Point Blank – Drone Kamikaze yang Bisa “Return to Base” di Tangan Prajurit

Pada umumnya drone kamikaze (loitering munition) yang telah diluncurkan tak dapat kembali kepada ‘majikannya’. Drone kamikaze hakekatnya dirancang ‘sekali pakai’ dengan terbang mengintai hingga akhirnya ikut hancur bersama sasarannya. Namun, banyak kejadian, dimana atas beragam alasan, serangan drone seharusnya dibatalkan.

Baca juga: Israel Kecolongan, Oknum Dalam Negeri Jual Drone Kamikaze ke Sebuah Negara di Asia

Jika serangan dibatalkan, dan drone tidak dapat ‘return to base’, maka dapat menimbulkan kerugian besar, maklum harga drone berikut sensor dan bahan peledaknya, jelas bukan barang murah.

Berangkat dari kasus di atas, Israel Aerospace Industries (IAI) telah meluncurkan jenis drone kamikaze yang jika serangan dibatalkan dapat kembali ke peluncurnya. Peluncur yang dimaksud bukan perangkat, melainkan tangan prajurit.

Drone kamikaze yang dimaksud adalah Point Blank, yang secara khusus dibuat IAI atas pesanan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pada prinsipnya, Point Blank adalah drone kamikaze yang dapat dibawa dalam ransel dan diluncurkan dari tangan (handheld) seorang prajurit. Maka jika serangan drone dibatalkan, Point Blank dapat kembali mendarat di tangan sang prajurit dengan aman.

Dari laman The Times of Israel, IAI mengumumkan telah mendapatkan kontrak multi years dan multi jutaan dolar dari Departemen Pertahanan AS, yang mana nantinya Point Blank akan diproduksi di AS dengan label ROC-X.

Point Blank yang berukuran kecil dipandu dengan sensor elektro optik dan benar-benar cukup dioperasikan atau dikendalikan oleh seorang prajurit.

Dalam video yang dirilis oleh IAI, drone kamikaze tersebut terlihat diluncurkan oleh seseorang, sebelum terbang melintasi langit dan menuju sebuah van yang ditempatkan sebagai target.

Menurut IAI, Point Blank memiliki berat sekitar 6,8 kilogram dan panjangnya sekitar 90 centimeter. Drone kamikaze ini dapat terbang di ketinggian di atas 460 meter dengan kecepatan maksimum 286 km per jam. Point Blank dapat melayang di udara sementara operator memastikan target dan posisi penyerangan yang tepat.

Point Blank dibekali sistem elektro optik untuk memvalidasi dan mengumpulkan informasi pengawasan secara real-time, serta hulu ledak untuk menghancurkan target. Meski tidak dijelaskan secara detail jenis hulu ledak yang digunakan.

Baca juga: Elbit Systems Luncurkan “Lanius” – Swarm Drone Kamikaze untuk Peperangan Urban

Jika operator memutuskan untuk tidak menyerang, drone kamikaze dapat diterbangkan kembali dan mendarat di tangan prajurit dengan aman.

“Sistem ini menjawab kebutuhan di medan perang untuk menyediakan unit taktis mulai dari tim taktis kecil hingga tingkat batalion, dengan kemampuan independen dan organik untuk meningkatkan daya mematikan mereka,” kata IAI dalam sebuah pernyataan. (Gilang Perdana)

4 Comments