Prototipe Jet Tempur KF-21 Boramae Lulus PCSE, Siap Diproduksi Massal Tahun Depan

Update seputar prototipe jet tempur KF-21 Boramae selalu menarik untuk disimak. Setelah penerbang TNI AU Kolonel Pnb Muhammad “Mammoth” Sugiyanto sukses melaksanakan penerbangan uji perdana prototipe keempat KF-21 (tandem seat) di Pangkalan Udara Sacheon, pada 16 Mei 2023, kini ada kabar terbaru bahwa KF-21 telah dinyatakan lulus dalam Provisional Combat Suitability Evaluation (PCSE).

Baca juga: DAPA: Tahun 2024 KF-21 Boramae Mulai Diproduksi Massal, Tahun 2026 Unit Perdana Diserahkan ke AU Korea Selatan

Dikutip dari The Korean Herald – koreaherald.com (16/5/2023), PCSE atau Evaluasi Kesesuaian Tempur Sementara pada KF-21 Boramae berhasil dituntaskan awal pekan ini oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA). Dengan dilaluinya PCSE, maka menjadi tonggak penting menjelang fase produksi awal KF-21 yang akan dimulai pada tahun depan.

DAPA mengatakan evaluasi PCSE oleh Kepala Staf Gabungan berdasarkan hasil dari ratusan uji terbang dan darat pada jet yang telah berlangsung selama sekitar dua tahun. Skema evaluasi “sementara” telah diperkenalkan untuk memungkinkan pengembang senjata mengamankan anggaran produksi massal, bahkan sebelum prototipe memenuhi semua persyaratan tempur dalam upaya mempercepat proses produksi secara keseluruhan.

“Evaluasi ini telah meletakkan dasar, di mana kami dapat melanjutkan rencana produksi massal awal tahun depan,” kata DAPA dalam siaran pers.

Sejak peluncuran prototipe KF-21 pertama pada April 2021, DAPA telah melakukan berbagai tes, termasuk sekitar 200 tes penerbangan, untuk memeriksa sekitar 260 item pengujian, termasuk kecepatan penerbangan, jangkauan operasional tempur, serta jarak lepas landas dan mendarat.

Sebanyak enam prototipe KF-21, diproduksi oleh Korea Aerospace Industries Ltd., dan akan menjalani 2.200 tes penerbangan gabungan hingga tahun 2026 untuk mengonfirmasi kemampuan keseluruhan jet ini.

Diluncurkan pada tahun 2015, proyek KF-21 senilai 8,8 triliun won ($6,59 miliar) ditujukan untuk mengembangkan pesawat tempur supersonik untuk menggantikan armada jet F-4 dan F-5 Korea Selatan yang sudah tua.

Provisional Combat Suitability Evaluation (PCSE) adalah proses evaluasi yang dilakukan pada sistem senjata atau platform tempur baru sebelum digunakan secara operasional oleh militer. Tujuan dari PCSE adalah untuk menentukan sejauh mana sistem tersebut memenuhi persyaratan dan kebutuhan operasional yang ditetapkan.

Selama PCSE, sistem senjata atau platform tempur diuji secara menyeluruh dalam berbagai kondisi dan skenario yang mewakili lingkungan tempur yang mungkin dihadapi. Evaluasi ini melibatkan tim yang terdiri dari personel militer, insinyur, dan ahli lain yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang tersebut.

Evaluasi PCSE mencakup berbagai aspek, termasuk kinerja, keandalan, kemampuan senjata, navigasi, komunikasi, perlindungan terhadap ancaman, interoperabilitas, dan lain-lain. Tes dapat melibatkan uji lapangan, simulasi, pemodelan, serta analisis data dan pengamatan terhadap kinerja sistem.

Hasil evaluasi PCSE akan digunakan untuk menentukan apakah sistem senjata atau platform tempur tersebut siap untuk digunakan dalam operasi tempur sebenarnya atau jika ada perbaikan dan pengembangan yang perlu dilakukan sebelum digunakan secara penuh.

Baca juga: Prototipe Kedua KF-21 Boramae Luncurkan Rudal Udara ke Udara IRIS-T

Proses PCSE merupakan tahap penting dalam pengembangan dan pengujian sistem senjata atau platform tempur baru untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi tuntutan dan persyaratan yang diinginkan oleh militer dalam kondisi tempur yang sesungguhnya. (Gilang Perdana)

11 Comments