Rusia Tawarkan India Produksi Secara Lokal Sukhoi Su-57 Felon

Sebagai negara yang banyak menyerap produk alutsista dari Rusia, maka sejak beberapa tahun lalu, Rusia berusaha untuk memasarkan jet tempur stealth Su-57E (varian ekspor) ke India. Namun, tak seperti akuisisi alutsista Rusia yang relatif mudah ke India, maka tidak demikian dengan Su-57.

Baca juga: Biro Desain Sukhoi Rancang Komponen Bionik untuk Roda Pendarat Su-57, Lebih Ringan 50 Persen

Salah satu batu yang menjadi sandungan dalam penjualan Su-57, yakni Rusia dulu ‘enggan’ berbagi teknologi atau alih teknologi Su-57 kepada India. Tapi ada dinamika, hasil dari pameran dirgantara dan pertahanan Aero India 2023 (13 – 17 Februari), yakni Rusia dan India sedang mendiskusikan pengembangan bersama pesawat tempur generasi kelima di fasilitas Hindustan Aeronautics Limited (HAL).

Dikutip dari Bulgarianmilitary.com (19/2/2023), Alexander Mikheev, Direktur Jenderal Rosoboronexport, menekankan bahwa semuanya bergantung pada India karena pihak Rusia siap untuk menandatangani kontrak untuk produksi pesawat tempur, baik generasi 4++ maupun generasi kelima.

Sebelumnya, telah diberitakan bahwa di sela-sela pameran kedirgantaraan Aero India 2023, United Aircraft Corporation (UAC) menawarkan pihak India untuk merakit pesawat tempur di perusahaan India HAL, yang dikembangkan berdasarkan pesawat MiG-35.

Menurut Mikheev, pengalaman bersama mengerjakan pesawat Su-30MKI, yang merupakan andalan Angkatan Udara India, telah menunjukkan bahwa Rusia dan India dapat bekerja sama dalam proyek yang sangat kompleks dan berteknologi tinggi. Untuk sepenuhnya memenuhi persyaratan India, varian Su-30MKI pada gilirannya dilengkapi dengan mesin vektor dorong AL-31FP, yang belum pernah dipasang sebelumnya untuk versi ekspor.

Mengenai program lokalisasi untuk produksi peralatan militer, di bawah proyek nasional “Made in India”, di mana tingkat lokal harus minimal 70 persen, maka India pertama-tama akan mencoba melisensikan dan melokalkan produksi jet tempur Su-57 di perusahaan produsen pesawat terkemuka India HAL.

Selain itu, India akan mencoba untuk melisensikan bukan dari versi ekspor Su-57E dengan mesin Al-41F1, tetapi versi modifikasi dari Su-57M dengan mesin “tahap kedua” dan avionik yang diperbarui.

Sebagai catatan, India dan Rusia pernah terlibat dalam pengembangan bersama modifikasi Su-57 sebagai bagian dari program pesawat tempur generasi kelima – Fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA).

Namun, pada tahun 2018, India menarik diri dari program FGFA. India menjelaskan bahwa rancangan Rusia tidak memenuhi persyaratan yang disebutkan, sementara elektronik aviasi, radar, dan sensor tempur yang dirancang Rusia tidak memenuhi standar generasi kelima. Pada saat yang sama, India mengatakan bahwa mereka siap mempertimbangkan untuk merevisi rencananya di masa depan dan bahkan membeli pesawat yang diproduksi berkala dari Rusia jika mereka menang tender.

Dari sejarahnya, pada tahun 2007, kedua pihak menandatangani kontrak di mana pihak India sepakat menginvestasikan US$300 juta untuk pengembangan desain dan blueprint teknis pesawat masa depan itu. Pada saat yang sama, biaya penelitian, prototipe pertama, dan pengembangan siklus produksi penuh berjumlah US$6 miliar, yang dibayar Rusia dari anggarannya sendiri.

Baca juga: [Bagian 1] Kepala Desain Sukhoi Su-57: “Inilah Karakter Utama Pesawat Tempur Generasi Kelima Kami” 

“Itulah awal mula perselisihan. Peluncuran produksi pesawat tempur Su-57 di India berarti menyerahkan semua teknologi pesawat jet baru itu ke New Delhi. Orang-orang India memutuskan bahwa, karena mereka telah menginvestasikan US$300 juta dalam sebuah proyek dengan total biaya US$6 miliar, maka Rusia harus memberikan semua hasil penelitiannya. Namun, karena tidak ada klausul itu dalam kontrak, Moskow menolak mengungkapkan semua informasi kepada para investor,” kata Pavel Bulat, Direktur dari laboratorium internasional Sistem Energi dan Mekanis di Universitas Teknologi Informasi, Mekanika, dan Optik, kepada Russia Beyond. (Gilang Perdana)