAM II) guna meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya.

Pengadaan Surion oleh Irak sejalan dengan strateginya untuk memodernisasi aset pertahanannya dan mendiversifikasi pemasok. Selain kontrak Surion, Irak baru-baru ini meresmikan perjanjian dengan Airbus Helicopters untuk 12 helikopter H225M Caracal, yang akan dikirim pada tahun 2025.

Caracal, helikopter berukuran sedang untuk transportasi taktis dan misi pencarian dan penyelamatan, sejalan dengan strategi Irak untuk memperluas armada helikopternya.

Korea Selatan Kembangkan Helikopter Penyapu Ranjau Bawah Laut

Didukung oleh mesin turboshaft ganda Hanwha Techwin T700-701K, Surion mendukung berat lepas landas maksimum 8.709 kilogram, jangkauan 828 kilometer, dan kecepatan jelajah 251 kilometer per jam. Surion dilengkapi avionik canggih, termasuk GPS, sistem peringatan radar, dan kemampuan pemetaan digital, bersama dengan fitur keselamatan seperti rangka pesawat antipeluru, tangki bahan bakar antibenturan, dan sistem penanggulangan.

Pada tahun 2024, lebih dari 300 unit Surion dan variannya telah diproduksi dan digunakan, menunjukkan aplikasinya yang serbaguna di berbagai sektor.

Di Korea Selatan, Surion digunakan oleh Angkatan Darat Korea Selatan dan berbagai lembaga layanan publik, termasuk Dinas Kehutanan Korea, Badan Pemadam Kebakaran Nasional, dan Penjaga Pantai. Perannya meliputi transportasi pasukan, pemadaman kebakaran, evakuasi medis, dan operasi pencarian dan penyelamatan. Variannya meliputi Marineon untuk operasi amfibi, model pemadam kebakaran dengan tangki air 2.500 liter dan peralatan penglihatan malam, serta helikopter penyapu ranjau yang saat ini sedang dikembangkan. (Gilang Perdana)

Indonesia Jadi Target Pasar KUH-1E? Inilah Helikopter Angkut Serbu ‘Cita Rasa’ Super Puma