Pangkalan Udara Ein Shemer Diduga Jadi Biang Kerok ‘Spoofing’ GPS di Timur Tengah
|Sudah menjadi rahasia umum bahwa Israel adalah biang kerok dari aksi ‘spoofing’ GPS (Global Positioning System), yakni pemalsuan atau manipulasi identifikas koordinat GPS yang dilakukan terkait dengan sistem pertahanan udara, khususnya dalam menghadapi serangan roket dan rudal berpemandu. Namun yang menjadi pertanyaan, dari lokasi mana Israel melancarkan spoofing GPS, yang telah membawa dampak pada keselamatan penerbangan di kawasan Timur Tengah.
Baca juga: Israel Lakukan ‘Spoofing’ GPS, Ancam Keselamatan Penerbangan di Laut Mediterania Timur
Seperti dilansir The New York Times, sebuah pangkalan udara militer di Israel utara telah diidentifikasi sebagai sumber dari aksi spoofing GPS. Jenis gangguan ini melibatkan pengacakan sinyal untuk menyesatkan instrumen pesawat, sehingga menyulitkan instrumen tersebut untuk menentukan lokasi secara tepat. Teknik ini juga digunakan untuk membingungkan rudal musuh dengan mempersulit penargetan akurat pada lokasi-lokasi penting di Israel.
Sejak perang di Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023, Israel bagian utara telah menghadapi gangguan GPS yang signifikan, yang sebagian besar disebabkan oleh upaya Israel untuk mengganggu kemampuan Hizbullah dari Lebanon dalam melakukan serangan rudal yang tepat.
Peneliti dari Universitas Texas, Todd Humphreys dan Zach Clements, menelusuri sinyal gangguan (spoofing GPS) ke sumbernya menggunakan data satelit. Mereka menyatakan keyakinan yang tinggi bahwa sumbernya adalah Pangkalan Udara Ein Shemer, yang terletak di dekat Hadera.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa spoofing GPS telah berdampak pada lebih dari 50.000 penerbangan, menyebabkan sistem pilot salah menunjukkan lokasi yang salah di Beirut atau Kairo. Pilot yang terbang masuk dan keluar wilayah tersebut menyadari masalah yang sedang berlangsung ini dan secara rutin mengambil tindakan untuk mengatasinya.
Selain itu, pengguna aplikasi navigasi mengemudi di Israel sering melaporkan GPS mereka yang menunjukkan bahwa mereka berada di Beirut atau lokasi Lebanon lainnya, atau di Kairo dan sekitarnya.
Ein Shemer
Pangkalan Udara (Lanud) Ein Shemer awalnya didirikan sebagai sebuah lapangan terbang selama masa Mandat Inggris di Palestina sebelum berdirinya Negara Israel pada tahun 1948. Setelah pendirian Israel, bandara ini diambil alih oleh Angkatan Udara Israel dan digunakan untuk berbagai keperluan militer, termasuk latihan, patroli, dan operasional udara.
Letaknya yang strategis di utara Israel membuat Ein Shemer penting untuk pertahanan udara Israel, terutama dalam menghadapi potensi ancaman dari utara. Ein Shemer telah terlibat dalam berbagai konflik regional, termasuk Perang Arab-Israel dan operasi militer lainnya di kawasan tersebut. Pangkalan udara ini telah berfungsi sebagai basis untuk misi tempur dan serangan udara.
Jarak dari Ein Shemer ke perbatasan dengan Lebanon sekitar 60-70 kilometer ke utara, kemudian jarak dari Ein Shemer ke perbatasan dengan Tepi Barat sekitar 30-40 kilometer ke timur. Sementara jarak dari Ein Shemer ke perbatasan dengan Jalur Gaza cukup jauh, sekitar 100-110 kilometer ke barat daya. (Gilang Perdana)
Justru menurut Saya, Area Spoofing yg lebih menarik justru di sisi Barat Laut Hitam dan Area sekitar Kazan dan pegunungan Ural Rusia. Wilayah Krimea terkena Spoofing sangatlah wajar,tapi jika area Barat Laut Hitam jelas itu tidak wajar, untuk apa area tersebut terkena Spoofing dan siapa pelakunya??? Untuk wilayah Kazan dan Ural Rusia terkena Spoofing karena daerah tersebut adalah area industri alutsista utama Rusia dan termasuk senjata nuklir mereka. Rusia sangat berhati-hati mengingat serangan Drone Ukraina semakin masif melihat tingkat kerusakan yg ditimbulkan seperti pada serangan gudang amunisi di Voronezt beberapa hari yg lalu.
@Chimpunk: Tetap sama bng. soalnya yg di spoofing sinyal yg diterima perangkatnya
Kalau pakai Glonass, Galileo atau buatan China kira kira apakah akan menghadapi masalah yang sama?