Setelah USS Theodore Roosevelt, Kini Giliran Kapal Induk Charles De Gaulle yang Dihantam Covid-19

Setelah USS Theodore Roosevelt (CVN-71), Charles De Gaulle kini menjadi kapal induk kedua di dunia yang mendapat serangan virus corona (covid-19). Kedua kapal induk bertenaga nuklir ini pun bernasib serupa, yaitu sama-sama harus sandar di pelabuhan untuk proses pembersihan dan mengevakuasi ratusan awaknya yang telah terpapar virus asal Wuhan ini.

Baca juga: Covid-19 Kini Jadi Ancaman Nyata Pada Kapal Perang di Seluruh Dunia

Dikutip dari aljazera.com (16/4/2020), disebutkan 660 awak kapal induk Charles De Gaulle telah berstatus positif corona, sebagai informasi, jumlah keseluruhan awak kapal induk kebanggaan Perancis ini mencapai 2.000 orang. Penyebaran covid-19 di kapal induk terbilang cepat, meski ada zona isolasi, namun area ruang kapal yang terbatas dan lembab menjadi faktor menguntungkan pada penyebaran virus. Pada 8 April 2020, dilaporkan ‘baru’ ada 50 awak yang terpapar, dan pada 15 April sudah mencapai sepertiga dari totol awak kapal induk yang terpapar covid-19.

Atas kejadian yang diluar kelaziman tersebut, Pemerintah Perancis memutuskan untuk memulangkan Charles De Gaulle ke basisnya di Pelabuhan Toulon pada 12 April lalu, atau 10 hari dari waktu yang telah direncanakan. Dikawal oleh frigat La Motte-Picquet dan kapal tanker Somme, sebelumnya kelompok tempur yang tergabung dalam Navy carrier strike group (CSG) ini sedang dalam misi kembali ke Perancis setelah mengikuti Operasi Chammal, yaitu operasi militer melawan kelompok ISIS di Suriah dan Irak.

Meski Charles De Gaulle belum pernah mampir ke Pelabuhan di Indonesia, namun jejak kapal induk ini terekam dalam kenangan. Bila Anda masih ingat tujuh jet tempur Rafale M terpaksa melakukan pendaratan darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar pada 18 Mei 2019. Nah, ketujuh Rafale M tersebut berasal dari kapal induk Charles De Gaulle yang dalam misi pelayaran menuju Singapura. Kelompok jet tempur Rafale M harus mendarat di Aceh lantaran cuaca buruk yang terjadi di sekitar kapal induk Charles De Gaule yang menjadi home base-nya.

Charles De Gaulle dilengkapi sistem tempur canggih yang mampu menjejak 2.000 sasaran secara simultan melalu radar DRBJ 11, radar peringatan dini DRBV 26D, radar pencari di laut/udara DRBV 15C, radar electronic scanning serbaguna Arabel, dan sistem surveillance Vampire IR. Untuk pertahanan diri, Charles de Gaulle dibekali dua peluncur tegak rudal hanud Aster 15, dua peluncur rudal hanud Mistral Sadral, empat peluncur decoy Sagaie, dan dua jammer ARBB 33 yang sangat kuat.

Baca juga: Charles de Gaulle – Kapal Induk Nuklir Lambang Superioritas Perancis di Samudera

Punya bobot penuh 42.500 ton, Charles de Gaulle dapat memuat 500 ton munisi. Selain itu kapal induk ini dapat membawa 800 pasukan infanteri untuk mendukung pergeseran pasukan. Jumlah awaknya sendiri 1.350 orang, plus 600 awak penerbangan. (Bayu Pamungkas)

2 Comments