Sikorsky CH-53 Sea Stallion Luftwaffe – Jadi Saksi Sejarah Terbangkan Presiden Jokowi dan PM India Narendra Modi
|Duduk berdampingan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Jokowi menumpangi helikopter dalam penerbangan ke lokasi perhelatan KTT G7 di Schloss Elmau, Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman. Yang unik, rombongan kepala negara ini tidak dibawa dengan helikopter VVIP, melainkan menggunakan helikopter angkut berat Sikorsky CH-53 Sea Stallion milik Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe). Tak ada konfigurasi khusus untuk membawa tamu penting ini.
Baca juga: Intip Livery Baru “Merah Putih” Helikopter Kepresidenan Republik Indonesia
Bahkan seperti terlihat dalam foto yang beredar, PM Modi dan Presiden Jokowi duduk di bangku lipat dengan posisi miring, yang khas digunakan untuk angkut pasukan infanteri dan penerjun payung. Tak ada kesan istimewa yang ditampilkan AU Jerman. Bila diperhatikan, tamu VVIP keluar masuk helikopter menggunakan pintu rampa (ramp door) di bagian belakang helikopter.
Dari segi kemampuan, tak ada yang menyangsikan kemampuan helikopter legendaris ini. Dengan dapur pacu mesin turbosaft 2× General Electric T64-GE-413 – yang masing-masing mesin punya kekuatan 3.925 shp, Sea Stallion dapat melesat dengan kecepatan maksimum 315 km per jam dan kecepatan jelajah 278 km per jam. Terbang melintas wilayah pegunungan bukan masalah, pasalnya Sea Stallion dapat terbang pada ketinggian 5.106 meter dengan kecepatan menanjak 12,5 meter per detik.
Dengan kapasitas bahan bakar penuh, CH-53 Sea Stallion dapat terbang sejauh 1.000 km dan terbang ferry 1.640 km. Kerap digunakan dalam beraga operasi tempur, maka combat radius helikopter ini mencapai 160 km.
Menyandang predikat helikopter berat andalan US Navy dan Korps Marinir AS (USMC), CH-53 Sea Stallion dapat membawa payload kargo hingga 3,6 ton. Sebagai catatan, berat maksimum saat tinggal landas 19 ton. Sementara bila dimuati pasukan, satu pleton yang berisi 38 pasukan dapat dibawa sekali terbang. Untuk tugas medevac, Sea Stallion dapat dimuati 24 usungan (tandu). Dalam operasionalnya, Sea Stallion diawaki pilot dan kopilot, serta seorang loadmaster.
Racikan senjata yang biasa dipasang pada CH-53 Sea Stallion Jerman adalah dua pucuk senapan mesin sedang G3 kaliber 7,62 mm yang disematkan pada side door, dan senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm yang dipasang pada ramp door.
Baca juga: Sikorsky S-61V – Menelusuri Jejak Helikopter Bung Karno Yang Hilang
AU Jerman saat ini masih mengoperasikan 66 unit CH-53 Sea Stallion. Namun, secara bertahap helikopter ini akan digantikan oleh Boeing CH-47F Chinook. Persisnya Jerman akan membeli 60 unit CH-47F Chinook seharga senilai 5 miliar euro (US$5,4 miliar). CH-47F Chinook dilaporkan berhasil mengalahkan CH-53K King Stallion Sikorsky-Rheinmetall. CH-47F Chinook perdana Jerman dijadwalkan akan diterima pada periode 2025 – 2026. (Gilang Perdana)
@tukang ngitung
Disini Sikorsky harus berjuang habis-habisan. Bell, Agusta Westland & Airbus market share kuat disini. Ruskies cuma populer buat rental itupun dgn populasi seuprit
heeeheee gile brahmos!
cocok kl blusukan ke daerah2..bawa saja para menteri sama presiden.. cukup 2 heli besar.. bawa paspempras.. tidak perlu bawa konvoi mobil mobil dinas ke pedalaman, kota.. lbh hemat anggaran, nggak pamer dan cepat sampai..
Brahmos.. Brahmos… Komentar semangat tapi selalu kacau ni orang. Palanya pernah kejedot pintu kali ya emang. KTTnya di Schloss/kastil/ istana/palace Elmaus ( = Hotel Elmaus). Lokasinya di pegunungan Alpen. Gk ada bandaranya. Bandara terdekat ya di Munich ituuu. Mosok dari Munich ke Elmaus naik jet Gulftream dikawal Typhoon gimana sih ni orang? Gulfstreamnya lantas landing dimana?
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera ajukan protes ke Germany ! Seharusnya Yang Mulia harus diberikan servis yang diplomatis, necis dan bombastis. Terutama masalah keamanan dan pengamanan pribadi Yang Mulia, karena ini juga menyangkut keamanan 11.000 T yang ada di kantong. Selayaknya diberikan transportasi berupa kenderaan jet Gulfstream yg andal dan mewah, diiringi kawalan jet-jet tempur EF Typhoon full combat. Demikian. Terima kasih. Kurrraaa ! Laksanakan ! Bravo !
WK, setuju banget.
Semoga aja gak ada Manpads atau S 300 yang Nyasar aaammiienn 🙏
Menunggu hibahnya saja…
xixixixixixi… 😂😂😂
Ini pekerjaan LM. beberapa waktu lalu ada orang LM si blasteran Jepang kasih clue kalo dia sedang mengerjakan project untuk penawaran pengadaan heavy lift rotorcraft sebagai saingan Boeing Chinook untuk Indonesia sesudah sukses di herky seri J dan ditolak di Viper. Ternyata Stallion toh? Entah yang versi yang mana. H225m mungkin tidak dianggap sebagai heavy lift.