PT PAL Lakukan Pemotongan Baja Pertama LPD Pesanan (Tambahan) untuk AL Filipina
|Setelah penandatanganan kontrak penjualan dua unit LPD (Landing Platform Dock) atau SSV (Strategic Sealift Vessel) Tarlac Class (tambahan) antara PT PAL Indonesia dengan Departemen Pertahanan Filipina di Manila pada Juni 2022, kini ada kabar terbaru dari Surabaya Diwartakan bahwa pada hari ini, 10 Agustus 2023, telah dimulai tahapan pemotongan baja pertama – first steel cutting atas dua LPD tersebut.
Baca juga: Filipina Resmi Order Dua LPD (Lagi) dari PT PAL Indonesia
Pemotongan baja pertama ini sekaligus menandai telah dimulainya proses fabrikasi pada pembangunan LPD pesanan Filipina. Acara pemotongan baja pertama ini dihadiri langsung oleh Flag Officer in Command Philippines Navy (FOIC) Vice Admiral Toribio D Adaci, menjadikan momentum yang penting untuk meningkatkan diplomasi pertahanan antara kedua negara melalui akuisisi teknologi pertahanan.
Pelaksanaan first steel cutting yang dihelat di bengkel fabrikasi Divisi Kapal Niaga, ditandai dengan penekanan tombol oleh CEO PAL Kaharuddin Djenod bersama FOIC Philippines Navy, sekaligus dilanjutkan penandatanganan siluet kapal Landing Dock Philippines (LDP) yang turut disaksikan oleh Kepala Proyek LDP, dan Pangkoarmada II.

LPD pesanan Filipina ini punya panjang keseluruhan mencapai 123 meter, tinggi 21 meter, dengan berat sebesar 7.200 ton. Cruising endurance kapal serbu amfibi ini diproyeksikan selama 30 hari.
“LPD ini mengakomodir kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina, dengan sedikit perubahan pada platform kapal. Nantinya, LPD ini diharapkan mampu berlayar hingga sea state 6. Hingga akhir Juli, progres LPD Filipina sudah mencapai 20,24 persen, lebih cepat dari target yang direncanakan. Begitu juga dengan LPD Filipina yang kedua,” terang Kaharuddin Djenod.

Mengusung 117 blocks pada tahapan produksinya, LPD pesanan Fiilipina ini akan memiliki sistership, yang dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan tahapan yang sama. Kontrak pembangunan dua unit Kapal perang Landing Dock ini turut menunjukkan posisi dan peran vital Indonesia dalam stabilitas regional.
Baca juga: Mulai Dibangun 2024, Uni Emirat Arab Order Landing Platform Dock ke PT PAL Indonesia
Dikesempatan tersebut, Toribio D Adaci selaku Flag Officer in Command Philippines Navy menyampaikan bahwa “Dua unit LPD pertama yang dibangun dan diselesaikan oleh PT PAL Indonesia untuk angkatan laut kami di tahun 2016 dan 2017, membuktikan kualitas dan fungsionalitas produk dan layanan yang luar biasa. Kapal ini telah membuktikan nilainya dalam berbagai operasi militer dan non-militer, menunjukkan pentingnya peran angkatan laut kita. Serta sangat berperan dalam operasi keamanan dan non-keamanan kami di Filipina “ ujar Toribio D Adaci. (Bayu Pamungkas)
Matra laut gimana nih, belum ada progress pengembangan postur kekuatan yg signifikan padahal kan seharusnya justru di matra ini kita harus amat sangat kuat, atau paling tidak arsenal rudal jelajah anti kapal permukaan dan udara dibanyakin lengkap dengan perangkat radar dan elektronik yg mumpuni supaya bisa narget dan eliminir musuh dikejauhan.
LPD 163m itu kalau dibikin buat TNI AL lumayan jadi Flagship nya TNI AL, masing2 1 buat Koarmada 1,2 sama 3
Bikin yang kuat, kokoh, dan tangguh ini direncanakan untuk gantikan BRP Sierra Madre yg grounding di kawasan Spratly, siapa tahu cina bosan main semprot tak berani tembak lalu main tubruk adu banteng, wkwkwkwkw gemes ya liat cina semua tempat yg dikencingi moyangnya dianggap wilayah mereka lalu moyangnya Pinoy yg b a b disitu mungkin dulu bayar pakai sekepeng coin ke cina.
Philipina ketagihan LPD buatan PT PAL ini..semoga di ikuti oleh UEA dan Malaysia..khusus untk LPD UEA luar biasa itu panjangnya rencananya bisa sampai 163 mtr hampir seukuran Kapal Induk Mini..
min, ada berita tentang fremm tidak?