SpearUAV Viper – Drone Mikro Quadcopter Kamikaze dengan Model Peluncur Kapsul
|SpearUaV, manufaktur wahana nirawak dari Israel, selama ini dikenal dengan inovasinya dalam meluncurkan drone quadcopter berukuran mikro. Sebut saja drone mikro Ninox 40 yang diluncurkan dari pelontar granat kaliber 40 mm, kemudian ada Ninox 103, yang juga drone intai, namun dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam. Dan masih terkait drone copter berukuran mikro, kali ini SpearUAV merilis apa yang disebutnya sebagai Viper.
Baca juga: Israel Luncurkan Ninox 40, Drone Mikro yang Dilepaskan dari Pelontar Granat
Dibanding produk SpearUAV sebelumnya, Viper diberi label sebagai micro-tactical loitering munition, yang artinya wahana ini adalah drone kamikaze. Dikutip dari Janes.com (6/10/2022), disebut bahwa Viper adalah drone kamikaze pertama yang dienkapsulasi. Viper diracang kokoh, ringkas, portabel, dan dapat dipakai atau diluncurkan sesuai permintaan, dengan kesiapan misi dicapai dalam waktu kurang dari satu detik, baik dari posisi peluncuran statis maupun saat bergerak.
SpearUAV menyebut, bahwa Viper dipersiapkan dioperasikan oleh pengguna tunggal, dan Viper hanya membutuhkan pelatihan minimum. Payload berupa perangkat penglihatan siang dan malam dirancang menyatu, dan drone ini disokong komputer berbasis kecerdasan buatan untuk pengenalan dan pelacakan target secara realtime, yang memungkinkan user interface operator yang intuitif dan memastikan kerusakan tambahan yang minimal pada sasaran.
Konsep Viper menyiapkan serangkaian kaliber yang berbeda, ringan, muatan modular, opsional dapat dipulihkan, fitur dengan akustik rendah/radar cross-section/thermal signature, kecerdasan quadcopter lipat, pengawasan, akuisisi target, dan sistem pengintaian.
Setiap kapsul Viper dilengkapi dengan mekanisme peluncuran eksklusif yang terintegrasi, dan kapsul juga bertindak sebagai router nirkabel antara sistem drone yang dienkapsulasi dan ground control station. Viper dilengkapi dengan Ninox GCS (Ground Control System), yang kompatibel dengan perangkat Android, Microsoft Windows dan Linux. Arsitektur sistem terbuka terintegrasi secara mulus dengan sistem control and command.
Drone kamikaze ini punya berat maksimum saat tinggal landas 1,2 kg. Sementara sistem keseluruhan dan kapsul beratnya hanya 2,2 kg, dan dirancang sebagai paket senjata serbu taktis dan ringan bagi personel infanteri.
Viper ditenagai low-acoustic signature electric engine yang menggunakan baterai lithium ion. Dari spesifikasi, Viper memiliki jangkauan komunikasi line of sight hingga 5 km dan daya tahan (endurance) hingga 20 menit.
Fitur standar pada Viper meliputi dual electro-optical/infrared seeker and tracker; artificial intelligence-aided autonomous target classification; tracking and automatic target recognition; global navigation satellite system dan inertial measurement unit-aided autonomous waypoint navigation.
Baca juga: Israel Perkenalkan Ninox 103, Drone Intai Quadcopter yang Diluncurkan dari Kapal Selam
Satu yang mungkin harus diperhatikan, meski menawarkan fleksibilitas dalam operasionalnya, drone micro ini tak bisa membawa payload hulu ledak yang memadai, atau bisa disebut Viper lebih pas untuk menyasar soft target. (Gilang Perdana)