Pembangunan Dua Korvet Pesanan AL Filipina oleh Hyundai Dimulai, Diserahkan Tahun 2025 dan 2026
|Meski baru diserahkan pada tahun 2025 dan 2026, ada titik cerah bagi Angkatan Laut Filipina yang tengah mendapat ‘bully-an’ dari China Coast Guard di wilayah laut yang disengketakan. Setelah pada 28 Desember 2021 diteken kontrak pengadaan dua unit korvet untuk Angkatan Laut Filipina, maka pada 22 November 2023, telah dilangsungkan tahapan untuk pembangunan dua korvet oleh Hyundai Heavy Industries (HHI) di Ulsan, Korea Selatan.
Baca juga: Hyundai Raih Kontrak Pembuatan Dua Unit Korvet untuk AL Filipina
Dihadiri Panglima Angkatan Laut Filipina Toribio Adaci Jr., dilalukan untuk upacara peletakan lunas (keel-laying) korvet pertama dan pemotongan baja (steel cutting) untuk korvet kedua. Upacara tersebut secara resmi menandai dimulainya proses pembuatan kapal.
Akuisisi kedua korvet tersebut senilai total P28 miliar merupakan bagian dari program modernisasi Corvette Acquisition Project (CAP) yang sudah dicanangkan pada tahun 2019.
Korvet pesanan AL Filipina mengacu pada desain korvet multi-purpose surface combatant dengan tonase 3.200 ton, panjang 116 meter dan lebar 14,8 meter. Dari spesifikasi awal, korvet masa depan Filpina itu bakal dipersenjatai meriam kaliber 76 mm, kanon reaksi cepat kaliber 35 mm. 16 cell rudal hanud VLS, 8 rudal anti kapal, 2x triple tube torpedo dan dibekali dengan radar Active Electronically Scanned Array (AESA).
Korvet masa depan Filipina digadang dapat berlayar dengan kecepatan maksimum 25 knots, kecepatan jelajah 15 knots dan jangkauan berlayar hingga 4.500 nautical mile (setara 8.334 km).
Korea Selatan selama ini gencar menjalin kemitraaan strategis dengan Filipina. Guna mengikat kerja sama, pada tahun 2020, Korea Selatan menghibahkan korvet bekas pakai Pohang Class ke AL Filipina. Pohang Class tergolong korvet laris, total ada 24 unit korvet ini yang berhasil dibuat, dimana 18 unit saat ini masih beroperasi, bukan hanya oleh Korea Selatan, Filipina dan Kolombia, Pohang Class juga digunakan oleh Vietnam, Mesir dan Peru.
Pemerintah Korea Selatan juga memberikan iming-iming pinjaman lunak untuk pengadaan kapal selam. Pihak Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) menyebut, bahwa telah menawarkan Manila sebuah “paket solusi total” sejak 2011 yang mencakup kapal selam diesel-listrik DSME 1400PN – versi upgrade dan modifikasi dari kapal Nagapasa Class (DSME 1400). (Gilang Perdana)
Korvet rasa light frigat . btw kenapa ngak ada keinginan buat ovp aja yaa tni al . dari pada memperbayak kcr atau kapal patrol yg ngak bisa mengahalau rohingya.