Update Drone KamikazeKlik di Atas

Satelit BlackSky Intip Pembangunan Pangkalan Angkatan Laut Rahasia Cina di Kamboja

Lantaran tergolong isu sensitif di Asia Tenggara, khususnya di kawasan Laut Cina Selatan, baik Cina dan Kamboja, sama-sama membantah adanya aktivitas pembangunan Pangkalan Angkatan Laut Ream di Teluk Thailand. Sumber tak resmi pada pertengahan 2022 menyebut, Cina secara diam-diam tengah membangun fasilitas untuk angkatan lautnya di Kamboja.

Baca juga: Cina Disebut Diam-diam Bangun Pangkalan Militer di Kamboja, Dibantah Kedua Negara

Dan setelah lebih dari enam bulan berlalu, laporan dari foto satelit memperlihatkan temuan yang menarik. Dikutip dari naval-technology.com (14/3/2023), disebutkan bahwa Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ream adalah aset tersembunyi bagi Cina. Namun, dengan sistem intelijen geospasial baru dari satelit BlackSky – earth imaging satellite, operasi lanal tersebut dapat dilacak secara real-time.

Persisnya, pada 27 Februari lalu, CEO BlackSky Global, Brian O’Toole menyebutkan bahwa dengan teknologi intelijen geospasial yang mengungkap perkembangan pangkalan angkatan laut rahasia Cina di Ream, Kamboja.

Citra satelit dengan waktu respons cepat yang memungkinkan hal ini sama menakjubkannya dengan pengungkapan berikutnya.

Prinsipnya tampak sederhana, hanya dalam tiga tahun terakhir sebuah perusahaan berinvestasi dalam aplikasi komersial untuk intelijen, pengawasan, dan pengintaian – intelligence, surveillance, and reconnaissance (ISR). Konstelasi 14 satelit BlackSky mengikuti ekuator, bergerak berlawanan arah dengan putaran Bumi. Dari sudut pandang ini, satelit dapat menangkap gambar di mana aktivitas manusia terjadi.

Konstelasi BlackSky menyediakan citra satelit dengan analitik dalam waktu 90 menit setelah pengguna menjalankan sistem. “Kami mulai memantau fasilitas ini, awalnya dengan frekuensi rendah, mungkin seminggu sekali, setiap beberapa minggu sekali, kemudian saat kami mulai memahami kecepatan aktivitas di fasilitas ini meningkat, kami lakukan pengumpulan dan analitik,” kata CEO BlackSky Brian O’Toole, berbicara di DGI London.

The Wall Street Journal adalah yang pertama melaporkan pada tahun 2019 bahwa Cina telah mendirikan pangkalan militer kedua di Kamboja, di Pangkalan Angkatan Laut Ream. Pejabat pemerintah Cina dan Kamboja secara terbuka membantah desas-desus bahwa mereka menambahkan peralatan militer Cina ke instalasi militer Kamboja, tetapi pejabat AS tetap tidak yakin.

Ream menjadi pangkalan militer luar negeri kedua Cina. Yang pertama berada di Djibouti, sebelah pelabuhan multiguna Doraleh. Dilaporkan, negara di Afrika Timur tersebut menyediakan fasilitas bagi militer laut Cina.

Sementara analis telah melihat foto lanal Ream dari tahun 2020 dan seterusnya, baru pada Oktober 2021, perubahan signifikan mulai terlihat, dengan pembangunan jalan di setengah pangkalan Cina.

Pada bulan Juni 2022, penebangan pohon dan padang rumput dimulai, dan di garis pantai selatan pembangunan fasilitas yang kemudian ditetapkan sebagai pabrik semen dimulai. Fasilitas ini selanjutnya menyediakan bahan untuk konstruksi di seluruh pangkalan Ream.

Baca juga: Fiery Cross Reef – Pangkalan Militer Terpadu dan Modern Cina, Hanya Berjarak 405 Mil Laut dari Natuna

Bulan-bulan berikutnya membawa perubahan besar, dengan dermaga baru, bangunan baru, dan area luas yang dibersihkan untuk konstruksi lebih lanjut. Aktivitas pelayaran meningkat dengan kedatangan tongkang untuk pengerukan, dengan segumpal besar lumpur yang dibawa dari tanah yang dikeruk, yang terlihat dalam citra satelit sebagai semburan abu-abu yang membentang ratusan meter. Peletakan pondasi telah dimulai pada sejumlah fasilitas di September 2022.

6 Comments