Update Drone KamikazeKlik di Atas

Rusia Tempatkan Ranpur IFV BMP-2 Sebagai Senjata Hanud di Kereta Lapis Baja, ‘Mengikuti’ Konsep Indonesia?

Rangkaian kereta api sangat besar perannya dalam perang di Ukraina. Contohnya seperti Rusia yang menggunakan kereta api untuk mendorong logistik dan pergeseran pasukan, kendaraan tempur dan taktis dalam jumlah besar. Mengingat luasnya wilayah daratan Rusia, maka peran kuda besi terbilang vital untuk mendukung pergeseran material tempur ke daerah perbatasan.

Baca juga: Bak Adegan Film Sci-fi, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik dari Atas Kereta Api

Dan mengingat peran strategis kereta api, maka diperlukan usaha untuk memproteksi rangkaian kereta. Selain jamak ditempatkan duduakn senapan mesin berat dan kanon penangkis serangan udara, belum lama ada ‘temuan’ yang menarik, bahwa sebuah ranpua IFV (Infantry Fighting Vehicle) dalam wujud ‘utuh’ ditempatkan dalam gerbong trailer flatbed.

Bukan sebagai ranpur yang akan diangkut, melainkan ranpur dari jenis BMP-2 dalam gerbong flatbed dipersiapkan dalam moda siaga dengan kanon yang siap digunakan. Menurut informasi yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 6 Agustus 2023, personel kereta api militer Rusia menggunakan jenis kereta lapis baja untuk melakukan operasi ranjau dan pengawalan di zona tempur Ukraina.

Kereta yang dimaksud dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, termasuk sistem senjata anti-pesawat kanon ZU-23-2 kaliber 23 mm dan IFV BMP-2 yang dipasang di gerbong kereta flatbed.

Seperti diketahui, di masa perang, semuanya berubah, termasuk peran kereta api, yang salah satunya menjadi sarana evakuasi terpenting. Kereta barang juga digunakan untuk mendukung gerakan militer. Foto serta video kereta lapis baja yang dioperasikan oleh militer Rusia beredar di media sosial minggu ini.

BMP/BVP-2, menjadi kebangkitan generasi modern IFV Rusia/Eropa Timur.

Distrik Militer Barat Angkatan Darat Rusia (ZVO) telah mengerahkan kereta lapis baja khusus untuk melakukan berbagai tugas, termasuk pengintaian teknik, pemulihan rel kereta api yang rusak, dan mengawal kargo di dalam zona pertempuran Ukraina. Kereta dilindungi oleh pelat baja dan dilengkapi dengan senjata, perlengkapan, dan sistem pertahanan lain, termasuk memiliki tempat berlindung untuk menembak dan menangkis serangan musuh.

Dinding gerbong dibangun dengan plat baja setebal 20 mm, diperkuat dengan karung pasir yang ditempatkan di belakang panel kayu. Di dalam kompartemen lapis baja, penembak jitu dipersenjatai dengan senjata otomatis dan senapan mesin kaliber besar. Demi keselamatan, lokomotif ditempatkan di tengah kereta.

Nah, guna meningkatkan perlindungan pada kereta lapis baja ini, sebuah BMP-2 dipasang di gerbong kereta api flatbed yang menawarkan daya tembak berat menggunakan sistem senjata onboard kanon 2A42 kaliber 30 mm stabilized dan senapan mesin koaksial PKT 7,62 mm terpasang. di sebelah kiri persenjataan utama dengan 2.000 proyektil.

BMP-2 juga mampu membuat tabir asap dengan menyuntikkan bahan bakar diesel ke saluran pembuangan di sisi kanan lambung. Dipasang di atap turret antara palka penembak dan komandan adalah peluncur rudal anti tank AT-4 Spigot atau AT-5 Spandrel yang memiliki jangkauan maksimum 4.000 meter.

Kereta lapis baja ini juga dipersenjatai dengan kanon ZU-23-2 yang menawarkan perlindungan terhadap ancaman darat dan udara. Ini adalah meriam otomatis laras ganda anti-pesawat Soviet 23 mm yang diperkenalkan pada awal 1960-an.

‘Mengikuti’ Konsep Korps Marinir TNI AL
Meski dalam konteks yang berbeda, ada kesamaan dari penggunaan ranpur IFV sebagai elemen hanud (pertahanan udara). Baik Rusia dan Indonesia, menempatkan porsi ranpur ini untuk sistem pertahanan udara. Seperti diketahui, BVP-2 (varian BMP-2 produksi Cekoslovakia) ditempatkan Korps Marinir di di Resimen Artileri, yakni pada Batalyon Arhanud Marinir.

Meski kodratnya adalah IFV, kemampuan kanon BVP-2 dinilai mumpuni untuk tugas pertahanan udara terbatas, khususnya untuk menghajar sasaran yang terbang rendah seperti helikopter, drone dan rudal jelajah subsonik.

Tumpuan hanud pada BMP-2 (BVP-2) ada pada kanon laras tunggal 2A42 kaliber 30 x 165 mm. Selain manjur menghantam sasaran di darat, kanon 30 mm sangat efektif untuk menghajar sasaran di udara. Sebagai gambaran, kanon 30 mm BVP-2 dapat memuntahkan 200 – 300/550 peluru per menit. Dalam sekali jalan, BVP-2 dapat membawa 340 amunisi High Explosive dalam berbagai varian.

Baca juga: IFV BVP-2 Korps Marinir – Ranpur Sangar dan Battle Proven

Karena bergenre senjata Arhanud, munisi kanon 2A42 BVP-2 Marinir tentu dilengkapi proyektil dengan hulu ledak HEI, HE-T, APBC-T, APDS dan APFSDS-T. Bahkan kini Rusia telah merilis munisi baru di kaliber 30 mm yang punya impact fuzes lebih tinggi dan dilengkapi mekanisme self-destruction. Jarak tembak efektif untuk sasaran udara mencapai 3.000 meter dan jarak tembak efektif untuk sasaran permukaan mencapai 4.000 meter. (Gilang Perdana)

2 Comments