Update Drone KamikazeKlik di Atas

Pasca Temporary Grounded, Korea Selatan Umumkan Operasional Penuh Armada F-35A Lightning II

(South Korean Ministry of National Defense)

Selain mengumumkan pengembangan Naval L-SAM, yakni sistem hanud anti rudal balistik di kapal perang, Korea Selatan dalam merespon uji coba peluncuran rudal balistik Korea Utara Hwasong-17 pada 24 Maret lalu, ternyata juga mengumumkan bentuk kesiapan tempur, dimana sehari pasca peluncuran Hwasong-17, Seoul memproklamirkan bahwa armada jet tempur stealth F-35A Lightning II telah beroperasi penuh.

Baca juga: Respon Peluncuran Rudal Hwasong-17, Korea Selatan Kembangkan Naval L-SAM, Sistem Hanud Anti Rudal Balistik di Kapal Perang

Dikutip dari Janes.com (30/3/2022), bentuk kesiapan tempur armada F-35A Angkatan Udara Korea Selatan diperlihatkan dalam aksi elephant walk. Kementerian Pertahanan Korea Selatan secara resmi mengumumkan operasional penuh F-35A pada 25 Maret 2022. Kemhan Korsel menyebut bila elephant walk yang dilakukan oleh F-35 “mengikuti induksi unit akhir”. Korea Selatan sendiri telah memesan 40 unit F-35A dari Lockheed Martin.

Meski menyebut armada F-35A telah beroperasi penuh, namun, Kemhan Korsel enggan memberikan rincian tentang 40 unit F-35A. Menanggapi pertanyaan media tentang induksi jet tempur, juru bicara Kemhan Korsel mengatakan pihaknya tidak dapat “mengkonfirmasi (informasi) tentang kekuatan militer dan induksi F-35 karena itu bersifat rahasia.”

Berbicara selama elephant walk, Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook mengatakan bahwa negaranya akan menggunakan ‘invisible force’ dari F-35A, dengan kemampuan tempur stealth dan serangan presisi di segala cuaca, sebagai kekuatan pencegahan.

Terlepas dari pernyataan kesiapan tempur armada F-35A Korea Selatan, pada awal Januari 2022 lalu, kesemua aset F-35A Korsel sempat di temporary grounded, yaitu setelah insiden belly landing pada jet tempur stealth F-35A milik Angkatan Udara Korea Selatan pada 4 Januari 2022.

Baca juga: Selain Masalah Avionik, Bird Strike Jadi Penyebab Insiden Belly Landing F-35A Korea Selatan 

Saat itu, sebuah F-35A terpaksa melakukan pendaratan darurat dalam sebuah latihan, penyebab sementara dikatakan adanya isu pada sistem avionik. Buntut dari insiden ini, F-35A terpaksa mendarat tanpa roda, lantaran roda pendarat dikatakan tidak dapat diturunkan jelang pendaratan darurat. Alhasil F-35A mendarat di runway Pangkalan Udara Seosan (151 kilometer selatan kota Seoul) dengan teknik belly landing. Insiden tersebut menyiratkan belly landing pertama kali yang dilaporkan sejak Amerika Serikat mulai mengekspor F-35A ke negara-negara sekutunya. (Gilang Perdana)

One Comment