Update Drone KamikazeKlik di Atas

Saab Resmi Perlihatkan Pesawat AEW&C GlobalEye Pesanan Uni Emirat Arab

Setelah menanti sejak 2015, untuk pertama kalinya hari ini (23/2/2018), Saab resmi memperlihatkan sosok pesawat intai terbaru dengan teknologi AEW&C (Airborne Early Warning & Control), GlobalEye di Linköping, Swedia. Sebelum ini desain Saab GlobalEye memang telah banyak dipublikasikan dalam wujud grafis. Seperti yanhg terlihat dalam foto di atas, GlobalEye yang diperlihatkan adalah pesanan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Ketika GlobalEye Memonitor Ruang Udara Indonesia

Uni Emirat Arab pada Dubar AirShow November 2015 diketahui telah menandatangani kontrak pembelian dua unit GlobalEye SRSR (Swing Role Surveillance System) dengan nilai total US$1,27 miliar. Dan pada 2017 silam, Uni Emirat Arab mengumumkan melakukan pemesanan untuk pengadaan pesawat ketiga.

Bagi publik di Indonesia, GlobalEye serasa tak asing lagi, lantaran pesawat AEW&C yang dibangun dari platform Bombardier Global 6000 memang pernah ditawarkan untuk Indonesia. Bahkan lewat sebuah polling yang digelar Indomiliter.com pada periode 3 Agustus – 3 September 2016 dan diikuti 1.096 responden, GlobalEye terpilih sebagai pesawat AEW&C yang paling ideal untuk TNI AU.

Baca juga: [Polling] Global 6000 Saab GlobalEye – Pesawat AEW&C Paling Ideal Untuk TNI AU

Dalam kapabilitas kemampuan radar, GlobalEye bisa disebut sebagai Erieye ER (Extended Range) yang menawarkan keunggulan jangkauan deteksi lebih jauh dan waktu reaksi lebih cepat terhadap ancaman. GlobalEye punya low level coverage 10 kali lebih besar dari Erieye, dan early warning time yang meningkat hingga 20 menit.

Dalam simulasi, GlobalEye dapat mengendus sasaran dalam jarak 200 – 400 km. Fitur baru yang ditawarkan di GlobalEye juga mencakup wide-area ground moving target indication (GMTI) radar modes. Dengan fitur GMTI, GlobalEye sanggup men-track laju kapal (boat) kecil yang melaju kencang, jetski, rudal jelajah, pesawat berkemampuan steatlh, dan periskop kapal selam yang muncul sedikit di permukaan saja dapat diketahui. Khusus untuk misi intai maritim, GlobalEye dapat memantau area seluas 480.000 Km2 pada ketinggian 30.000 feet (9.144 meter). (Haryo Adjie)

15 Comments