Serupa Tapi Tidak Sama, Inilah Dassault Falcon 7X dan 8X – Duo Ultra Long Range Advanced Business Jet TNI AU
Setelah meramaikan jagad media sosial, keberadaan pesawat jet bisnis Falcon akhirnya keberadaanya diresmikan sebagai bagian dari arsenal Skadron Udara 17 Angkut VIP/VVIP Lanud Halim Perdanakusuma. Serupa tapi tidak sama, ada dua unit Falcon Business Jet yang didatangkan untuk TNI AU, yakni Falcon 7X dan Falcon 8X. Disebut serupa lantaran desain kedua pesawat produksi Dassault Aviation ini mirip dan sepintas sulit dibedakan.
Baca juga: Beechcraft 390 Premier I – Pesawat Jet VIP Puspenerbad TNI AD
“Hari ini kita berbangga, ada kekuatan tambahan untuk TNI AU. Dua pesawat yang kita sebut pesawat Kodal (Komando Pengendalian) ini diperuntukkan bagi unsur pimpinan sehingga mereka dapat dengan cepat bergerak dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya,” ujar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang menyerahkan kedua pesawat di Hanggar Skadron Udara 17, pada 28 Desember 2022, seperti dikutip dari Tim Media Prabowo Subianto.
Acara penyerahan pesawat tersebut diawali dengan penghormatan, berupa Water Salute untuk pesawat Falcon 7X, sebagai simbol ucapan selamat datang di Lanud Halim Perdanakusuma.
Sebagai alutsista yang memperkokoh kekuatan Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat ini nantinya berfungsi untuk melayani penerbangan VIP/VVIP. Dua pesawat tersebut memiliki sejumlah keunggulan di antaranya daya tahan (endurance) yang lebih lama, daya jelajah yang lebih jauh, serta kemampuannya untuk mendarat di landasan yang pendek.
TNI AU telah melakukan sejumlah persiapan sebelum hadirnya pesawat ini dengan mengirim empat pilot, empat teknisi, hingga pramugari untuk menempuh pendidikan dan pelatihan di Perancis. Masa pelatihan pun beragam, empat bulan bagi para pilot dan teknisi pesawat Falcon. Sementara pramugari harus menempuh pelatihan di Perancis selama dua minggu.
Meski kedua pesawat mengadopsi desain yang mirip dengan pesawat trijet (tiga mesin di belakang), yang sepintas mengingatkan pada konfigurasi trijet di Boeing 727 dan DC-10, namun, dari asal-usul, Falcon 7X dan Falcon 8X TNI AU punya karakteristik yang berbeda.
Falcon 7X
Falcon 7 X TNI AU bukanlah pesawat baru. Pesawat ini dibuat Dassault Aviation pada tahun 2015. Saat pertama keluar dari pabriknya di Perancis, pesawat ini langsung diboyong ke Meksiko untuk digunakan oleh Aerolineas Centrales. Pesawat yang awalnya memiliki registrasi uji F-WWZR itu kemudian mendapatkan registrasi XA-GOR.
Dalam situs resmi Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), disebutkan bahwa pada 18 Maret 2022 diterbitkan sertifikat yang menyatakan bahwa registrasi pesawat dengan nomor seri 261 dicabut. Alasannya karena pesawat akan diekspor lagi ke negara asalnya, Perancis. Dassault Falcon Jet yang mendaftarkan pencabutan registrasi itu dengan referensi N261FJ.
Dituliskan bahwa sebelum registrasi pesawat dicabut, nama pemilik pesawat yang terdaftar di FAA adalah salah satu perusahaan perbankan raksasa dunia, yaitu Bank Of America.
Lalu pada 10 Juni 2022, Falcon 7 X sudah terdaftar dalam registrasi di penerbangan Prancis, dengan nama Dassault Aviation dengan registrasi pengenal F-HJCP. Kemudian pada September 2022, pesawat tiba di Bandara Lelystad, ketika itu pesawat masih menggunakan strip besar berwarna abu-abu di badannya dengan tulisan F-HJCP terpampang di badan mesin jet.
Setelah sempat menghilang selama beberapa pekan, ternyata ketika muncul lagi, wajah Falcon 7 X sudah berubah. Warna dasarnya berubah dari putih menjadi abu-abu khas militer, dan strip abu-abu besar di badan telah berganti merah putih, Selain itu pada ekor pesawat ada roundel TNI AU.
Yang tadinya Falcon 7X menggunakan kode F-HJCP, maka saat resmi dioperasikan TNI AU mendapatkan nomor registrasi A-0707.
Bicara spesifikasinya, Falcon 7X diawaki tiga kru (pilot, kopilot, dan pramugari) dan dapat menampung hingga 12 penumpang.
Pesawat ini memiliki panjang 23,19 meter, lebar bentang sayap 26,21 meter, dan tinggi 7,86 meter. Berat lepas landas maksimumnya (MTOW) mencapai 31.299 kg. Falcon 7X ditenagai berupa tiga mesin turbofan buatan Pratt & Whitney Canada (PWC) PW307A, yang masing-masing berdaya 28,46 kN.
Pesawat ini memiliki performa kecepatan jelajah maksimal 900 km per jam dan ketinggian terbang hingga 15.545 meter. Dassault Aviaton merancang Falcom series sebagai pesawat bisnis jet dengan kemampuan terbang jarak jauh. Dengan bahan bakar penuh, Falcon 7X dapat terbang non-stop sejauh 11.000 km. Ini artinya, petinggi TNI dapat terbang langsung antara Jakarta – Moskow, yang dipisahkan jarak 9.306 km.
Baca juga: Boeing MSA – Pesawat Intai Maritim dari Platform Jet Bisnis Challenger 605
Falcon 8X
Falcon 8X adalan varian yang lebih maju dari Falcon 7X. Dassault Falcon 8X yang digunakan TNI AU adalah produksi tahun 2017. Operator pertamanya adalah Plenty Shine Investment Ltd, yang kala itu mendaftarkan Falcon 8X dengan nomer registrasi VP-CHY.
Kemudian sejak 18 Juli 2022, pesawat tersebut kembali dimiliki oleh Dassault Aviation dengan nomer registrasi F-HSRI. Ketika resmi digunakan TNI AU, pesawat mendapatkan registrasi A-0808.
Falcon 8X lebih panjang satu meter dari Falcon 7X dan dapat membawa 16 penumpang. Falcon 8X ditenagai tiga mesin jet Pratt & Whitney Canada PW307D. Falcon 8X memiliki jangkauan terbang lebih jauh dari Falcon 7X, yakni 11.950 km. Hal tersebut dapat dicapai berkat tangki tambahan dan mesinnya yang lebih efisien.
Dengan jangkauan terbangnya yang super, maka Falcon 8X dapat membawa rombongan pejabat tinggi TNI dalam penerbangan langsung antara Jakarta – Paris, yang kedua dipisahkan jarak 11.578 km. (Gilang Perdana)
Pesawat untuk kecepatan dan ketepatan utusan diplomatik, serta mengirim tim pasukan khusus dg cepat dan tepat. Good job pak Menhan.
Cuma bisa terbang doang, kirain ada balok diatasnya buat deteksi dini, jaman gini butuh komunikasi pakai hp saja malah ekonomis, tapi lumayan bisa nyerap tenaga kerja buat 2 pesawat tersebut paling tidak ada selusin keluarga bisa dinafkahi, …itu urgensi nya…mungkin
Semoga sukses di udara Salam Dragon Falcon Halim Perdanakusumah.
gunanya apaan?
Ya beda lah om. Pesawat kepresidenan kan gede jd konsumsi bhn bkr nya jg tinggi. Bkn brarti klh spek.
Gila, kalah spek sama boeing kepresidenan berarti. Pesawat kepresidenan kaga bisa jarak jauh, mesti sewa Garuda klo jarak jauh ke Eropa
oouuu!7x dan 8x gunanya untuk ke Rusia dan ke Perancis ohhhooohhh asssyyooooiii!
Sepi nih bahas pesawat bekas.
Urgensinya apa yah pesawat ini?.
Meskipun di atas kertas mumpuni tapu yakin tuh yang di atas mau terbang nonstop ke moskow pake pesawat sempit gini ini?
bekas lagi kah?
Urgensinya apa y sekali beli 2 pesawat VIP buat pimpinan TNI ..mending buat dijadiin pesawat peringatan dini/AWACS berjenis Jet..lumayan