Setelah Filipina, Giliran Kolombia Terima Hibah Korvet Pohang Class dari Korea Selatan

Mengikuti jejak AL Filipina yang tahun lalu menerima korvet bekas pakai AL Korea Selatan (Korsel), kini giliran AL Kolombia yang kebagian hibah korvet Pohang Class. Kapal perang yang dihibahkan, sebelumnya bernama ROKS Iksan (PCC-768) dan telah diserahkan ke AL Kolombia di Lanal Jinhae pada 28 September 2020. Dengan beralihnya kepemilikan, korvet produksi Hyundai Heavy Industries ini telah berganti nama menjadi ARC Almirante Tono dengan nomer lambung 56.

Baca juga: BRP Conrado Yap (Filipina) – Korvet ‘Second’ dengan Bekal Senjata Maksimal

Meski barang hibahan, Korsel menyerahkan korvet ini dalam kondisi yang cukup baik, setelah melewati program rekondisi, nampak saat diserahkan ARC Almirante Tono masih dilengkapi meriam OTO Melara 76 mm dan Otobreda 40 L/70 mm. Di korvet Pohang Class, kedua paket senjata di haluan tersebut juga diadopsi dalam konfigurasi yang sama di bagian buritan, jadilah ada kanon kembar untuk OTO Melara 76 mn dan Otobreda 40mm L/70 twin naval. Konfigurasi tersebut menjadikan postur kekuatan kapal perang ini merata pada bagian depan dan belakang.

AL Korsel resmi memensiunkan ROKS Iksan pada 31 Desember 2018, dari sejarahnya, korvet dengan bobot 1.222 ton ini diluncurkan pada 24 Maret 1987, saat diresmikan kapal ini diberi label ROKS Iri dan bergabung pada armada AL Korsel pada September 1988. Manun, nama kapal perang ini kemudian diubah menjadi ROKS Iksan pada tahun 1999.

Pohang Class tergolong korvet laris, total ada 24 unit korvet ini yang berhasil dibuat, dimana 18 unit saat ini masih beroperasi, bukan hanya oleh Korea Selatan, Filipina dan Kolombia, Pohang Class juga digunakan oleh Vietnam, Mesir dan Peru.

Pada Pohang Class generasi perdana, korvet ini dilengkapi empat peluncur rudal anti kapal Harpoon, namun seiring uzurnya penggunaan kapal perang ini, menjadikan opsi Harpoon dihapus. Bagi AL Kolombia, ini bukan pertama kalinya menerima kapal perang hibah dari Korsel, sebelumnya Kolombia telah menerima satu unit korvet Donghae Class pada tahun 2011.

Salah satu Pohang Class, yaitu ROKS Cheonan, tenggelam akibat serangan torpedo dari kapal selam Korea Utara (Yeono Class) pada insiden 26 Maret 2010, peristiwa ini menewaskan 46 awak kapal ROKS Cheonan. Pohang Class sejatinya dilengkapi kemampuan anti kapal selam, berupa peluncur torpedo 3 x 2 Mark 32 Surface Vessel Torpedo dan bom laut – 12 x Mark 9 depth charges.

Baca juga: Ikuti Jepang, Korea Selatan Persiapkan Kapal Induk untuk Tampung Jet Tempur F-35B

Walau  secara bertahap akan dipensiunkan, namun sampai saat ini masih ada sekitar 12 unit Pohang Class yang dioperasikan AL Korsel, dimana generasi terbaru korvet ini sudah dilengkapi rudal anti kapal 2 x 2 SSM-700K Haeseong dan rudal hanud Mistral. Melihat stok yang masih cukup banyak, rasanya bakalan banyak negara yang berminat pada Pohang Class, mungkin juga termasuk Indonesia yang tengah memperkuat armada litoralnya. (Haryo Adjie)

14 Comments