Rusia Tawarkan Sistem Anti Drone ke Asia Tenggara
|Meski kalah santer dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, Rusia kini tengah serius mengembangkan teknologi anti drone, seperti salah satunya Avtomatika, yang menurut sumber Indomiliter.com akan menyasar pasar Asia Tenggara untuk solusi anti drone. Meski menargetkan drone berukuran mini, solusi dari Avtomatika terbilang lengkap.
Baca juga: Kalashnikov Rex-1 – Andalan Rusia di Pasar Tactical Anti Drone Jammer Gun
Nah, seperti apakah solusi anti drone yang ditawarkan Avtomatika untuk pasar Asia Tenggara, berikut rinciannya:
Pischchal-PRO
Yang ini wujudnya berupa anti jammer gun. Punya bobot 3,5 kg, jammer gun ini mampu ‘membutakan’ drone dari jarak 2.000 meter. Dari spesifikasi, senjata non lethal ini dapat diaktifkan terus-menerus selama satu jam pada rentang suhu -20 sampai 40 derajat celcius. Jenis channel yang dapat di-jamming mencakup GLONASS, GPS, Galileo dan Beidou pada rentang kendali frekuensi 433 MHz ISM; 915 MHz ISM; 1,5 GHz ISM; 2,4 GHz ISM dan 5,8 GHz ISM/WiFi.
Kupol-PRO
Perangkat ini sifatnya portable/stationary, dengan beberapa antena, sistem Kupol-PRO dapat beraksi omnidirectional dalam sudut 360 dan 180 derajat. Sistem anti drone ini dapat mendeteksi dan melakukan aksi jamming dari jarak 2.500 meter. Dengan bobot 13 kg, hanya dibutuhkan waktu 4-5 menit untuk menggelar Kupol-PRO. Keunggulan sistem anti drone ini dapat digelar di area dalam kondisi berdebu dan pasir.
Luch-PRO
Perangkat yang satu ini juga punya sifat portable/stationary, namun dengan kemampuan lebih tinggi dari Kupol-PRO. Dilengkapi antena yang lebih tinggi, Luch-PRO dapat melakukan jamming pada drone ‘nakal’ dari jarak 6.000 meter. Bobot sistem anti drone ini mencapai 25 kg, seperti halnya Kupol-PRO, sistem ini juga handal digunakan pada kondisi ekstrem berdebu.
Sapsan-Bekas
Ditempatkan dalam platform kendaraan, sistem anti drone ini sanggup mendeteksi keberadaan drone dari jarak 10 km, dan melakukan jamming pada jarak 6 km. Sapsan-Bekas terdiri dari tiga subsistem – detection and direction finding, active radiolocation and video and optoelectronic tracking.
Sapsan-Bekas dapat mengontrol ruang udara dalam beberapa jam menggunakan video and thermal imaging surveillance tools. Sapsan-Bekas mampu menangkal drone dalam mode manual dan otomatis dalam rentang frekuensi yang luas – 400 MHz hingga 6 GHz.
Baca juga: Lindungi Obvit, Sistem Anti Drone TNI Kini Lebih Maju
“Salah satu keuntungan utama dari Sapsan-Bekas adalah versatility and flexibility. Fungsionalitas sistem ini mudah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Misalnya, perusahaan sipil, termasuk perusahaan bahan bakar dan energi, sebagian besar tertarik pada peralatan intelijen radio, dan mereka tidak memerlukan kemampuan radar, “ujar Vladimir Kabanov, general director of Avtomatika. (Gilang Perdana)
Hmm.. Rasanya sih kalo untuk membuat RF Jammer, kita gak kurang ilmu dan SDM deh.. PT.INTI, PT.LEN, ITS & ITB saya rasa sudah cukup mampu berkolaborasi membuat perangkat seperti ini. Jadi bisa mandiri ALUTSISTA.. Mosok harus beli terus…
Betel prupen itu apa ya d cari d kamus bahasa inggris g ada. Mungkin inggris versi nigeria yg rata2 bego bahasa inggrisnya
maaf dek simbah lagi males translet nya…waxaxaxaxaaa….
Memang teknologi Rusia itu sdh betel prupen banget. Makanya banyak peminat. Teknologi Rusia Strooonnngg Binggiiiiittt
Kl drone kecil 10x10cm gmn kecil banget itu
Zul@ pake mikroskop aja om buat yg kecil2
ada yang lebih kecil lagi itu khusus agen rahasia pengunanya…coba cari aja gue dah lupa baca disitus apa…kalou dak salah mirip drone mirip lalat…!!!
Kalau “bekas” disini tak menerima, silahkan cari pembeli yang lain
xixixixiiqi…kalou hibah boleh juga…waxaxaxaxaaa…