Pilih Radar untuk T-50i Golden Eagle TNI AU? Antara ELM-2032 atau AN/APG-67
|Bila merujuk ke pemberitaan pada November 2018, mestinya kini program pengadaan dan instalasi radar pada jet latih tempur taktis T-50i Golden Eagle TNI AU sedang berjalan. Seperti diketahui, bersamaan dengan kontrak pengadaan tiga unit pesawat latih dasar KT-1B Wong Bee, tercantum paket lengkap untuk instalasi radar dan kanon internal untuk T-50i dengan nilai kontrak mencapai KRW100 miliar (setara US$89 juta), pihak Korea Aerospace Industries (KAI) akan mulai mengirimkan pesawat perdana yang telah di upgrade, terhitung 25 bulan semenjak kontrak pengadaan ditandatangani.
Baca juga: Lama Dinanti, Akhirnya Jet Tempur T-50i TNI AU Bakal Dilengkapi Radar
Dalam list MEF II, Kemhan telah mencanangkan akuisisi 20 set radar berikut suku cadangnya untuk T-50i. Pesanan lebih diluar kebutuhan dipercaya akan dipergunakan sebagai unit radar cadangan. Namun sampai tulisan ini dibuat, belum diketahui persis jenis radar yang akan diadopsi untuk T-50i. Besar kemungkinan adalah AN/APG-67 buatan Lockheed Martin. AN/APG-67 masuk ke segmen radar multi mode X band. Radar ini sedari awal sudah menganut sistem serba digital koheren dengan pulsa Doppler. Tapi apakah pasti yang diakuisisi adalah AN/APG-67?
Jawabannya tentu masih dinanti, namun di pasaran AN/APG-67 tak sendiri, sebagai pemasok radar untuk T-50 ada ELM-2032, bahkan ELM-2032 terkesan lebih kondang dan laris, sebut saja FA-50 kepunyaan AU Filipina dan F-5 Tigris AU Thailand telah dipasang radar ini. Dari aspek teknis tak jadi soal, mungkin yang jadi soal adalah ELM-2032 adalah produksi Elta Systems Ltd, manufaktur sistem persenjataan kampiun asal Israel.
Dikutip dari akun Instagram Skadron Udara 15, pada salah satu postingan disebutkan beberapa penerbang Skadron Udara 15 tengah berlatih menggunakan simulator TA-50 di Wing 16, Yecheon, Korea Selatan. Dalam pelatihan tersebut dikatakan penerbang TNI AU tengah berlatih penggunaan radar ELM-2032 dalam misi air to air dan air to ground.

Lepas dari polemik soal politik dan hubungan bisnis dengan negara pembuat radar ELM-2032, mungkin menarik disimak seputar profil dan kemampuan radar yang dijuluki advenced multimode airborne fire control radar ini. Radar ini digadang sebagai multi mission fighters, dengan orientasi pada air to air, air to sea/ground dan strike missions. Sistem radar ini terdiri dari tiga modul, yaitu transmitter, receiver processor dan antenna. Dimana konfigurasi modul dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan user. Diantara jet tempur yang selama ini telah memakai jasa radar ELM-2302 adalah FA-50, F-5, F-16, Mirage, HAL Tejas dan MiG-21.
Seperti halnya radar AN/APG-67, ELM-2032 juga menganut pulse doppler dengan all ascpect pada kapabilitas moda look down shoot down. Antena radar mengusung low sidelobe planar dengan monopulse dan guard channels. Bobot sistem radar ini terbilang ringan, sehingga tidak menganggung aerodinamika pesawat, yakni sekitar 100 kg.
Bagaimana dengan kemampuan ELM-2032? Pada moda air to air mencakup kemampuan detection and trakcking sasaran sejauh 150 km. Begitu juga pada moda air to ground, deteksi sasaran dapat dilakukan dalam jarak yang sama. Agak berbeda pada moda air to sea, kemampuan detection, tracking dan classification sasaran bisa dilakukan sampai jarak 296 km.
Lalu bagaimana dengan kemampuan radar AN/APG-67? AN/APG-67 dapat mendeteksi sasaran berupa jet tempur dari jarak 75 km dalam mode tracking. Bahkan bila menggunakan velocity search, radar sanggup mengendus jet tempur dari jarak 150 km. AN/APG-67 dapat men-track 10 sasaran di udara secara simultan. Nah, manakah yang akhirnya terpilih untuk dipasangkan pada T-50i TNI AU? Kita nantikan update selanjutnya. (Bayu Pamungkas)
Apa pun yg di pilih….yg penting cepat terpasang…
Semoga tidak AKAN dan AKAN lagi….amin…kadihan TNI AU di PHP terus masalah pembelian alutsista,SU 35 pun tak jelas kabar…yang sabar ya bro!!!!
Kayaknya cuma SU-35 yg akan & akan lagi mas @firman…..yg sabar ya bro !!!
TNI AU itu institusi yg patuh &taat pada garis yg telah ditetapkan oleh komando atas…..
Yang bisa membatalkan cuma dana dan negosiasi pembayaran
Ini tipikal pemerintahan yg sekarang, banyak nego, anggaran dipotong, akhirnya tertunda bahkan bisa batal
SU-35 ga mungkin batal kecuali faktor “ini” dan “itu” —-> berarti bisa batal dong….kok belibet
Jelas-jelas udah teken kontrak ama KAI gitu kok..
Jangan bandingin ama “teken kontrak-imbal beli” => beda kasta laaah….😂
*nasib-nasib
kalo upgrade sekalian AESA aja, bisa pake buatan leonardo vixen 500e
Takut kualat sama seniornya…..F-16 dan flanker family 😂😂😂
apa guna nya di pakai Phased array radar kalau pesawat nya nggk digunain sebagai frontline weapon ??
radar buat T50i di pakai buat surveilance, inertial guidance buat Sidewinder, gun trajectory guidance dan hal hal sepele lain.
AESA KEK… PESA KEK buang duit itu mah
Ada yg paham apa maksut komen bung @Wibu 🙆
Bayar pakai Yen saja. Yen ono dhuwite, Yen sido tuku. Opo wae sing penting duwe…