Rusia Mulai Gunakan Drone Kamikaze Bermesin Jet Buatan Iran, Shahed-238
|Memasuki tahun ketiga perang Ukraina, Rusia dikabarkan telah mendapatkan perkuatan dalam elemen drone kamikaze, yang salah satunya dipasok oleh Iran dengan jenis drone kamikaze bermesin jet, Shahed-238. Bukti pengoperasian varian pengembangan dari Shahed-136 pertama kali muncul pada 8 Januari lalu.
Baca juga: Bukan dari Israel, ‘Nenek Moyang’ Drone Kamikaze Shahed-136 Ternyata dari Jerman
Dikitup Bulgarianmilitary.com, foto di media sosial menunjukkan sisa-sisa Shahed-238 yang diluncurkan ke sasaran Ukraina. Meski dari desain mirip dengan Shahed-136, namun Shahed-238 ditenagai mesin turbin jet kecil, berbeda dengan Shahed-136 yang bermesin propeller.
Shahed-238 pertama kali diperkenalkan ke publik pada 19 November 2023 saat pameran prestasi dirgantara yang diadakan oleh Korps Garda Revolusi Iran. Shahed-238 menghadirkan pilihan navigasi yang lebih luas sementara jenis mesinnya memberikan keuntungan dalam jangkauan dan kecepatan. Hal ini mengurangi waktu reaksi lawan dan kemampuan untuk menghindari pencegatan.
Ada spekulasi bahwa drone ini menggunakan mesin turbojet TJ100. Meskipun jenis mesin ini secara signifikan kurang efisien dibandingkan pembangkit turbofan, perawatan mesin ini jauh lebih murah dan desainnya lebih sederhana, sehingga cocok untuk desain drone sekali pakai yang berbiaya rendah.
Terlepas dari keunggulannya, Shahed-238 diperkirakan akan menelan biaya hampir dua kali lipat, bahkan lebih mahal dibandingkan Shahed-136, yang sebagian besar disebabkan oleh perbedaan biaya yang sangat besar antara mesin propeller dan mesin jet.
Photos of the downed Russian Shahed-238’s engine
Looks to be a TEM Tolue-10 turbojet, copy of the Czech PBS TJ100 pic.twitter.com/TeEWL65Qa4
— Iran Defense|نیروهای مسلح جمهوری اسلامی ایران (@IranDefense) January 8, 2024
Ada kemungkinan bahwa drone ini dikembangkan khusus untuk diekspor ke Rusia, negara dengan kebutuhan yang lebih tinggi dan anggaran yang lebih besar untuk aset tersebut. Selain itu, drone ini kemungkinan akan dialokasikan untuk target prioritas utama atau target yang lebih terlindung oleh pertahanan udara Ukraina.
Dengan tingkat kemampuan bertahan yang jauh lebih tinggi, drone Shahed-238 mungkin dapat mempercepat penipisan pertahanan udara Ukraina dengan memerlukan lebih banyak rudal untuk mencapai setiap sasaran atau memaksa unit Ukraina untuk membiarkan serangan tersebut menghemat rudal mereka.
Mengingat kemampuan drone untuk menentukan sisa posisi pertahanan udara Ukraina, drone ini menimbulkan ancaman yang signinifikan. Drone Shahed-238 saat ini kemungkinan besar digunakan dalam tahap uji coba, dan selanjutnya akan mengarah pada akuisisi skala besar atau diproduksi secara lisensi oleh Rusia. (Gilang Perdana)
Dengan beroperasinya pabrik perakitan pandur dan pabrik uav pertama di Indonesia memberikan nilai tambah bagi industri militer Indonesia, kedepan semoga kerjasama pengembangan rudal anti tank dengan norinco dapat berbuah manis