PZL-230 Skorpion – Penempur Berdesain Unik dengan Kemampuan STOL, Kandas Pasca Uni Soviet Runtuh
|Sosok jet tempur asal Eropa dengan mesin ganda yang dilengkapi canard rupanya bukan hanya milik Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon, dari belehan Eropa Timur, Polandia rupanya pernah punya obsesi pada desain jet tempur bermesin ganda yang dilengkapi canard. Meski mentok dalam tahap rancangan, namun PZL-230 Skorpion (Scorpion) pernah membetot perhatian di dekade 80/90-an.
Baca juga: Ternyata Ada Kaitan Antara Sean Connery dan Jet Tempur MiG-21 “007”
Desain PZL-230 Skorpion bisa dibilang unik, meski bermesin ganda dan dibekali canard, panjang fuselage hanya 10 meter, sedangkan lebar bentang sayap 12,1 meter. Dari dimensinya, terlihat Skorpion adalah jet tempur yang mungil. Bisa disebut mungil, lantaran peran Skorpion digadang sebagai low-cost attack aircraft dengan persenjataan yang terbatas.
Insiatif pembangunan Skorpion didasarkan atas kebutuhan AU Polandia pada akhir 1980 yang menginginkan jet tempur yang punya kemampuan short take-off and landing (STOL), beroperasi dengan biaya operasional rendah dan dapat membawa payload 2 ton. Dan lewat perjalanan panjang, pada Juni 1994, Kementerian Pertahanan Polandia memberikan restu pendanaan untuk proyek Skorpion. Saat itu, disebut-sebut dana pengembangan Skorpion disiapkan sekitar US$65 juta.
Skorpion dirancang oleh Andrzej Frydrychewicz yang menjabat kepala desain di PZL, manufaktur dirgantara Polandia. Meski saat itu Polandia adalah bagian dari Pakta Warsawa dan dominan menggunakan alutsista dari Uni Soviet/Rusia, tapi uniknya PZL-230 Skorpion sedari awal dirancang untuk mengadopsi teknologi barat.
Awalnya Skorpion dirancang untuk dipasangkan dengan mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT6A-67A, namun dirasa kurang kuat, rancangan Skorpion beralih ke mesin jet. Dan untuk mesin jet yang dilirik adalah jenis turbofan Pratt & Whitney Canada PW305, dengan daya dorong 23,2kN. Namun, karena desainnya terus dikembangkan, mesin PW305 kemudian dikatakan tidak punya daya dorong yang memadai. Setelah direvisi, Skorpion akan disandingkan dengan sepasang mesin turbofan Honeywell LF507. Tidak itu saja, sistem kendali Skorpion juga rencananya akan disandingkan dengan fly-by-wire rancangan manufaktur Inggris.
Begitu juga untuk urusan persenjataan, alih-alih merujuk ke arsenal senjata Uni Soviet, Andrzej Frydrychewicz merancang Skropion untuk menggunakan kanon iternal (organik) GAU-12/U kaliber 25 mm besutan Martin Marietta. Itu pun disiapkan kanon eksternal GAU-8/A Avenger dalam pod. Lebih ekstrim lagi, kursi pelontar Skorpion disiapkan menggunakan Martin-Baker Mk.10 buatan Inggris.
Sayangya, seiring bubarnya Uni Soviet turut berimbas pada pengembangan PZL-230 Skorpion, dimana program jet tempur serang darat murah meriah ini tak dilanjutkan. Pada akhir 1994, Frydrychewicz menyatakan bahwa proposal pengembangan Skorpion mendapat tanggapan positif dari manufaktur lain di Polandia.
Baca juga: Jet Tempur Stealth FC-31 Gyrfalcon Tampil dengan Modifikasi Pada Kaca Kanopi
Hingga program Skorpion dihentikan, belum satu pun prototipe pesawat ini berhasil dibuat. Namun sebagai kenang-kenangan atas mimpi dirgantara Poandia, sebuah full mockup Skorpion masih dapat dilihat sampai saat ini. Melihat dari desain dan spesifikasi, aspek pemasaran (ekspor) pada Skorpion terasa kental, dimana memang lebih mudah untuk menjualnya jika menggunakan standar NATO. (Gilang Perdana)
Mending KFX aja dikelarin dulu tinggal mikirin pesawat yang bisa cocok buat anti Jin langit F-35,
replika SR-71
Indonesia gak tertarik buat beli blueprintnya nih, double engine loh.
Setelah membandingkan desain “Iver untuk AL” dengan desain fregat multirole terbaru lainnya : Omega, M class replacement, Type-31 dan 30FFM…..terlihat bahwa AL baru berfokus untuk memiliki fregat berbodi besar, tapi sayangnya penekanan pada fungsi dan pemanfaatan space yg luar biasa luas ini belum bisa optimal atau perencanaan kedepannya masih samar-samar 😶
Mari kita lihat kompetitor lainnya yg disebut diatas….semuanya benar-benar memikirkan fungsinya dg memanfaatkan ketersediaan space seoptimal mungkin ☝️
Semuanya mengusung konsep yg serupa, yaitu selain menunjang misi pertempuran laut konvensional tapi juga dirancang utk mendukung misi perburuan ranjau, dukungan operasi ASW berdurasi panjang atau dukungan misi SAR dg menyediakan “teluk/bay/ceruk” tambahan dikedua sisi kapal supaya bisa mengakomodasi UUV berukuran besar atau RHIB besar…..sementara pada “Iver utk AL” masih mulus, orisinil 🤔
Kalo memang perencanaannya mentok sampai disini, mending beli fregat kelas medium seukuran belharra atau fregat thailand yg terbaru yg bobotnya cuma 2/3 nya🙄
Konsep desain varian Iver utk TNi Al memangnya udah resmi keluar?
Bukannya akuisisi frigat 30FFM adalh proyek yg berbeda dgn penekanan pada operasi peperangan bawah air?
“Darisini saja kita bisa membayangkan seperti apa desain Iver yg ditawarkan utk AL”
https://www.indomiliter.com/terma-terpilih-sebagai-pemasok-combat-management-system-dan-sistem-radar-di-frigat-iver-huitfeldt-class/
Kalau cuma spekulasi sya juga bisa.
Maung sepertinya akan dikembangkan menjadi Maung Block 99 utk operasi penerjunan orbit (Orbital Drop) melakukan misi pendaratan di planet Mars.
Link buat desain iver untuk TNI AL dong
Kita nyari Iver buat AAW, 30FF buat ASuW. Itulah kenapa Omega gak dilirik selain harganya yg 2x harga Iver atau 30FF.
Kemungkinan al lebih fokus kearah durabilitas serta sensor dari kearah persenjataan megingan perang masa depan lebih mengutamakan serangan pertama paling cepat dari ada jumlah senjata.
Jadi buat apa senjata banyak2 tapi kena tembak duluan.
Btw klo kita bangun kaprang lebih besar dri frigat otomatis sangat berpengaruh pd psikogeopolitik dikawasan.
Durabilitas jelas butuh kapal bertonase besar tapi jangan lupa anggaran buat BBMnya dibanyakin juga. Kalo soal doktrin first shot first kill semua itu bisa dilakukan kalo punya jaringan informasi yg sangat kuat. Makanya punya jaringan terintegrasi itu dibutuhkan untuk menambah kemampuan Situational awareness seperti Balon HALE, AWACS, MPA, sistem link terintegrasi dg NCW, jadi gak hanya kapal perang jalan sendiri, pespur jalan sendiri. Jangan kayak Rusia, kalo jalan sendiri bakal gampang kena hajar.
Pak Prabowo mimpi apa semalam kok sudah tau desain Iver untuk AL akan mulus orisinil? Jangan-jangan mimpiin Bang Ruskye saat masih perawan?
Btw berarti blom ada yg tau ya iver untuk TNI AL ini bakal seperti apa spesifikasi detailnya, di formil pun blom ada bocoran lg
Angkatan udara polandia pastinya akan lebih kuat dng adanya F 35.
Ini negara seribu prototype sebenarnya