Profil HMAS Merville A246 – Kapal Hidro Oseanografi yang Lakukan Evakuasi Medis Awaknya di Perairan Bali
|Dari pemberitaan selama ini, kebanyakan kapal perang Australia yang melintasi wilayah perairan Indonesia adalah yang bertonase besar dan dilengkapi fasilitas untuk wahana pendukung. Sebut saja dalam hal ini adalah helipad dan helikopter berikut hanggarnya. Pun demikian dengan kapal survei bawah laut – hidro oseanografi HMAS Melville (A 246) yang pada hari Kamis, 14 Juli lalu berada di perairan Bali. Meski kapal hidro oseanografi dari Leeuwin Class survey vessel itu dilengkapi helipad, namun, pada pelayaran saat itu tidak membawa helikopter yang on board.
Baca juga: Leeuwin Class – Kapal Hidro Oseanografi Andalan AL Australia
Dan seperti dikutip dari siaran pers Dispen Koarmada2 TNI AL, pada saat itu terjadinya insiden yang menimpa satu perwira di HMAS Melville, yakni Lt Cdr. Mohommed Zeed (35 tahun) mengalami serangan jantung saat kapal berada di tengah laut. Sebagai upaya penanganan medis, pasien harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki perlengkapan kesehatan memadai. Butuh penanganan cepat, sementara tidak tersedia helikopter, maka kapal harus berupaya merapat ke salah satu pelabuhan terdekat.
Namun, lagi-lagi untuk sandar butuh proses dan belum tentu spesifikasi kapal yang dimaksud ideal untuk merapat di dermaga. Dalam situasi tersebut, KRI Tongkol 813 yang saat ini Bawah Kendali Operasi (BKO) Guskamla Koarmada II melaksanakan evakuasi medis ABK (Crew) HMAS Merville yang merupakan kapal AL Australia (Royal Australian Navy) di selatan perairan Bali.
View this post on Instagram
Proses evakuasi ini setelah Pangkoarmada II mendapatkan informasi dari Asops Kasal Laksda TNI Dadi Hartanto, mengenai permintaan evakuasi medis Crew kapal perang Australia. Selanjutnya Pangkoarmada II memerintahkan Asops Pangkoarmada II Kolonel Laut (P)Tunggul untuk melaksanakan koordinasi terkait permintaan bantuan dari Atase Laut Australia Captain Rodney Griffiths, mengevakuasi satu personel HMAS Merville yang terkena serangan jantung ke Denpasar.
Saat memberi Informasi tersebut, HMAS Merville berada di posisi 70 nautical mile selatan Benoa, yakni sedang bergerak menuju Bali. Asops Pangkoarmada II selanjutnya melaksanakan koordinasi ke Danguskamla Koarmada II untuk menggerakkan KRI TKL dari Mataram menuju perairan selatan Bali dan Lanal Denpasar untuk menyiapkan fasilitas sandar dan bantuan medis di darat.
KRI Tongkol selanjutnya menjalin komunikasi dengan HMAS Merville, menurunkan sekoci untuk menggeser 1 pesien dan 1 dokter menuju ke Benoa. Data personil HMAS Merville Lt Cdr. Mohommed Zeed (Pasien) usia 35 Tahun status stabil dan Lt CDR Marc Dantol (Dokter). Saat ini dua warga Australia tersebut sudah melaksanakan debarkasi ke Lanal Denpasar didampingi oleh Atase Laut Australia.
Sekilas tentang HMAS Melville, kapal berbobot 2.170 ton yang diluncurkan galangan NQEA Australia di Cairns pada 23 Juni 1998 (masuk kedinasan dua tahun kemudian), Kapal ini dilengkapi beberapa perangkat dan sensor canggih, seperti radar STN Atlas 9600 ARPA navigation dan varian sonar yang terdiri dari C-Tech CMAS 36/39, Atlas Fansweep multibeam echo sounder dan Atlas Hydrographic Deso single beam echo sounder. Sonar dan sounder di kapal ini disebut-sebut mampu melakukan pemetaan dasar laut hingga kedalaman 6.000 meter.
HMAS Melville ditenagai mesin diesel 4 x GEC Alsthom 6RK 215 dan 2 mesin Alsthom electric propulsion motors. Kecepatan maksimum kapal adalah 14 knots, sementara jarak jelajahnya mencapai 33.000 km pada kecepatan 9 knots.
Baca juga: KRI Pollux 935 – Kapal Riset Hidro Oseanografi dari Platform Kapal Patroli PC-40
Kelebihan lain dari kapal hidro oseanografi ini adalah tersedia deck helipad untuk pendaratan helikopter ringan. Tidak ada helikopter yang secara khusus berpangkalan di HMAS Melville, namun secara berkala helikopter AS 350B Squirrel dari 723 Squadron RAN kerap melakukan latihan pendaratan di kapal survei ini. Selain HMAS Melville A246, ada HMAS Leeuwin A 245 yang pada tahun 2019 pernah melakukan kunjungan persabahatan ke Tanjung Priok. (Bayu Pamungkas)
HMAS Merville berada di posisi 70 nautical mile selatan Benoa, Bali, sedang melakukan pemetaan dasar laut Indonesia, dari insiden ini, bisa dilihat Indonesia tidak memiliki helikopter dan kru helikopter yg terlatih untuk evakuasi medis dilaut seperti us cost guard, dan pengawasan terhadap kapal asing yg melakukan pemetaan dasar dan alur laut Indonesia masih lemah