Korea Utara Pamerkan Pukguksong-4, Rudal Balistik dari Kapal Selam yang Misterius
|Selain rudal balistik antarbenua terbesar di dunia, Hwasong-16, sejatinya masih banyak alutsista baru yang diperlihatkan Kim Jong Un saat parade militer di Perayaan HUT Partai Buruh ke-75 yang dihelat di Pyongyang pada 10 Oktober lalu. Dan, salah satu yang berhasil mencuri perhatian analis militer adalah sosok rudal balistik berbasis dari kapal selam – submarine launched ballistic missiles (SLBM), Pukguksong-4.
Baca juga: Korea Utara Tampilkan Hwasong-16, Rudal Balistik Antarbenua Terbesar di Dunia
Guna memperkuat propaganda di hadapan publik global, beberapa rudal Pukguksong-4 tak ketinggalan diikutkan dalam parade militer besar-besaran tersebut. Tentunya minus kapal selam, rudal Pukguksong-4 dibawa dengan menggunakan trailer yang ditarik truk Howo A7. Lantaran masih berupa barang ghoib bagi pihak AS dan barat, maka perihal kemampuan Pukguksong-4 masih sebatas reka-reka.
Mengutip dari iiss.org, dikatakan tampilan Pukguksong-4 justru terlihat lebih pendek dari rudal SLBM generasi sebelumnya, Pukguksong-3. Dari pengukuran dengan membandingkan dimensi truk pengangkut, maka Pukguksong-4 diperkirakan punya panjang 9,8 meter dengan diameter 1,8 meter.
Masih belum jelas, jenis kapal selam apa yang digunakan untuk meluncurkan Pukguksong-4, dugaan sejauh ini rudal balistik akan diluncurkan dari kapal selam Romeo Class yang telah dimodifikasi (Sinpo C). Dua atau tiga rudal bisa ditempatkan dalam lambung kapal selam yang diperpanjang.
Korea Utara telah mengejar teknologi SLBM lebih dari satu dekade. Uji coba pertama dari keluarga rudal Pukguksong, Pukguksong-1 (KN-11) dilakukan pada 2015. Kemudian Korut merilis Pukguksong-3 yang diperkirakan punya jangkauan 2.000 km, sedangkan Pukguksong-1 memiliki jangkauan sekitar 1.200 km. Sementara, bagaimana dan sejauh mana perbedaan Pukguksong-4 dengan Pukguksong-3, sejauh ini masih belum ada kejelasan.
Pukguksong-4 diperkirakan memiliki diameter tubuh yang jauh lebih lebar daripada Pukguksong-1, menimbulkan pertanyaan apakah rudal tersebut dapat dipasang di kapak selam Gorae Class (Sinpo-B) yang dimodifikasi. Kapal selam Gorae digunakan sebagai platform uji untuk Pukguksong-1.
Baca juga: Rusia Bersiap Luncurkan Rudal Hipersonik Tsirkon dari Kapal Selam Nuklir Yasen Class
Meski ada banyak seputar penampakan Hwasong-16 dan Pukguksong-4 yang tidak jelas. Namun, satu yang pasti, rudal yang dirilis Kim Jong Un mampu memberikan sinyal kuat di dalam negeri dan internasional. Bagi dalam negeri, kemunculan alutsista kelas berat ini ditujukan untuk mempertegas kekuatan rezim. Sedangkan bagi dunia internasional, khususnya kepada Washington, menunjukkan risiko yang bakal ditanggung oleh AS atas kegagalan kesepakatan nuklir. (Gilang Perdana)
Benar2 ancaman dunia ini korut
Asia pasifik makin ramai rudal antar benua
Lindungi masing masing objek vital dengan 1000 rudal panggul Guna mengantisipasi rudal yg nyasar
Ooooo, baru tau scania itu bahasa korea nya howo toh 🤔
Negara dgn jumlah penduduk miskin hampir setengahnya tapi jor joran dalam pengembangan senjata……i
Yang ditambah kekuatan pertahanan, bukan hutang..
90% APBNP Korut untuk alutsista , berarti hanya 10% saja APBN mereka untuk yg lainy ,gimana rakyat y tidak kelaparan coba ?
ngeri euy, dulu pernah ada Poros Jakarta-Peking-Moscow-Pyongyang. mungkin kalau dibuaty lagi kita jadi negara militer yang kuat
Yg ada bukannya militer yg kuat malah jadi anjing herdernya Beijing seperti Korut sekaligus bemper buffer state.
Ga ada poros Moskow karena dulu konflik China -Soviet juga berimbas kesini. PKI tahun 60an paling tidak yg punya kedudukan tinggi di partai sangat pro partai komunis cina bahkan Aidit pake taktiknya Mao sekong dgn menggalang kekuatan di desa2 lebih dulu namun menjadi duri adlah organisasi agama terutama di jawa.
Ingat program 7 setan desa sama pengiriman senjata dari Tiongkok utk organisasi sayap militan PKI.
Cuman las2an drum, isinya kosong. Klo Mau diluncurkan dari kasel apa? Korut punya jg kasel2 tua.
Korut cmn jadi proxy war barat, seakan ada ancaman jadi mereka bisa menaikan anggaran militernya
Secara politik Korut ada kerjasama dengan China dan Rusia. Secara ekonomi (gelap) Korut mendapatkan sumber pemasukan dari obat-obatan dan bahan-bahan terlarang, bekerjasama dengan kartel, triad, agen rahasia negara dan mafia.
Benar atau tidak, tapi “negara petapa” yang terisolir (dan mengisolir diri) itu masih hidup saja tanpa “sokongan” dari “yang lain” ?
Atau Korut adalah bukti antitesis bahwa manusia anti-sosial bisa hidup tanpa manusia lain?
Yg anti sosial itu struktur dan sistem pemerintahan Korut guna melindungi dinasti Kim dari rongrongan reformasi bukan rakyatnya.
Poin2 yg ada di kalimat itu kenapa banyak yg amit2 ke pemerintahan otoriter tanpa transparansi yg jelas.
Dg rudal segede gaban gt.. Di muat di kelas kilo jg ngga bakal muat kayaknya..
Korut luarbiasa, diembargo ekonomi dan militer saja mampu menguasai teknologi rudal n nuklir, yang mampu menjadi efek deteren agar amerika n sekutu berpikir panjang agar tak meremehkan korut, dan bertindak semau mereka, sedangkan Indonesia masih bermental inferior, dan pejabat maupun pemimpin militernya tidak memiliki visi, buktinya riset utk teknologi militer minim sekali
yang sangat disayangkan kenapa Indonesia tidak membeli ilmunya KORUT. Tinggal kirim aja diam2 insiyur2 Indonesia ke KORUT melalui cina, kan pesawat langsung tidak ada. Rp. 1 T kayanya masih masuklah untuk melatih 50 orang insinyur2 Indonesia. Jadi bukan Transfer of Tecnology yang bisa membuat Indonesia di embargo saat mengembangkan rudal2 atau roket jarak jauh. Tapi Transfer of Knowledge.
Daripada Korut mending Rusia. Korsel juga dapet ilmu teknologi rudal balistik dan rudal anti udara menengah dan jauh dari Rusia meski sekutu dekat AS.
Tapi ya itu tadi wani piro dan daya tawar politik dan ekonominya.
rusia dikenal pelit ToT. Berapa besar uang yang sudah dikeluarkan India untuk mendapatkan teknologi SU 50/57. Hasilnya nihil. Kecuali sudah mempunyai teknologi yang menyerupai kerja sama dengan rusia hanya menyempurnakannya saja. Seperti rudal brahmos
Baru USD 295 jt dari kesepakatan USD 6 miliar yg dikeluarkan india utk kerjasama pembuatan pesawat siluman SU-57.
India keluar dr kesepakatan krn India maunya pesawat kursi ganda dan source code diberikan serta blue print SU-57 serta mesin yg baru dan radar yg kemampuan 360, sementara dr pihak Rusia menginginkan harga yg lebih. Jd bukan krn pelit TOT
Kalau ngomong itu diatur dulu…bikin aneh aja…tidak pelit ToT ..tapi minta lebih..itu namanya PELIT LoL.
IFX saja USD 2 milyar..sedang India USD 6 Milyar…sungguh terlalu mahal amat.
Itupun masih minta lebih lagi…sungguh PELIT luar biasa. Mau ketawa tapi takut dosa…wkwkwk
Halah itu palingan paku bumi yg biasa buat proyek dicat sedemikian rupa biar keliatan sangar