Sola MMSR: Radar Penjejak Sasaran Pada Kobra Air Defence System Arhanud TNI AD
|Nama Kobra Air Defence System mungkin tak begitu familier dalam jagad alutsista nasional, namun sejatinya sistem pertahanan udara besutan Polandia ini yang dipercaya sebagai perisai langit Ibu Kota DKI Jakarta. Persisnya Kobra Air Defence System adalah platform yang digunakan pada Battery Command Vehicle untuk rudal Grom berpeluncur Poprad dan meriam 23mm/ZUR komposit rudal Grom. Dan seperti halnya keberadaan rudal SHORAD (Short Air Defence System) Mistral, QW-3, RBS-70, dan Starstreak, sistem rudal Grom dalam Kobra Air Defence System juga dilengkapi dengan elemen radar intai dan pengendali tembakkan.
Baca juga: Grom – Rudal Utama Arhanud TNI AD
Untuk pesanan TNI AD, radar penjejak ini itempatkan dalam platform kendaraan jip Land Rover Defender 6×6. Jenis radar pada Kobra Air Defence System mengacu pada tipe Sola MMSR (Mobile Multibeam Search Radar) buatan Polish Defence Company Pitradwar. Sola MMSR adalah jenis radar 3D yang mempunyai jangakauan horizontal hingga 40 – 50 Km, sedangkan jangakau vertikal (hingga 55 derajat) mulai dari 50 meter – 10.000 meter.

Baca juga: Arhanud di Indonesia, Masih Berkutat di Zona SHORAD (Short Range Air Defence)
Sola MMSR dapar beroperasi mandiri untuk melakukan akuisisi target pada jarak pendek dan sedang. Dengan kemampuan mentransmisikan daya dengan kekuatan tinggi, radar ini dipandang efektif untuk memindai sasaran dengan small RCS (Radar Cross Section) dan mampu melawan serangan/jamming elektronik ECCM (Electronic Counter-Counter Measures). Sola MMSR beroperasi dalam frekuensi S-band dan mengadopsi transmisi TWT low peak power (10 kW). Komponen pada radar ini mencakup antena radar primer, antena IFF (Identification Friend or Foe) dan IFF transceiver.


Dalam Kobra Air Defence System yang diadopsi Arhanud TNI AD, output yang dihasilkan oleh Sola MMSR dilanjutkan pada unit Battery Command Vehicle berperan sebagai elemen pengendali. Battery Command Vehicle merupakan kendaraan pos pengendali baterai, perangkat ini mampu mengendalikan hingga 6 pucuk meriam secara serentak. Command Vehicle dipandu dengan alat bidik optronik yang memiliki interface dengan rudal/meriam. Kemampuan deteksi Battery Command mencapai 20 Km, dilengkapi dengan laser range finder, TV camera, dan optical direcetor. Sebagai ‘jantung’ sistem pertahanan modular, Battery Command dapat mengusung 3 sumber energi, yakni dari generator, listrik PLN, dan baterai.

Baca juga: CONTROLMaster200 – Sistem Radar Hanud Untuk Rudal Starstreak TNI AD

Sola MMSR pada dasarnya dapat di setting untuk disematkan pada beragam kendaraan, seperti Arhanud AD Polandia memasang Sola MMSR pada rantis lapis baja Zubr 4×4. Dengan sistem hidrolik bentang radar dapat disiapkan dalam waktu empat menit. Secara keseluruhan, dalam posisi siap operasi radar Sola MMSR punya ketinggian 3,5 meter dari atas permukaan tanah. Saat dipindahkan, papan radar dapat dilipat dengan cepat dan dimasukkan ke dalam kubah. Dalam operasi, radar ini dapat disiapkan oleh dua orang personel. Guna melindungi obyek vital di DKI Jakarta, komponen Kobra Air Defence System menjadi bagian kekuatan Detasemen Rudal 003 Kodam Jaya. (Haryo Adjie)

Baca juga: TH-5711 Smart Hunter – Radar Pemandu Rudal Paskhas TNI AU
Bung admin saya request dong artikel tentang radar curve yang ada di kri ahmad yani class,fatahillah class,dan parchim class trimakasih
Sebagian sudah pernah diulas, coba lihat di menu Etalase Alutsista > Radar dan Sensor. Nanti kami akan lengkapi bertahap 🙂
Produk gagal, pernah diuji di depan KSAD, rudalnya mandeg ngga mau meluncur persis kek C705 kmaren, hahaa..
Seingat saya, kelemahan Grom yaitu mudah terkecoh oleh sinar/panas matahari.
Mungkin, di Polandia sinar matahari tidak sepanas/seterik di Indonesia atau di Asia Tenggara.
jadi untuk mengecoh Grom cukup menyerang sambil membelakangi sinar matahari
berarti masih lebih unggul QW-3 daripada Grom ya bung angel?
Masih berkutat pd jarak pendek….
@admin..bgmn kbar NASSAM ?? Apa hny sbtas wacana ???..tdk d realisasikan ?
NASAMS statusnya baru sebatas harapan, belum ada kontrak mas 🙂 Berikut artikelnya di http://www.indomiliter.com/nasams-sistem-hanud-jarak-medium-impian-arhanud-indonesia/
dengan keuangan Indonesia yang masih sangat cekak seperti ini. membeli banyak rudal SHORAD adalah pilihan yang masuk akal.
lebih baik membeli 10.000 rudal SHORAD dan disebar ke semua perbatasan, daripada membeli rudal NASAMS namun hanya mampu beli 2 biji, daerah lainya dibiarkan kosong
@ferdhi, bukan gagal meluncur bung. Tp gagal mengenai target. Rudal grom mrpkan pngembangan dari rudal sa 7 strela. Dgn pemandu infra merah memungkinkan rudal mudah terkecoh oleh flare yg di lepaskan oleh target. Mungkin di banding mistral yg sama2 berpemandu infra merah, grom lbh inferior krn sistem pemandu pf mistral lbh csnggih shg tdk mdh terkecoh flare.
Grom sama canggihnya dengan Mistral, hal itu bisa dilihat pada perang Rusia Vs Georgia dan Rusia Vs pemberontak Chechnya.
Banyak heli dan pesawat Rusia yang jatuh karena rudal Grom
Masalahnya adalah, Rudal ini belum teruji di daerah panas/terik seperti di Indonesia atau Asia tenggara
sehingga ada butuh sedikit setting atau perbaikan disisi sensor IR nya
apakah shorad pantas disebut rudal ya??
SHORAD itu platform, di dalamnya bisa ada rudal dan kanon hanud dengan ciri khas jarak tembak pendek (<10 km)
Kobra itu setahu saya musuhnya GI Joe
Permisi bung admin… Pingin nanya apakah radar weibel akan terus di tambah jumalhnya ??
Yup, rencananya begitu 🙂
@admin
Lha memang sudah bisa dipastikan beli lagi, tendernya saja baru akan diulang…
Setaunya bung admin, radar weibel ini sudah dioperasikan oleh negara mana saja?
Pihak pabrikan menyebut ada lebih dari 40 negara, selain Indonesia ada Amerika Serikat (US Army dan NASA). Terkait radar Weibel bisa lihat di http://www.indomiliter.com/kohanudnas-segera-operasikan-weibel-portable-radar/
@admin
40 negara itu semua memakai radar yang seperti yang dipake AU atau termasuk muzzle velocity radar yang biasa terpasang pd pangkal laras howitzer bung?
belum berpuas diri tapi patut di syukuri… biarpun sementara pakai arsenal shorad,probilitas hit nya lebih baik dari canon.
Kemampuan jangkauan tembak brp km om admin,?
@ArifBudiman: untuk detail jangakuan tembak rudal/kanon bisa dilihat di http://www.indomiliter.com/grom-rudal-utama-hanud-tni-ad/