Puing Roket Milik Cina Seberat 18 Ton Nyaris Menghujam New York
|Tanggal 11 Mei lalu nyaris terjadi insiden besar, yang bila kejadian, maka dapat menimbulkan bencana besar yang otomatis bisa mengobarkan amarah besar Amerika Serikat pada Cina. Sebuah puing roket milik Cina pada saat itu memang telah jatuh di kawasan Samudera Atlantik, tak jauh dari pantai barat Mauritania di Afrika Bara. Namun, bila puing roket seberat 17,8 ton itu 15 menit lebih awal masuk ke atmosfer, maka berpotensi menghujam jantung kawasan metro di New York.
Baca juga: Long March 3B/E – Inilah Profil Roket yang Gagal Meluncurkan Satelit Palapa N-1
Dikutip dari Arstechnica.com (12/5/2020), roket Long March 5B (CZ – 5B) telah diluncurkan pada 5 Mei 2020 di Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan, puing roket ini diketahui telah jatuh tak terkendali dan di luar perencanaan.
Yang menjadi masalah adalah puing roket tersebut yang kembali ke bumi tanpa kendali, bukan hanya berpotensi jatuh di daratan AS, puing roket ini juga punya potensi jatuh di kawasan Australia dan Afrika. Jonathan McDowell, astronom dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan, puing roket ini menjadi yang terbesar jatuh ke bumi dalam satu dekade terakhir.
Sebelumnya, ‘ancaman’ dari puing roket ini telah dikonfirmasi oleh 8th Space Control Squadron, AU AS. Punya massa yang besar, yaitu berat hampir 18 ton dengan panjang 30 meter, jatuhnya puing roket ketika tidak terbakar oleh atmosfer merupakan ancaman besar, terlebih bila lintasan puing melewati kota-kota berpenduduk padat, selain New York, kota lain yang juga dilintasi puing roket adalah Los Angeles.
“Saya belum pernah melihat yang masuk kembali secara langsung melewati begitu banyak kota besar,” ujar McDowell. Ia menambahkan, puing-puing dari orbit akan terjun relatif lambat. Namun puing itu bergerak cepat secara horizontal melalui atmosfer, membuatnya sulit diprediksi dengan tepat di mana akan jatuh.
Roket Long March Cina CZ-5B digunakan Cina untuk meluncurkan kapsul kargo dan pesawat ulang alik generasi baru yang dirancang untuk misi astronot ke Bulan. Roket ini disebut-sebut merupakan kendaraan peluncur buatan Cina terbesar yang pernah dikirim ke luar angkasa. Beijing telah banyak berinvestasi dalam program luar angkasa dalam beberapa tahun terakhir karena ingin menandingi Amerika Serikat, satu-satunya negara yang mengirim manusia ke Bulan.
Baca juga: Pertama di Dunia, Cina Luncurkan Roket Pembawa Satelit dari Tengah Laut
Roket Long March-5B mampu membawa muatan hingga 22 ton ke orbit. Tinggi roket keseluruhan sekitar 54 meter dengan bobot total lebih dari 800 ton. Roket ini diluncurkan dengan empat booster, kelemahan dari roket ini yakni tidak mempunyai pengendali untuk menentukan lokasi jatuhnya puing di bumi.
Puing antariksa terbesar yang jatuh tak terkendali ke bumi adalah Salyut-7 space station, yang jatuh pada Februari 1991 di kawasan pegunungan Argentina. Bobot puing ini mencapai 39 ton, dengan serpihan sisa yang mendarat di bumi punya bera sekitar 1 ton. (Bayu Pamungkas)
Negara cino spesialis roket jatoh & ancur di udara, belum lama ini roket indosat di bikin ancur, bener2 dah teknologi bangsa turk yang bakal diperangin umat menjelang kiamat, copy bentuknya jago tapi teknologi masih jauh boosss
Sekalinya kejadian ini roket terjun di New York auto WW3 dimulai atau minimal Sanksi Ekonomi langsung berlaku…
Dek gatol
Roketnya sja segede itu, Apalagi Rudalnya dek. Ngeri dek rudalnya, serem. Rudal AS kalah gede pastinya dek gatol…..xicixicixicixi
bisa terjadi operation burnt frost versi ke 2 , walaupun ditangkis ya tetep marah amerika nya .