Sinpo Class – Kapal Selam Diesel Listrik Korea Utara dengan VLS di Conning Tower
Tampilan kapal selam diesel listrik ini terasa oldskul dalam konteks zaman ini, namun kapal selam Sinpo class milik Korea Utara, belum lama ini berhasil membetot perhatian dunia, pasalnya pada 14 Maret 2023 lalu, salah satu Sinpo class – 8.24 Yongung, dikabarkan berhasil meluncurkan dua rudal jelajah di lepas pantai Teluk Kyongpho di Laut Timur.
Baca juga: Korea Utara Pamerkan Pukguksong-4, Rudal Balistik dari Kapal Selam yang Misterius
Hal tersebut berdasarkan pemberitaan resmi dari media pemerintah Korea Utara – Korean Central News Agency (KCNA). KCNA menyebutkan bahwa dua rudal jelajah berhasil mencapai target yang ditentukan setelah terbang sejauh 1.500 km, yang masing-masing rudal terbang selama 2 jam 6 menit 30 detik, dan 2 jam 6 menit 15 detik.
Ini untuk pertama kalinya Korea Utara meluncurkan rudal jenis SLCM (Submarine-Launched Cruise Missile), meskipun peluncuran terakhir rudal balistiik – SLBM (Submarine-Launched Ballistic Missile) Pukguksong-1 dari kapal selam yang sama pada Mei tahun lalu.
Peluncuran rudal jelajah dari Sinpo class bertepatan dengan dimulainya latihan berskala besar “Freedom Shield” antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Menjelang latihan ini, Korea Selatan telah mengungkapkan bahwa mereka melakukan latihan lain bernama “Teak Knife” dengan pasukan USFK (United States Forces Korea) yang tberfokus pada latihan serangan presisi pada fasilitas nuklir rahasia Korea Utara.
Lepas dari adu klaim terhebat di antara dua Korea, menarik untuk dicermati sosok kapal selam Sinpo class, terutama kapal selam ini meluncurkan rudal secara vertikal – vertical launch systems (VLS). Namun, tidak seperti lazimnya VLS di kapal selam, maka tabung VLS di Sinpo class berada di area conning tower. Setidaknya, conning tower pada Sinpo class dapat diisi dua rudal balitik atau rudal jelajah.
Kapal selam Sinpo class, juga disebut Gorae class atau Pongdae class, adalah kapal selam kelas baru yang diproduksi di Korea Utara. Hanya satu kapal selam yang diamati beroperasi, 8.24 Yongung. Ini adalah kapal selam terbesar yang dirancang dan dibangun untuk Angkatan Laut Korea Utara.
Desain Sinpo class diduga dipengaruhi oleh desain kapal selam Yugoslavia yang lebih tua seperti Heroj dan Sava class. Ada spekulasi bahwa desainnya dipengaruhi oleh kapal selam Rusia modern dari Kilo class, atau kapal selam Golf class, tetapi kapal selam tersebut secara signifikan lebih kecil dari desain Sinpo class.
Bagi Korea Utara, hadirnya Sinpo class dipersiapkan untuk menggantikan kapal selam Romeo class buatan era Soviet yang sudah tua.
Pada bulan Agustus 2016, selama latihan militer gabungan tahunan AS-Korea Selatan, sebuah Sinpo class meluncurkan apa yang diyakini sebagai rudal balistik KN-11 ke Laut Jepang. Satu-satunya kapal selam Sinpo class diberi nama 8.24 Yongung (“Pahlawan 24 Agustus”) dengan nomor panji 824, dinamai setelah rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam pertama yang berhasil diluncurkan dari kapal selam pada 24 Agustus 2016.
Baca juga: Bak Adegan Film Sci-fi, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik dari Atas Kereta Api
Lantaran Korea Utara serba tertutup, maka tidak ada informasi valid tentang Sinpo class. Merujuk ke wikipedia.org, kapal selam diesel listrik ini diduga punya panjang 68 meter dan lebar 6,5 meter. Kecepatan kapal selam ini di permukan 16 knots dan 10 knots saat menyelam. Sinpo class diawaki 30 – 50 personel, dan dapat membawa ‘tamu’ hingga 70 – 80 orang. (Gilang Perdana)
Mari kita tiru korut…biar mati kelaparan dan sengsara…yang penting alutsista canggih cil….hahaha
maksutnya membawa tamu itu apa min ?
koq ga d jelaskan ?
iran korut yg katanya ga punya teman koq bisa mandiri yah..
menguasai teknologi hitech.. kuncinya adalah menemoatkan ancaman dalam kebijakan geopolitiknya..
Idenya kreatif..tp apa ga menghalangi lalu lalang dari bagian belakang KS dengan bagian depan..ke ganjel rudal..😄👍
dalam suasana terjepit dan terdesak tingkat kreatif seseorang akan meningkat
Korut negara miskin mampu buat kapal selam dan rudal, eh maaf mestinya negara kaya dan kuat karena disegani bahkan negara2 adikuasa, dan yg paling utama mereka kuasai teknologi rudal dan memaksakan diri utk mampu buat kapal selam mandiri, misal kelak korut sudah terbuka dan bersinggungan dengan teknologi2 canggih dalam sekejap mampu sejajar dengan negara2 maju teknologi senjata