Perdana Menteri Armenia Sebut Sistem Rudal Balistik Iskander “Completely Useless”
|Belum lama ada pernyataan dari pejabat Armenia yang terkesan menyudutkan kualitas alutsista buatan Rusia. Persisnya Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyebut bahwa sistem rudal balistik Iskander atau disebut NATO sebagai SS-26 Stone, sebagai senjata yang “completely useless.” Sang Perdana Menteri berpendapat rudal balistik itu bermasalah dan tidak berguna.
Baca juga: Sale! Rusia Berencana Jual Rudal Balistik Iskander-M ke Asia Tenggara
Mengutip sumber dari Defence-Blog.com (24/2/2021), disebutkan keluarnya pernyataan Pashinyan pada 23 Februari kemarin terkait komentar mantan Presiden Armenia Serzh Sargsyan, yang menyatakan bahwa ia akan menggunakan Iskander pada hari keempat perang di Nagorno-Karabakh. Sargsyan juga menanyakan mengapa sistem rudal Iskander yang ditembakan tidak berdampak pada fasilitas minyak dan gas Azerbaijan.
Rudal Iskander memang telah diluncurkan oleh Armenia dalam konflik di Nagorno-Karabakh, namun Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan bahwa rudal itu tidak meledak sepenuhnya. “Biarkan mereka bertanya, mengapa rudal Iskander tidak meledak? Atau mengapa meledak hanya 10 persen?”- kata Pashinyan di situs Defence-Blog.com.
Sebagai sekutu Rusia, Armenia merupakan negara pertama yang membeli rudal Iskander-E pada tahun 2016. Sebagai alutsista kebanggaan, Iskander kerap ditampilkan dalam parade militer. Sementara Armenia mengalami kekalahan dalam perang enam minggu melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, boleh jadi ungkapan sang Perdana Menteri mencuat lantaran kekesalannya atas kekalahan dalam perang.
Sekilas tentang Iskander, rudal balistik jarak pendek ini dapat melesat dengan kecepatan hipersonik (Mach 6). Dengan kemampuannya menembus sistem pertahanan udara lawan, Iskander-M sangat diandalkan sebagai pemberi efek deterens. Bahkan unit rudal pada artileri medan Rusia akan sepenuhnya menggunakan Iskander-M pada tahun 2020. Tentu Rusia berhati-hati jika ingin menjual Iskander-M ke pangsa ekspor, kemungkinan ‘penyadapan’ teknologi rudal ini bisa saja dilakukan rival Rusia dari negara pengguna.
Menyadari Iskander sebagai incaran negara-negara lain, Rusia kemudian merilis varian ekspor yang disebut Iskander-E. Negara-negara yang serius dan akhornya membeli Iskander kini telah mengakuisisi Iskander-E, yaitu Armenia dan Aljazair.
Perbedaan mendasar dari Iskander-E yang paling kentara adalah soal jarak tembak yang hanya 280 km, beda dengan Iskander-M yang dipercaya punya jangkauan sampai 500 km. Singkat cerita, Rusia meyakini bahwa sampai tahun 2025, belum akan ada rudal balistik lawan yang mampu mengungguli kemampuan Iskander-M.
Baca juga: Bikin Heboh, Meriam S-60 Ternyata Masih Digunakan dalam Perang Armenia vs Azerbaijan
Basis pemandu Iskander-M mengusung kombinasi inertial guidance, optical DSMAC, dan GPS/GLONASS. Tingkat akurasi rudal ini ada di rentang 5 – 7 meter. Sebagai platform peluncur menggunakan heavy truck 8×8 MZKT-79306 ASTROLOG, dimana satu truk peluncur dapat memuat dua rudal. (Gilang Perdana)
Boroong iskandar M, murah meriah, pasang di natuna, dijamin tidur pules..!!! 😁
Ada keraguan dr rusia memberikan hulu ledak yg semestinya kepada pembeli negara2 disekitar rusia yg bisa saja berbelot menjadi musuh rusia, ini adalah hal yg wajar karena fakta dilapangan banyak negara2 disekitar rusia yg berbalik menjadi musuh rusia efek provokasi barat dan us.
Kagak heran lagi, emang Rusia dari dulu jual Alutsista pasti varian “Ekspor” a.k.a. downgrade. MiG-15/17/19/21 Indonesia saja buatan negara-negara Satelit Uni Sovyet, bukan asli dari negara asal. Flanker Indonesia juga persenjataannya varian “Ekspor”
Percuma mau Su-35 kalo rudalnya masih RVV-AE (Varian ekspor base model R-77) wkwkwk, tetep kalah sama F-16C pake AMRAAM C7.
Tapi anehnya di Serbia sam buatan sovyet malah sukses nembak F-117 dan F-16 apa mereka sudah memodifikasi radar
Versi ekspor rusia emang dipangkas habis habisan kemampuannya dari versi aslinya.
r-77 india juga mandul melawan F-16 lawas pakistan, akhirnya ngambek beralih ke rudal Israel dan Perancis
jadi wajib dioprek sendiri agar hampir mendekati aslinya
seperti milik serbia yang dioprek habis habisan secara mandiri
Wajar saja PM Armenia sewot, gara2 iskander, Armenia diajukan ke pengadilan internasional karena menewaskan 94 warga sipil dan 414 luka.
Iskander diarahkan ke pipa minyak di wilayah sipil tapi nyasar ke pemukiman. Mungkin Armenia beli yg versi murah dg akurasi 200 m, bukan yg 50 m atau 10 m. Mestinya diarahkan ke markas tentara, klo meleset msh di area markas tsb.
contoh saja radar Su-27skm atawa Su-30mk2 meski digeber maksimal kalah telak dengan radar APG-68 lawas milik f-16 a/b/c/d tni-au, itu belum dibandingkan SABR AESA F-16V.
radar N00VEP sudah besar dan berat namun kalah telak dengan radar APG-68 yang jauh lebih mungil dan ringan
produk rusia ekspor hanya menang di akrobatik, wajah angker dan perjanjian bisnis murni, gitu aja
Bisa ga beli rudal SCUD terbaru produksi KORUT.? ada yg tau gak temen2 dimari??