Ranpur VAB 4×4 Ukraina Dipasangi Slat Armor – ‘Wajah Baru’ Panser APC Legendaris dari Perancis
|Sejak pertengahan tahun 2022, pemerintah Perancis telah mengirim ranpur APC (armoured personnel carrier) roda ban VAB (Véhicule de l’Avant Blindé) 4×4 ke Ukraina dalam jumlah yang disebut signifkan. Meski punya keunggulan dalam mobilitas dan predikat battle proven, namun VAB 4×4 di Ukraina mendapatkan masalah serius, terutama lapisan bajanya yang ‘tipis’ menjadikan ranpur ini menjadi bulan-bulanan serangan dari senjata anti tank Rusia.
Baca juga: Ranpur APC VAB 4×4 Tampil di Ukraina, Bawa Ingatan pada Aksi VAB di Jakarta 1998
Jika merujuk pada tayangan video Youtube di bawah ini, tidak kurang dari tujuh unit VAB 4×4 Ukraina dalam kondisi rusak berat atau hancur dalam peperangan. Berangkat dari kondisi di atas, militer Ukraina harus memutar otak guna mempertahankan operasional VAB 4×4, salah satunya dengan pemasangan slat armor.
Postingan di media sosial X memperlihatkan untuk pertama kalinya VAB 4×4 Ukraina dipasangi slat armor. Meski slat armor bukan lagi hal baru dalam beberapa operasi militer, namun memasang slat armor pada VAB 4×4 masih terbilang baru, yang mengindikasikan pelibatan tinggi panser buatan Perancis ini di garis depan Sebelum ini, Renault Truck pada pameran pertahanan Eurosatory 2014 pernah memperlihatkan VAB Ultima 4×4 dengan slat armor.
Slat armor dengan tampilan bak sarang burung, adalah perlindungan pasif untuk meningkatkan ketahanan ranpur/rantis terhadap serangan proyektil berjenis shaped charge, seperti RPG (Rocket-Propelled Grenade). Slat armor biasanya terdiri dari panel-panel logam atau batang-batang yang dipasang dengan jarak tertentu di depan permukaan kendaraan.
Prinsip kerja slat armor adalah dengan menciptakan jarak antara pelat logam atau batang-batang, sehingga proyektil shaped charge yang mendekati kendaraan dapat meledak sebelum mencapai permukaan utama kendaraan.
#Ukraine: One photo from the archives – a #French 🇫🇷-supplied VAB APC with slat armor in the service of the Ukrainian Army.
The photo is from November 11, 2023.
This is the first time I see a VAB APC with slat armor in Ukraine#UkraineRussiaWar #UkraineWar #Kyiv #USA #France pic.twitter.com/Xm7N7FP6tc
— Weapons Illustrated (@Weapons_Illust) January 13, 2024
Proyektil shaped charge biasanya dirancang untuk menembus pelat logam dengan kecepatan tinggi dan kemudian meledak, membentuk jet logam panas yang dapat merusak kendaraan atau melukai kru di dalamnya. Dengan adanya slat armor, maka jet logam tersebut dapat dihentikan atau dibelokkan sebelum mencapai sasaran utama.
Keuntungan dari penggunaan slat armor meliputi peningkatan perlindungan terhadap serangan shaped charge, sementara tetap mempertahankan bobot kendaraan yang relatif rendah.

Meskipun slat armor efektif dalam meningkatkan perlindungan terhadap serangan shaped charge seperti RPG, tetapi juga memiliki beberapa kelemahan. Seperti rentan terhadap serangan lateral. Serangan yang datang dari samping atau sudut yang ekstrim mungkin dapat melewati perlindungan slat armor.
Slat armor tidak dirancang untuk mengatasi serangan kinetik, seperti proyektil artileri atau amunisi subkaliber dengan kinetika tinggi. Perlindungan terhadap jenis serangan ini biasanya diberikan oleh pelat baja atau bahan perlindungan yang lebih tebal.
Meski lebih ringan daripada beberapa jenis perlindungan aktif, slat armor tetap menambah bobot dan ukuran kendaraan. Ini dapat mempengaruhi mobilitas dan manuverabilitas kendaraan, terutama pada kendaraan yang ukurannya sudah signifikan.
Bila dudukannya tidak pas, maka slat armor dapat menjadi kendala terhadap sensor dan penglihatan, terutama jika dipasang di sekitar bagian kendaraan yang memiliki perangkat optik atau sensor lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja sistem deteksi dan penginderaan musuh.
Wooden Armor: Murah Meriah, Balok Kayu Jadi Pelindung Ekstra Pada Ranpur
Sejarah Slat Armor
Slat armor pertama kali digunakan pada kendaraan tempur pada awal tahun 1980-an selama Perang Iran-Irak. Ini dikembangkan sebagai respons terhadap serangan shaped charge, terutama dari roket-propelan granat (RPG) yang sering digunakan dalam konflik tersebut.
Slat armor dirancang untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap serangan ini, terutama ketika kendaraan sedang bergerak atau tidak dapat menyediakan perlindungan yang memadai dengan perlindungan lapis baja saja.
Sejak penggunaan awalnya, slat armor telah mengalami perkembangan dan peningkatan terus-menerus, baik dalam desain maupun bahan, untuk meningkatkan efektivitasnya dan mengatasi beberapa kelemahan yang mungkin ada. Meskipun slat armor bukan solusi mutlak, namun menjadi salah satu komponen penting dalam strategi perlindungan pasif pada kendaraan militer di medan pertempuran modern. (Gilang Perdana)