Israel Lakukan ‘Spoofing’ GPS, Ancam Keselamatan Penerbangan di Laut Mediterania Timur

Selain menciptakan bencana kemanusiaan yang dahsyat, serangan Israel yang membabi buta ke wilayah Gaza di Palestina, rupanya juga punya potensi menganggu keselamatan navigasi penerbangan di sekitaran Laut Mediterania Timur. Pasalnya sejak militer Israel melakukan serangan balasan ke basis Hamas, Negeri Yahudi itu juga menerapkan zona pembatasan akses GPS di wilayah konflik. Dalam hal ini kuat dugaan bahwa Israel telah melakukan apa yang disebut ‘Spoofing’ GPS.

Baca juga: Jet Tempur F-15E Eagle Dipasangi DIGAR, Sistem Anti GPS Jamming dan Spoofing

Bukan hanya terjadi di medan perang Ukraina, Spoofing GPS telah dilakukan Israel dalam menunjang operasi serangan ke Gaza dan sekitarnya. Spoofing GPS adalah pemalsuan identitas koordinat GPS (Global Positioning System) atau memanipulasi sistem navigasi satelit berbasis GPS. Manipulasi koordinat GPS ini dilakukan terkait dengan sistem pertahanan udara Israel dalam menghadapi serangan roket dan rudal yang diluncurkan Hamas.

Meski sebagian besar roket yang diluncurkan Hamas tanpa pemandu, namun penentuan pada setting koordinat lintasan roket menuju sasaran, umumnya dilakukan menggunakan GPS. Selain ancaman dari Hamas, Israel juga harus lebih was-was pada serangan dari Hizbullah di Lebanon, lantaran Hizbullah memiliki aset rudal berpresisi yang dipasok oleh Iran.

Dengan menggunakan teknik spoofing, pasukan Israel dapat membuat seolah-olah sebuah pesawat terbang, rudal berpemandu presisi, atau objek apa pun yang menggunakan GPS berada di tempat lain selain lokasi sebenarnya, dan Israel sudah menggunakan teknik ini secara maksimal.

Dikutip dari politico.com (24/10/2023), pemerintah Israel tidak mengungkapkan rincian mengenai teknik spoofing yang dilakukannya, namun para ahli yakin bahwa Israel mungkin menggunakan simulator yang menyiarkan ulang sinyal yang ditangkap melalui antena GPS. Militer Israel secara terbuka hanya mengatakan bahwa GPS telah “dibatasi di zona tempur aktif sesuai dengan berbagai kebutuhan operasional.”

Peluncuran Hoveizeh

Dengan spoofing, maka akan ada gangguan sinyal yang menipu sistem panduan rudal yang menggunakan koordinat GPS. Sistem spoofing yang luas dapat menggagalkan serangan Hizbullah meluncurkan rudal jarak jauhnya ke wilayah Israel. Alih-alih mengenai sasaran, rudal berpemandu presisi dan drone kamikaze yang menggunakan GPS justru akan keluar jalur dan mendarat di area lain.

Persenjataan Hizbullah merupakan ancaman nyata bagi Israel, karena kelompok tersebut diperkirakan memiliki 130.000 roket dan rudal. Sebagian besar memiliki jangkauan beberapa puluh mil, tetapi sejumlah besar memiliki jangkauan yang dipandu dengan presisi dan jarak jauh. Para ahli percaya bahwa senjata canggih yang menggunakan GPS akan menjadi lebih umum dalam pertempuran, sehingga penggunaan spoofing GPS oleh Israel akan meningkat.

Sebuah eksperimen muncul untuk mengkonfirmasi sejauh mana dan kemungkinan dampak spoofing GPS. Dengan menggunakan pelacak maskapai komersial bersumber terbuka, para peneliti dari Universitas Texas di Austin memperhatikan awal bulan ini bahwa sejumlah besar pesawat yang terbang di sekitar Laut Mediterania akan muncul di jalur penerbangan normal dan kemudian muncul di satu lokasi di Israel.

Meskipun namanya terdengar ringan, spoofing adalah teknik pertahanan rudal juga membawa risiko yang mungkin melampaui apa yang terjadi di medan perang.

Terdapat risiko bahwa spoofing dapat mengganggu perjalanan udara sipil dengan cara yang berpotensi membahayakan. Pilot pada maskapai penerbangan komersial menggunakan GPS sebagai salah satu alat navigasi utama mereka, mengoptimalkan rute penerbangan, mengurangi penggunaan bahan bakar dan membantu pendaratan, dan fungsi penting lainnya.

Baca juga: Insiden di Laut Hitam, Inggris Tuduh Rusia Lakukan ‘Spoofing’ GPS pada Koordinat Kapal Perang

Insiden spoofing di Irak dan Iran pada bulan September lalu hampir menyebabkan sebuah jet bisnis terbang ke wilayah udara Iran tanpa izin. Dan ada kemungkinan juga bahwa rudal yang salah arah akibat spoofing GPS, yang awalnya ditujukan pada sasaran militer, bisa saja secara keliru mengenai warga sipil. (Subhan)

One Comment