Pertama Kali, KF-21 Boramae Lakukan Uji Peluncuran Rudal dan Penembakan Kanon
|Guna mempesiapkan produksi massal KF-21 Boramae pada tahun depan (2024) dan mencapai kesesuaian tempur “tentatif” pada Mei 2023, maka Defense Acquisition Program Administration (DAPA) terus menggeber serangkaian uji coba yang harus dituntaskan pada rangkaian prototipe jet tempur twin engine tersebut. Dan yang terbaru adalah telah dilakukannya uji coba penembakan kanon dan pelepasan (peluncuran) rudal udara ke udara.
Dikutip dari Yonhapnews (28/3/2023), KF-21 Boramae melanjutkan uji terbangnya dengan kecepatan penuh, berhasil melakukan uji peluncuran rudal udara ke udara Meteor untuk memverifikasi pelepasan senjata yang tepat. DAPA melaporkan suksesnya uji pemisahan rudal Meteor (versi uji) di KF-21, dan suksesnya uji tembak kanon kaliber 20 mm.
KF-21 lepas landas dari 3rd Air Force Training Wing di Sacheon dan berhasil melakukan uji peluncuran udara ke udara dan uji tembak kanon yang dilakukan di atas Laut Selatan.”
🇰🇷Güney Kore tarafından geliştirilen KF-21 savaş uçağının ilk kez silah sistemleri test edildi.
💢 Test sırasında Meteor hava-hava füzesi ve 20mm Gatling topu kullanıldı.pic.twitter.com/RGDRw4V3Bi
— 🎥 HaberSeyret (@haberseyret) March 28, 2023
Tujuan dari tes ini adalah untuk memverifikasi keamanan pesawat selama peluncuran dan penembakan persenjataannya. Karakteristik struktur dan mesin pesawat diperiksa dan bagaimana dampaknya secara aerodinamis pada saat peluncuran rudal dan payload yang dibawanya.
Untuk tes tembakan kanon, DAPA melaporkan bahwa 100 kali kanon telah ditembakkan, dan tujuannya adalah untuk menentukan apakah penembakan senjata memiliki efek negatif pada kinerja dan struktur pesawat.
Untuk tahap selanjutnya, KF-21 akan terus memverifikasi stabilitas dan kinerja persenjataannya melalui rudal udara ke udara dan uji tembak kanon internal multi laras 20 mm di semua jenis skenario penerbangan, seperti ketinggian rendah, ketinggian tinggi, rendah atau kecepatan tinggi, dan lain sebagainya.
Meski berupa dummny, rudal Meteor buatan MBDA Systems adalah tentengan senjata andalan pada KF-21. Seperti saat uji terbang perdana KF-21 pada Juli 2022, ada empat rudal Meteor terpasang secara semi-terendam (semi-submerged) pada central fuselage.
Rudal Meteor disokong dapur pacu berupa throttleable ducted rocket (ramjet). Jangkauan tembak rudal ini mencapai 100 km dengan No Escape Zone 60 km. Kecepatan untuk menguber sasaran bisa dibilang setara dengan AIM-120D AMRAAM, yakni Mach 4. Dari spesifikasi, rudal Meteor punya berat 190 kg, panjang 3,65 meter dan diameter 0,178 meter.
Untuk kanon 20 mm yang menjadi senjata internal KF-21, adalah General Dynamics M61A2. Kanon M61A2 pada KF-21 Boramae bekerja dengan sistem hidrolik, pasokan amunisi dari drum magasin ke receiver mengandalkan linear linkless dan closed loop. Dalam sekali terbang, drum magasin pada penempur ini dapat membawa 480 munisi. Jenis munisi yang dapat ditembakkan mencakup semua M50 dan PGU-20 series.
Kanon M61A2 punya berat laras 91,6 kg, berat feed system 123,8 kg dan berat munisi 122,5 kg. Yang bila ditotal, berat M61A2 dalam kondisi siap tempur mencapai 294 kg. Kecepatan luncur proyektil mencapai 1.036 meter per detik, sementara untuk jarang tembak efektifnya 2.000 meter. (Gilang Perdana)
Semoga KF-21 Boremae tidak diboikot juga oleh Indonesia karena menggunakan teknologi dari Israel. Hhhhhhhhhh
Besok kalau kita terbangkan prototype IFX cukup rudal meteor diganti roket 122 mm saja bisa tu dipasangi 6 roket lebih malahan dari pada pake dummy, atau rudal2 mantan F16 A / B bisa dipasangkan cukup di cat METEOR … dah bagus, sedapat mungkin tulisannya yang buesar biar muantaps.